Latihan Rangkuman Diklat PIM IV pimp4PKT

Modul Diklatpim Tingkat IV 19 Dalam melaksanakan kegiatan manajemen operasional diperlukan fungsi-fungsi manajemen yaitu Perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan, pengkordinasian dan penilaian. Demikian juga faktor-faktor manajemen yang dikenal dengan 6 enam M yaitu Men, Money, Methods, Materials, Machines dan Market. Sehubungan dengan Rencana Kerja sangat diperlukan memahami arti perencanaan dan pentingnya perencanaan. Perencanaan adalah seluruh proses kegiatan pemikiran dan penentuan secara matang untuk menentukan hal-hal yang akan di laksanakandikerjakan dimasa yang akan datang. Pengertian perencanaan adalah didasarkan pada sudut pandang bahwa kegiatan menyusun rencana dilakukan dalam setiap waktu yang tertentu yang dilakukan secara teratur dan terus menerus. Pola Kerja Terpadu adalah suatu alat kerja berupa perencanaan yang operasional untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan secara bersama dalam hal ini pihak-pihak yang terkait. Adapun tujuan Pola Kerja Terpadu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perilaku aparatur pemerintah untuk menerapkan Pola Kerja Terpadu diseluruh unit kerja organisasi. Menerapkan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang tepat dan pengawasan yang ketat. Manajemen harus meliputi proses manusiawi, proses analitika, prinsip-prinsip Pola Kerja Terpadu. Untuk keberhasilan pencapaian tujuan organisasi secara berdaya guna dan berhasil guna serta menciptakan aparatur pemerintah 20 Pola Kerja Terpadu yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, perlu setiap aparatur Pemerintah menerapkan manajemen dan tekniknya menuju ke Kepemerintahan yang baik. 21 BAB III MEMILIH, MENETAPKAN DAN MEMVALIDASIKAN SASARAN

A. Memilih Sasaran

Ada dua cara yang bisa digunakan untuk memilih sasaran, yaitu dengan analisis tugas dan analisis situasi. Teknik pertama yaitu analisis tugas dimulai dari uraian tugas yang tersedia pada setiap unit kerja. Teknik analisis situasi menggunakan analisis pohon, terdiri atas pohon masalah, pohon sasaran dan pohon alternatif. 1 . a. Memilih sasaran melalui uraian tugas yang menjadi kewenanganya di unit organisasi. Dari tugas yang menjadi kewenangannya untuk di analisis hasil pelaksanaan tugas peningkatan kinerja. Analisis hasil pelaksanaan tugas dilakukan dengan mengamati tugas yang seharusnya dilaksanakan seseorang dalam keadaan normal, baik tugas yang berkaitan dengan urusan barang ataupun jasa yang dapat dihasilkan oleh satuan unit kerja tertentu. Misalnya dalam keadaan normal perpanjangan kartu penduduk seseorang dikelurahan, selesai dalam waktu 1 jam. Perpanjangan STNK di SAMSAT akan selesai dalam waktu 5 jam. Setelah membaca Bab ini, peserta diklat diharapkan mampu memahami dan memilih sasaran, menetapkan sasaran, dan memvalidasikan sasaran. 22 Pola Kerja Terpadu Analisis peningkatan terbagi dua, yaitu peningkatan hasil pelaksanaan tugas, dan peningkatan kemampuan seseorang atau organisasi. Peningkatan hasil pelaksanaan tugas mencakup bidang pelaksanaan tugas mana yang ingin ditingkatkan. Kemudian ditentukan ukuran besarnya peningkatan yang diinginkan yang realistis, Misalnya peningkatan waktu penyelesaian perpanjangan STNK di SAMSAT Jakarta Timur dari 5 jam menjadi 4,5 jam. b. Peningkatan kemampuan perseorangan atau organisa- si mencakup: 1 Identifikasi terhadap kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu atau unit kerja; 2 Merencanakan peningkatan kemampuan atau menam- bah kemampuan baru bagi individu atau unit kerja organisasi agar produktivitasnya meningkat; 3 Menentukan besarnya kenaikan yang diinginkan secara realistis yang dapat dicapai dalam satuan waktu tertentu.

2. Pohon Analisis Analisis Sebab

Pohon analisis merupakan suatu langkah pemecahan masalah dengan mencari sebab dari suatu akibat. Caranya disusun menyerupai sebuah pohon atau bagan organisasi. Memilih sasaran dengan menggunakan pohon analisis dilakukan melalui tiga langkah, yaitu dengan cara menyusun pohon masalah, pohon sasaran dan pohon alternatif. Modul Diklatpim Tingkat IV 23 Adapun tahap-tahap dari proses pohon analisis adalah: a. Mengidentifikasikan dan menganalisis ma-salah dan kebutuhan-kebutuhan gunakan pohon masalah. b. Menentukan sasaran-sasaran yang harus diwujudkan untuk memecahkan masalah-masalah atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasikan gunakan pohon sasaran. c. Mengembangkan alternatif pemecahan atau alternatif rencana tindakan untuk mewujudkan sasaran tersebut. gunakan pohon alternatif.

3. Pohon Masalah Pernyataan Negatif

Pohon masalah adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab akibat. Pohon masalah dimulai dengan masalah utama. Sebagai hasil analisis situasi di unit kerja, dianalisis penyebab masalah tersebut dalam forum curah pendapat. Mulailah dengan rumusan pernyataan masalah yang dihadapi unit kerja, pikirkan apa akibat yang mungkin timbul dari masalah tersebut, diskusikan dan tuliskan berbagai alternatif penyebab masalah tersebut secara bertahap, lukiskan dalam sebuah bagan pohon. 24 Pola Kerja Terpadu Contoh Pohon Masalah: POHON MASALAH Pernyataan Negatif Akibat 4 1 Sebab 2 a b c d 3 a b c d Keterangan : - Masalah Utama adalah No.1 - Penyebab Masalah No.1 adalah Masalah Pokok No. 2b - Penyebab Masalah No. 2b adalah Masalah Spesifik No. 3b - Akibat masalah No.1 adalah No. 4 Informasi dibidang Administrasi Negara belum disebarkan oleh LAN secara optimal Belum optimalnya pelayanan kehumasan pada Subbagian Humas Bag Humas dan Publikasi LAN Kurangnya koordinasi ant. Unit-unit kerja di LAN dg Bag Humas Pegawai belum memahami tugas-tugas kehumasan Kurangnya dukungan dari Pimpinan Latar belakang pendidikan formal pegawai tidak sesuai Belum tersedianya buku pedoman kehumasan Kurangnya kesempatan utk mengikuti diklat teknis di bdg kehumasan Tumpang tin- dihnya kegiatan kehumasan dgn Bagian lainnya Kurangnya motivasi pegawai untuk mengembangkan diri