17 f.
Relasi ordinal atau serial Anak masih kebingungan untuk menyusun suatu hal. Misalnya anak masih
terdapat kesalahan bila menyusun tongkat sesuai ketinggian. g.
Kausalitas Anak mulai menyadari konsep sebab-akibat. Anak juga mulai menanyakan
tentang dirinya dan lingkungannya meskipun belum menangkap seluruhnya. Menutut beberapa ahli diatas anak umur 4-5 tahun berada pada tahap pra-
operasional dan belum dapat berpikir secara logis. Pemikiran anak masih sederhana dan belum berpikir kompleks karena masih melihat sesuatu dengan satu
sisi tanpa mempertimbangkan aspek lain.
B. Hakikat Kemampuan
Kemampuan seseorang dapat menjadi hal yang penting karena berkaitan dalam kemampuan melakukan sesuatu. Menurut Munandar dalam Ahmad
Susanto, 2001: 97 bahwa kemampuan merupakan suatu daya untuk melakukan suatu tindakan dari hasil pembawaan atau latihan. Sedangkan menurut Ahmad
Susanto 2001: 97 menyebutkan bahwa kemampuan merupakan suatu daya atau kesanggupan seseorang dari bawaan serta latihan yang mendukung seseorang
menyelesaikan tugasnya. Anak yang dibekali kemampuan sejak kecil maka akan membantu anak dalam menghadapi sesuatu yang perlu untuk dipecahkan.
Menurut Robin dalam Ahmad Susanto, 2001: 97 bahwa kemampuan merupakan merupakan kapasitas berbagai tugas dalam melakukan sesuatu. Dari pendapat
beberapa tokoh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan merupakan
18 hal yang berkaitan dengan sesuatu yang menunjukkan kesanggupan seseorang
dalam melakukan sesuatu karena adanya latihan. Seseorang yang memiliki suatu kemampuan maka akan meringankan seseorang dalam melakukan tugasnya. Salah
satu kemampuan yang harus dimiliki oleh anak yaitu kemampuan matematika. Menurut Ahmad Susanto 2001: 98 bahwa seseorang yang memiliki kemampuan
dalam matematika maka akan dapat mengatur jalan pikir maupun memecahkan persoalan yang dihadapinya. Anak yang memiliki kemampuan matematika yang
baik maka akan membantu anak dalam berpikir matematis dipendidikan tingkat lanjut
C. Hakikat Konsep
Anak usia 4-5 tahun masih dalam tahap berpikir pra-operasional sehingga anak masih belum dapat berpikir abstrak. Untuk mengenalkan konsep yang
abstrak kepada anak, guru harus menggunakan benda konkret dalam pembelajarannya. Menurut Syaiful Sagala 2006: 71 konsep merupakan pikiran
seseorang yang dinyatakan dalam definisi sehingga menjadi produk pengetahuan seperti prinsip, hukum, dan teori. Sedangkan menurut Rosser dalam Syaiful
Sagala, 2006: 73 menyebutkan bahwa konsep merupakan suatu yang abstraksi yang mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki
atribut yang sama. Dari kedua pendapat tokoh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan sesuatu yang abstrak yang dinyatakan dalam definisi
sehingga memiliki hubungan dan menjadi produk pengetahuan.
19
D. Konsep Lebih Banyak, Lebih Sedikit, Sama, Tidak Sama