55 Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata antara pra tindakan dengan
Siklus I terdapat peningkatan yang cukup baik. Dari hasil observasi pada Siklus I belum mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan sehingga peneliti
bersama dengan guru merencanakan dan melakukan kembali penelitian tindakan ke Siklus II dengan adanya perbaikan sesuai dengan refleksi pada Siklus I.
3. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, peneliti menyiapkan beberapa hal yaitu. 1
Merencanakan jadwal dan tema. Penelitian tindakan kelas Silkus II ini dilakukan 4 kali pertemuan dengan.
Dalam penelitian ini, tema yang digunakan oleh sekolah tersebut yaitu pekerjaan. 2
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH Penyusunan RPPH dilakukan oleh guru dan peneliti. Kegiatan dilakukan
sesuai dengan tema dan sub tema yang sedang digunakan. 3
Menyiapkan media pembelajaran dan Lembar Kerja Anak LKA Peneliti menyiapkan media pembelajaran konkret dengan membuat
miniatur yang disesuaikan dengan tema dan sub tema yang terdiri dari masinis, kereta, pilot, pesawat, dan headset. LKA dibuat oleh peneliti juga sesuai dengan
tema dan sub tema. 4
Menyiapkan alat dokumentasi dan lembar check list. Lembar check list yang digunakan digunakan untuk mengukur
kemampuan konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama yang sudah divalidasi oleh ahlinya.
56
b. Tindakan
1 Siklus II Pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin, 20 Februari 2017 dengan indikator sama dan tidak sama. Benda konkret yang digunakan adalah
miniatur masinis dan kereta. Kegiatan yang akan dilakukan adalah mengenal konsep sama dan tidak sama. Guru memperkenalkan media kepada anak yang
akan digunakan untukmenghitung. Selanjutnya guru menyiapkan alas yang akan digunakan dalam pembelajaran dan meletakkan beberapa miniatur menjadi dua
kelompok. Anak menghitung bersama-sama jumlah kedua kelompok benda tersebut. Kemudian guru menanyakan kepada anak apakah kedua kelompok
tersebut jumlahnya sama atau tidak. Kegiatan ini dilakukan berulang-ulang sehingga anak cepat untuk mengingatnya. Selanjutnya guru menyiapkan dua baris
pasangan kelompok benda konkret, meminta satu-persatu anak untuk mencoba menghitung. Guru meminta semua anak untuk mundur tidak berada pada alas
kertas pembelajaran benda konkret dan guru memanggil satu-persatu anak sesuai dengan nomor presensi. Guru selalu memberikan motivasi setiap anak berhasil
mengerjakan. Setelah anak menghitung menggunakan benda konkret maka anak diminta untuk mengerjakan LKA yang diberikan oleh guru. Berikut merupakan
hasil dari kemampuan anak mengenal konsep sama dan tidak sama: Tabel 17. Mengenal Konsep Sama dan Tidak Sama Siklus II Pertemuan 1
Hari Indikator
Hasil Rata-Rata
Unjuk Kerja LKA
Senin, 20
Februari 2017 Sama
88,4 88,4
88,4 Tidak Sama
90,3 88,4
89,35
57 Dari tebel di atas maka dapat dilihat perbandingan antara Siklus II
pertemuan 1 dengan hasil dari rata-rata akhir sama dan tidak sama Siklus I yaitu: Tabel 18. Hasil Rata-Rata Akhir Sama dan Tidak Sama Siklus I dengan Siklus II
Pertemuan 1. Materi
Rata-Rata Siklus I Siklus II Pertemuan 1
Sama 70,15
88,4 Tidak Sama
69.65 89,35
Dengan melihat tabel perbandingan hasil antara Siklus II pertemuan 1 dengan hasil dari rata-rata akhir sama dan tidak sama Siklus I terlihat bahwa
kemampuan anak mengenal konsep sama dan tidak sama meningkat. 2
Siklus II Pertemuan 2 Siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Februari 2017
dengan indikator lebih banyak dan lebih sedikit. Benda konkret yang digunakan adalah miniatur pilot dan pesawat. Kegiatan yang akan dilakukan adalah
mengenal konsep lebih banyak dan lebih sedikit. Guru memperkenalkan media kepada anak. Selanjutnya guru menyiapkan alas yang akan digunakan dalam
pembelajaran dan meletakkan beberapa miniatur menjadi dua kelompok. Anak menghitung bersama-sama jumlah kedua kelompok benda tersebut. Kemudian
guru menanyakan kepada anak apakah kedua kelompok tersebut jumlahnya sama atau tidak.
Guru menjelaskan kepada anak bahwa tidak sama dapat dibagi lagi dalam kelompok lebih banyak dan lebih sedikit. Selanjutnya guru menanyakan kepada
anak mana kelompom benda yang memiliki jumlah lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini dilakukan berulang-ulang dan guru bersikap sabar sehingga anak
cepat untuk mengingatnya. Selanjutnya guru menyiapkan dua baris pasangan
58 kelompok benda konkret, meminta satu-persatu anak untuk mencoba menghitung
menggunakan benda konkret. Guru meminta semua anak untuk mundur tidak berada pada alas kertas pembelajaran benda konkret dan guru memanggil satu-
persatu anak sesuai dengan nomor presensi sedangkan anak lain duduk di kursi. Guru memberikan motivasi pada anak yang berhasil. Setelah menghitung
menggunakan benda konkret, anak diminta untuk mengerjakan LKA. Berikut merupakan hasil dari kemampuan anak mengenal konsep lebih banyak dan lebih
sedikit: Tabel 19. Mengenal Konsep Lebih Banyak dan Lebih Sedikit Siklus II Pertemuan
2 Hari
Indikator Hasil
Rata-Rata Unjuk
Kerja LKA
Sabtu, 25 Februari 2017
Lebih Banyak 88,4
84,6 86,5
Lebih Sedikit 86,5
84,6 85,55
Dari tebel di atas maka dapat dilihat perbandingan antara Siklus II pertemua 2 dengan hasil dari rata-rata akhir lebih banyak dan lebih sedikit Siklus I
yaitu: Tabel 20. Hasil Rata-Rata Akhir Lebih Banyak dan Lebih Sedikit Siklus I dengan
Siklus II Pertemuan 2. Materi
Rata-Rata Siklus I Siklus II Pertemuan 2
Lebih Banyak 69,67
86,5 Lebih Sedikit
72,55 85,55
Dengan melihat tabel perbandingan hasil antara Siklus II pertemuan 2 dengan hasil dari rata-rata akhir lebih banyak dan lebih sedikit Siklus I terlihat
bahwa kemampuan anak mengenal konsep lebih banyak dan lebih sedikit meningkat.
59 3
Siklus II Pertemuan 3 Siklus II pertemuan 3 dilaksanakan pada hari Senin, 1 Maret 2017 dengan
indikator lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Benda konkret yang digunakan adalah miniatur pilot, pesawat, dan headset. Kegiatan yang akan
dilakukan adalah mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Guru memperkenalkan media kepada anak. Selanjutnya guru menyiapkan
alas yang akan digunakan dalam pembelajaran dan meletakkan beberapa miniatur menjadi dua kelompok. Anak menghitung bersama-sama jumlah kedua kelompok
benda tersebut. Kemudian guru menanyakan kepada anak apakah kedua kelompok tersebut jumlahnya sama atau tidak. Guru mengingatkan kepada anak bahwa tidak
sama dapat dibagi lagi dalam kelompok lebih banyak dan lebih sedikit. Guru menanyakan kepada anak mana kelompok benda yang memiliki
jumlah lebih banyak dan jumlah lebih sedikit. Kegiatan ini dilakukan berulang- ulang dan guru bersikap sabar pada anak yang belum mampu mengerjakan
sehingga anak cepat untuk mengingatnya. Selanjutnya guru menyiapkan dua baris pasangan kelompok benda konkret, meminta satu-persatu anak untuk mencoba
menghitung. Guru meminta semua anak untuk mundur tidak berada pada alas kertas pembelajaran menghitung benda konkret dan guru memanggil satu-persatu
anak sesuai dengan nomor presensi. Setiap anak mendapatkan kesempatan untuk menghitung benda lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Guru
memberikan motivasi pada anak yang belum berhasil menjawab. Setelah menghitung menggunakan benda konkret, anak diminta untuk mengerjakan LKA
yang diberikan oleh guru dan. Berikut merupakan hasil dari kemampuan anak
60 mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama Siklus II
pertemuan 3: Tabel 21. Mengenal Konsep Lebih Banyak, Lebih Sedikit, Sama, dan Tidak Sama
Siklus II Pertemuan 3 Hari
Indikator Hasil
Rata-Rata Observasi Portofolio
Rabu, 1 Maret 2017 Sama
94,2 94,2
94,2 Tidak Sama
96,1 94,2
95,15 Lebih Banyak
94,2 90,3
90,75 Lebih Sedikit
92,3 92,3
92,3 Dari tebel di atas maka dapat dilihat perbandingan antara Siklus II
pertemua 3 dengan hasil dari Siklus II pertemuan 1 dan Siklus II pertemuan 2 yaitu:
Tabel 22. Hasil Siklus II Pertemuan 1 dan Siklus II Pertemuan 2 dengan Siklus II Pertemuan 3.
Materi Siklus II Pertemuan 1 dan
Siklus II Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 3
Sama 88,4
94,2 Tidak Sama
89,35 95,15
Lebih Banyak 86,5
92,25 Lebih Sedikit
85,55 92,3
Dengan melihat tabel perbandingan hasil antara Siklus II pertemuan 3 dengan hasil dari Siklus II pertemuan 1 dan Siklus II pertemuan 2 terlihat bahwa
kemampuan anak mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama telah meningkat.
4 Siklus II Pertemuan 4
Siklus II pertemuan 4 dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Maret 2017 dengan indikator lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Benda konkret yang
digunakan adalah miniatur pilot, pesawat, dan headset. Kegiatan yang akan dilakukan adalah mengenal kembali konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan
61 tidak sama. Guru memperkenalkan media kepada anak. Selanjutnya guru
menyiapkan alas yang akan digunakan dalam pembelajaran dan meletakkan beberapa miniatur menjadi dua kelompok. Anak menghitung bersama-sama
jumlah kedua kelompok benda tersebut. Kemudian guru menanyakan kepada anak apakah kedua kelompok tersebut jumlahnya sama atau tidak. Guru mengingatkan
kepada anak bahwa tidak sama dapat dibagi lagi dalam kelompok lebih banyak dan lebih sedikit.
Guru menanyakan kepada anak mana kelompok yang memiliki jumlah lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini dilakukan berulang-ulang dan guru
bersikap sabar sehingga anak cepat untuk mengingatnya. Selanjutnya guru menyiapkan dua baris pasangan kelompok benda konkret, guru meminta satu-
persatu anak untuk mencoba menghitung. Guru meminta semua anak untuk mundur tidak berada pada alas kertas pembelajaran benda konkret sehingga tidak
mengganggu teman yang sedang menghitung dan guru memanggil satu-persatu anak sesuai dengan nomor presensi. Guru memberikan motivasi. Setelah
menghitung menggunakan benda konkret, anak diminta untuk mengerjakan LKA yang berhubungan konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama.
Berikut merupakan hasil dari kemampuan anak mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama pada Siklus II pertemuan 4:
Tabel 23. Mengenal Konsep Lebih Banyak, Lebih Sedikit, Sama, dan Tidak Sama Siklus II Pertemuan 4
Hari Indikator
Hasil Rata-Rata
Unjuk Kerja LKA
Kamis, 2 Maret 2017 Sama 96,1
94,2 95,15
Tidak Sama 96,1
96,1 96,1
Lebih Banyak 96,1
94,2 95,15
Lebih Sedikit 94,2
92,3 93,25
62 Dari tebel di atas maka dapat dilihat perbandingan antara Siklus II
pertemuan 4 dengan hasil dari Siklus II pertemuan 3 yaitu: Tabel 24. Hasil Siklus II Pertemuan 3 dan Siklus II Pertemuan 4
Materi Siklus II Pertemuan 3
Siklus II Pertemuan 4 Sama
94,2 95,15
Tidak Sama 95,15
96,1 Lebih Banyak
92,25 95,15
Lebih Sedikit 92,3
93,25 Dengan melihat tabel perbandingan hasil antara Siklus II pertemua 3
dengan hasil dari Siklus II pertemuan 4 terlihat bahwa kemampuan anak mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama telah meningkat.
c. Observasi
Selama kegiatan penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengamati kemampuan anak dalam mengenal konsep
banyak, sedikit, sama, dan tidak sama. Berikut merupakan kemampuan dalam mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama Siklus II.
Tabel 25. Kemampuan Mengenal Konsep Lebih Banyak, Lebih Sedikit, Sama, dan Tidak Sama Siklus II.
Pertemuan Materi
Hasil 1
Mengenal konsep sama 88,4
Mengenal konsep tidak sama 89,35
2 Mengenal konsep lebih banyak
86,5 Mengenal konsep lebih sedikit
85,55 3
Mengenal konsep sama 94,2
Mengenal konsep tidak sama 95,15
Mengenal konsep lebih banyak 92,25
Mengenal konsep lebih sedikit 92,3
4 Mengenal konsep sama
95,15 Mengenal konsep tidak sama
96,1 Mengenal konsep lebih banyak
95,15 Mengenal konsep lebih sedikit
93,25
63 Berikut merupakan tabel rata-rata kemampuan anak kelompok A2 dalam
mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama Siklus II dari pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
Tabel 26. Rata-Rata Kemampuan Mengenal Konsep Lebih Banyak, Lebih Sedikit, Sama, dan Tidak Sama Siklus II.
No Materi
Hasil 1 Hasil 2
Hasil 3 Rata-Rata
1 Mengenal konsep sama
88,4 94,2
95,15 92,58
2 Mengenal konsep tidak sama
89,35 95,15
96,1 93,53
3 Mengenal
konsep lebih
banyak 86,5
92,25 95,15 91,3
4 Mengenal konsep lebih sedikit
85,55 92,3
93,25 90,36
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa mengenalkan konsep sama sebanyak tiga kali, konsep tidak sama sebanyak tiga kali, konsep lebih banyak
sebanyak tiga kali, dan konseplebih sedikit yaitu tiga kali. Berikut merupakan hasil perbandingan antara Siklus I dengan Siklus II:
Tabel 27. Hasil Perbandingan Siklus I dan II No
Materi Siklus I
Siklus II 1
Mengenal konsep sama 70,15
92,58 2
Mengenal konsep tidak sama 69,65
93,53 3
Mengenal konsep lebih banyak 69,67
91,3 4
Mengenal konsep lebih sedikit 72,55
90,36 Hasil dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan dalam mengenal
konsep banyak, sedikit, sama, dan tidak sama dari Siklus I ke Siklus II. Berdasarkan perbaikan hasil refleksi pada Siklus I dapat meningkatkan
kemampuan mengenal konsep banyak, sedikit, sama, dan tidak sama pada Siklus ke II. Dalam hal ini dapat juga disajikan dalam sebuah grafik untuk mengetahui
64 peningkatan kemampuan dalam mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit,
sama, dan tidak sama dari Siklus I ke Siklus II:
Gambar 4. Perbandingan Siklus I dan Siklus II
d. Refleksi
Pembelajaran dalam Siklus II telah dilaksanakan sesuai dengan perbaikan- perbaikan hasil refleksi pada Siklus I. Setelah dilakukannya Siklus II maka hasil
penelitian ini telah mencapai lebih dari indikator keberhasilan yaitu 80. Berikut merupakan hasil dari Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II:
Tabel 28. Hasil Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II No
Materi Pra Siklus
Siklus I Siklus II
1 Mengenal konsep sama
47,1 70,15
92,58 2
Mengenal konsep tidak sama 46,1
69,65 93,53
3 Mengenal konsep lebih banyak
43,2 69,67
91,3 4
Mengenal konsep lebih sedikit 44,2
72,55 90,36
Hasil dari tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan dalam mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Untuk dapat melihat
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
Sama = Tidak Sama
≠ Banyak
Sedikit 70.15
69.65 69.67
72.55 92.58
93.53 91.30
90.36
Siklus I Siklus II
65 dengan jelas peningkatan kemampuan mengenal konsep lebih banyak, lebih
sedikit, sama, dan tidak sama dapat disajikan dalam sebuah grafik yaitu:
Gambar 5. Grafik Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat kenaikan pada indikator sama,
tidak sama, lebih banyak, dan lebih sedikit dari Pra Siklus hingga Siklus II. Pada indikator sama mengalami peningkatan dari Pra Siklus 47,1. Setelah diberi
tindakan pada Siklus I meningkat menjadi 70,15 dan dilakukan beberapa perbaikan sehingga meningkat lagi pada Siklus II menjadi 92,58. Indikator tidak
sama mengalami peningkatan dari Pra Siklus 46,1. Setelah diberi tindakan pada Siklus I meningkat menjadi 69,65 dan dilakukan beberapa perbaikan sehingga
meningkat lagi pada Siklus II menjadi 93,53. Indikator lebih banyak mengalami peningkatan dari Pra Siklus 43,2. Setelah diberi tindakan pada Siklus I
meningkat menjadi 69,67 dan dilakukan beberapa perbaikan sehingga meningkat lagi pada Siklus II menjadi 91,3. Indikator lebih sedikit mengalami
peningkatan dari Pra Siklus 44,2. Setelah diberi tindakan pada Siklus I meningkat menjadi 72,55 dan dilakukan beberapa perbaikan sehingga
meningkat lagi pada Siklus II menjadi 90,36.
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100 .00
Sam a = Tidak Sama ≠
Banyak Sed ikit
47.10 46.10
43.20 44.20
70.15 69.65
69.67 72.55
92.58 93.53
91.30 90.36
Pra Siklu s Siklus I
Siklus II
66
B. Pembahasan