22 5.
Mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri. 6.
Mengamati benda dan gejala dengan rasa ingin tahu. 7.
Mengenal pola kegiatan dan menyadari pentingnya waktu. 8.
Memahami posisikedudukan dalam keluarga. Salah satu yang disebutkan dalam indikator pencapaian perkembangan
anak adalah anak usia 4-5 tahun sudah dapat memahami konsep banyak dan sedikit. Dalam mengenalkan konsep banyak, sedikit, sama, dan tidak sama, anak
harus mampu untuk membilang dan mengerti konsep “lebih banyak dari angka satu”. Hal ini sesuai dengan Carol Seefeldt dan Barbara A. Wasik 2008: 393
bahwa ketika anak sedang berhitung maka anak sedang mengembangkan kesadaran tentang “lebih banyak”, “kurang banyak”. Untuk mengenalkan konsep
lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama pada anak usia 4-5 tahun dapat menggunakan benda konkret sehingga anak mendapatkan pengalaman langsung
terkait dengan benda konkret tersebut.
E. Benda Konkret
1. Pengertian Benda Konkret
Anak Usia Dini berada pada tahap kognitif pra-operasional. Menurut Slamet Suyanto 2005: 136 bahwa pada masa pra-operasional, anak akan belajar
dengan baik apabila menggunakan benda konkret. Pada tahap ini, anak belum mampu bepikir abstrak sehingga membutuhkan benda konkret sebagai bantuan
belajar. Benda konkret menurut KBBI yaitu benda yang benar-benar ada, berwujud, dapat dilihat, dan diraba. Menurut Sungkono 2007: 28 benda konkret
merupakan benda yang digunakan dalam pembelajaran yang sangat mirip dengan aslinya. Dengan melihat beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
23 benda konkret merupakan benda yang benar-benar nyata sehingga dapat dijangkau
dengan seluruh indera dan digunakan dalam proses pembelajaran secara nyata.
2. Macam-Macam Benda Konkret
Benda konkret dapat ditemukan di lingkungan sekitar dan sangat dekat dengan anak. Menurut Sungkono 2007: 29 benda asli dapat dikelompokkan
menjadi benda asli alami dan benda asli buatan manusia. Benda asli alami merupakan benda yang benar-benar asli dari alam sedangkan benda asli buatan
manusia merupakan benda asli yang dibuat oleh manusia dan bentuknya sudah berubah dari aslinya. Benda asli alami dan benda asli buatan manusia dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk anak. Benda tersebut sama-sama memberikan pengaruh yang baik untuk meningkatkan pengetahuan
anak. Benda-benda konkret memiliki macam yang sangat bervariasi. Menurut
Degeng dalam Sungkono 2007: 28 menyebutkan bahwa benda konkret diklasfikasikan menjadi dua yaitu objek dan specimen. Objek merupakan benda
yang benar-benar asli berdasarkan benda itu hidup sedangkan specimen merupakan benda yang mewakili benda asli yang dirangkai sesuai dengan
keadaan aslinya. Menurut Sungkono 2007: 28 bahwa specimen dikelompokkan menjadi
dua yaitu: a.
Specimen benda hidup seperti aquarium, kebun binatang, insectarium, terrarium, dan kebun percobaan yang ditanami sebagai percobaan.
24 b.
Specimen benda mati seperti herbarium bagian tumbuhan yang dikeringkan, batuan mineral, awetan dalam botol.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa benda konkret dapat dibedakan menjadi benda asli alami dan benda asli buatan.
Benda asli alami merupakan benda asli yang benar-benar asli dari alam sedangkan benda asli buatan merupakan benda yang dibuat oleh manusia serupa dengan
bentuk aslinya. Benda konkret yang akan digunakan untuk mengenal konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama, dan tidak sama menggunakan benda konkret asli
buatan manusia.
3. Penggunaan Benda Konkret