43 Tabel 5. Rubrik Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Tidak Sama
Aspek yang Diamati Kriteria
Skor Deskripsi
Membilang banyaknya
benda dengan menentukan
kelompok benda
yang memiliki
jumlah tidak sama. Kurang
1 Jika anak belum mampu membilang
antara 1-10 dan belum mampu menentukan kelompok benda yang
memiliki jumlah tidak sama.
Cukup 2
Jika anak mampu membilang antara 1-10
dan dapat
belum dapat
menentukan kelompok benda yang memiliki jumlah tidak sama.
Baik 3
Jika anak mampu membilang antara 1-10
dan mampu
menentukan kelompok benda
yang memiliki jumlah tidak sama dengan bantuan
guru. Sangat
Baik 4
Jika anak mampu membilang antara 1-10 dan menentukan kelompok
benda yang memiliki jumlah tidak sama sendiri.
J. Metode Analisis Data
Tahap selanjutnya setelah mendapatkan data dari hasil observasi dan LKA yaitu analisis. Data tersebut diolah agar mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Menurut Wina Sanjaya 2009: 106 menganalisis data merupakan proses mengolah dan menginterprestasikan data untuk memperoleh
data yang jelas dan memiliki arti sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan adanya analisis data maka dapat dibuktikan tentang ada tidaknya perbaikan setelah
melakukan tindakan penelitian. Metode analisis data dapat dilakukan dengan analisis kuantitatif. Menurut
Wina Sanjaya 2009: 106 analisis data kuantitatif yaitu untuk menentukan peningkatan hasil belajar siswa dari pengaruh tindakan yang dilakukan guru.
Sedangkan menurut Sa’dun Akbar 2010: 8 bahwa analisis kuantitatif yaitu hasil analisis yang datanya berupa angka. Menurut pendapat kedua ahli di atas maka
44 dapat disimpulkan bahwa analisis kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan
angka sebagai hasil dari tindakan yang diberikan guru. Data yang dianalisis merupakan data dari observasi unjuk kerja anak dan proses mengerjakan LKA
saat melakukan kegiatan pmbelajaran mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Teknik analisis kuantitatif adalah teknik
menganalisis dengan melihat skor yang didapat anak pada kegiatan mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Ketuntasan belajar
siswa dapat menentukan apakah siswa telah mencapai target keberhasilan yang diinginkan ataukah belum. Menurut Acep Yoni 2010: 176 untuk menentukan
ketuntasan belajar siswa maka dapat dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana dengan rumus:
Kemudian data tersebut diinterprestasikan ke dalam empat tingkatan yaitu: a.
Kriteria sangat tinggi dengan nilai yang diperoleh antara 75 - 100. b.
Kriteria tinggi dengan nilai yang diperoleh antara 50 - 74.99. c.
Kriteria sedang dengan nilai yang diperoleh antara 25 - 49.99. d.
Kriteria belum baik dengan nilai yang diperoleh antara 0 - 24.99.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan
Sebelum melakukan Tindakan Penelitian Kelas hal pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi. Berdasarkan hasil pengamatan
diketahui bahwa kemampuan kognitif anak terutama dalam mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama masih banyak anak yang merasa
kesulitan dan kebingungan. Ketika pembelajaran berlangsung, guru menerangkan dalam bentuk tulisan tanpa alat peraga dan hanya menggunakan Lembar Kerja
Anak dalam mengejakan konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama. Anak juga terlihat bosan dan tidak tertarik dalam pembelajaran yang
diberikan guru. Dari pengamatan tersebut didapat data mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama di kelompok A2 sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Kondisi Awal Sebelum Tindakan.
No Materi
Hasil Pra Siklus Rata-Rata
Unjuk Kerja LKA
1 Sama.
50 44,2
47,1 2
Tidak sama. 46,1
46,1 46,1
3 Lebih banyak.
46,1 40,3
43,2 4
Lebih sedikit. 46,1
42,3 44,2
Berdasarkan tabel 6 maka presentase yang diperoleh setelah hasil observasi dan portofolio digabung menjadi satu maka diperoleh hasil rata-rata
yaitu konsep sama adalah 47,1, tidak sama adalah 46,1, lebih banyak adalah 43,2, dan lebih sedikit adalah 44,2. Hal ini masih jauh dengan kriteria