34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi 2015: 2
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang memaparkan proses maupun hasil di kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sedangkan menurut
Suroso 2009: 30 Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan
praktik pembelajaran di kelas. Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas tersebut. Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas dan dapat berkolaborasi dengan teman sejawat ataupun
orang yang ahli dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dikemas
dalam bentuk penelitian kelas kolaboratif. Menurut Suharsimi dkk 2015: 19 penelitian kolaboratif merupakan penelitian yang dilakukan dua atau lebih peneliti
dilaksanakan bersama dan menyusun laporan bersama. Peneliti dalam melakukan perencanaan, pengumpulan data, dan evaluasi dibantu oleh kolaborator. Dalam
penelitian ini peneliti sebagai pengamat proses penelitian sedangkan guru sebagai pengajar saat penelitian berlangsung. Desain Penelitian Tindakan Kelas ini
menggunakan PTK model Kemmis dan Taggart. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2011: 21 model Kemmis dan Taggart memiliki empat
35 komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam hal ini
satu siklus terdapat tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Alur dan tahapan dari model penelitian ini menunjukkan sebuah siklus yang dapat
dijelaskan pada Gambar 2.
Keterangan: Siklus 1:
1. Perencanaan I
2. Tindakan dan Observasi I
3. Refleksi I
Siklus 2: 4.
Perencanaan II 5.
Tindakan dan Observasi II 6.
Refleksi II Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas dari Kemmis dan Taggart
Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, 2011: 21
Berdasarkan gambaran Siklus tersebut maka dalam Penelitian Tindakan Kelas meningkatkan kemampuan mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit,
sama, dan tidak sama dilakukan dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Empat langkah ini merupakan satu Siklus, apabila belum memenuhi
target yang diharapkan maka akan dilakukan Siklus berikutnya yang langkah-
36 langkahnya seperti pada Siklus I dan seterusnya hingga memenuhi target
keberhasilan.
B. Subjek dan Objek Penelitian