Modul Diklatpim Tingkat IV
49 5.
Bagaimana pendapat anda mengenai tahap memvalidasikan sasaran, dan sebutkan pula 3 tiga instrumen yang
digunakan untuk memvalidasikan sasaran. 6.
Apa yang diartikan dengan Penanggung Gugat dan Penanggung jawab.
7. Sebutkan 7 tujuh kriteria dalam merumuskan sasaran
khusus bersifat sementara. 8.
Diskusi kelompok, Membuat 3 Pohon dan MRK. 9.
Coba anda diskusikan begaimana membuat 3 Pohon Pohon Masalah, Pohon Sasaran, dan Pohon Alternatif.
10. Selanjutnya Kelompok diskusikan bagaimana membuat
Matriks Rincian Kerja, Paket-paket Kerja dan Penjadwalan serta Rekapitulasi biaya.
E. Rangkuman
Memilih sasaran dalam pelaksanaan tugas yang menjadi kewenangan, mutlak diperlukan dalam analisis baik tugas
maupun situasi. Dalam analisis tersebut menggunakan instrumen yang disebut, pohon masalah pohon sasaran, dan
pohon alternatif, selanjutnya penetapan sasaran adalah menindaklanjuti
setelah ditemukannya
sasaran dan
memperhatikan sasaran yang bermanfaat. Kemudian sasaran yang telah ditetapkan sebagai tindak lanjut adalah mewujudkan
sasaran yang
sebelumnya dilakukan
validasi untuk
mengupayakan dan memberi jaminan akan kesiapan sumber daya sebagai sebuah bahan untuk suatu perencanaan kerja dan
meningkatkan kinerja.
50
BAB IV MEWUJUDKAN SASARAN DAN
MENGENDALIKAN KEGIATAN
A. Mewujudkan Sasaran
1. Motivasi
Adalah kegiatan mendorong gairah kerja dan memberikan semua kemampuan bawahan agar mau bekerja keras dan
keterampilannya untuk mewujudkan sasaran organisasi secara berdaya guna dan berhasil.
2. Motive
Daya gerak dari dalam yang mendorong seseorang berbuat sesuatu.
Pembangkit penimbul
motive sehingga
ia merupakan proses yang mendorong seseorang berprilaku
dengan cara tertentu.
3. Penggerakan motivating
Penggerakan motivating dapat diartikan keseluruhan proses pemberian motive bekerja kepada para bawahan maupun
kolega sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja Setelah membaca Bab ini, peserta diklat diharapkan dapat
memahami terwujudnya sasaran dengan cara memotivasi bawahan dan mengendalikan kegiatan secara efektif.
Modul Diklatpim Tingkat IV
51 dengan ikhlas dan sungguh-sungguh demi tercapainya
sasaran organisasi dengan efisien dan efektif.
Adapun tujuan motivasi: a.
Agar bawahan atau anak buah memahami sasaran organisasi
b. Meningkatkan kemampuan dan semangat kerja
c. Mendapatkan dukungan dan bantuan bawahan
d. Meningkatkan produktivitas kerja
e. Menjamin terwujudnya sasaran organisasi. Kalau seorang
pimpinan berhasil dalam usahanya memotivasi bawahan, pada akhirnya sasaran organisasi akan terwujud.
Motivasi merupakan proses psikis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu dengan kesadaran. Motivasi
dapat berasal dari diri sendiri maupun datang dari luar dirinya.
Dalam menggerakkan
orang, pemimpin
menghadapi dua hal yang dapat mempengaruhi orang lain dalam pekerjaan, yaitu: kemauan dan kemampuan untuk
bekerja. Ada orang yang mempunyai kemauan dalam melaksanakan pekerjaan tetapi kemampuannya terbatas,
sebaiknya ada orang yang kemampuannya tinggi, tetapi kemauannya
relatif sangat
kecil, maka
didalam menghadapi orang seperti ini peranan motivasi sangat
penting, sedangkan terhadap orang yang mau tetapi tidak mampu bekerja maka peranan pendidikan dan pelatihan
perlu menjadi pertimbangan seorang pemimpin. Memberi motivasi kepada bawahan atau orang lain agar
mereka secara sukarela mewujudkan sasaran adalah suatu 52
Pola Kerja Terpadu
hal yang sangat penting sekali, karena jalannya organisasi sebagian besar tergantung dari proses komunikasi antar
anggotanya. Dari komunikasi ini akan timbul reaksi yang menunjang atau menghambat terwujudnya sasaran.
Oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan
dan memahami dasar-dasar perilaku
manusia, sehingga akhirnya mampu menggerakkan bawahan atau orang lain untuk mewujudkan sasaran
secara efektif dan efisien. Adapun 4 empat prinsip dalam memotivasi bawahan:
a. Mengikutsertakan bawahan,
b. Komunikasi dua arah yang sehat dan lancar,
c. Keyakinan atas prestasi yang diperoleh,
d. Adanya pengakuan yang timbal balik.
4. Teori Pendakatan Kebutuhan
Dalam bukunya
yang berjudul
“Motivation and
Personality”. A.H Maslow mengemukakan teorinya sebagai berikut: kebutuhan merupakan dasar proses motivasi dan
kebutuhan manusia itu tersusun dalam bentuk berjenjang bertingkat-tingkat .
Menurut A.H. Maslow, ada lima jenjang kebutuhan: a.
Kebutuhan Fisik physical needs. Kebutuhan fisik merupakan kebutuhan pertama dari
manusia atau kebutuhan primer. b.
Kebutuhan Keamanan Safety needs.