22
Gambar 2.3.  Struktur Molekul Indomethacin Absorbsi  dari  usus  baik  dan  cepat,  secara  rektal  sangat  tergantung  dari  basis
suppositoria  yang  digunakan.Kira-kira  92-99  Indomethacin  terikat  protein plasma.    Waktu  paruh  plasma  kira-kira  2-4  jam.  Ekskresi  berlangsung  separuh
sebagai glukoronida dengan kemih, separuh dengan tinja. Efek-efek  samping    indomethacin  tergantung  dosis,  antara  lain  gangguan
lambung  dan  usus,  perdarahan  akut  juga  pada  perdarahan  rektal,  dan  efek ulcerogen,  begitu  pula  efek-efek  terhadap  susunan  saraf  pusat  dengan  nyeri
kepala, pusing, tremor, dan depresi.
2.6. Karagenan
Karagenan merupakan sulfat polisakarida bermolekul besar sebagai induktor inflamasi  yang  bekerja  dengan  cara  Lipopolysaccharide  LPS-induced
Macrophage Activation. Zat  yang  dapat  digunakan    untuk  memicu  terbentuknya  inflamasi  antara
lain: mustard oil 5,   dextran 1,  egg white fresh undiluted,  serotonin kreatinin sulfat,    lamda  karagenan  1  yang  diinduksikan  secara  subplantar  pada  telapak
kaki tikus. Pemilihan karagenan  sebagai penginduksi radang dipilih karena memiliki
beberapa  keuntungan  yaitu:  tidak  meninggalkan  bekas,  dapat  digunakan  dalam pengujian  antiinflamasi  pada  keadaaan  akut,  tidak  menimbulkan  kerusakan
Universitas Sumatera Utara
23
jaringan  dan  memberikan  respon  yang  lebih  peka  terhadap  obat  antiinflamasi dibanding senyawa iritan lainnya.
Karagenan memiliki beberapa tipe, yaitu lambda   karagenan, iota i karagenan dan  kappa  k  karagenan.  Lambda     karagenin  dibandingkan  dengan  jenis
karagenin yang lain,  menyebabkan inflamasi dan memiliki bentuk gel yang baik dan tidak keras .
Winter,1983  pertama  sekali  memakai  karagenan  sebagai  zat  penginduksi radang untuk pengujian antiinflamasi, dimana karagenan bekerja menurut prinsip
‘log  dose-response’,  sehingga  dapat  dilakukan  uji  antiinflamasi  dengan menggunakan sedikit sampel dan dalam waktu beberapa jam saja.
Urutan  peristiwa  pada inflamasi akibat  karagenan  pada  kaki  cakar tikus adalah  sebagai  berikut:  karagenan  yang  merupakan  suatu  lipopolisakarida  akan
menyebabkan  teraktivasinya  makrofag,  selanjutnya  mediator  yang  pertama-tama dilepaskan  yaitu  yaitu  histamin  dan  serotonin,  diikuti  oleh  fase  kedua,  yaitu
pelepasan  kinin  yang  mempertahankan  peningkatan  kepermeabelan  pembuluh darah.  Hal  kemidian  diikuti  oleh  fase  ketiga,  yaitu  pelepasan  prostaglandin  yang
bersamaan  dengan  migrasi  leukosit  ke  lokasi  radang.  Zat  antiradang  nonsteroid menekan  migrasi  ini.  Pengaktifan  dan  pelepasan  semua  mediator  yang  telah
disebutkan  di  atas,  tergantung  pada  sistem  komplemen  yang  utuh.  Hamor,
G.H.1996, Zheng et al., 2012
Karagenan  diketahui  menginduksi  inflamasi  berdasarkan  rheumatological models,  secara  molecular  karagenan  menginduksi  produksi  Interleukin  8  yang
berfungsi mengaktifkan Natural killer NK yang meningkatkan pelepasan Tumor
Universitas Sumatera Utara
24
Necrosis  Factor  -alpha  TNF- α,  yang  selanjutnya  akan  menarik  neutrofil  ke
tempat cedera. Borthakur, 2006 Karagenan
akan meningkatkan
akumulasi leukosit
yang akan
meningkatkan kadar leukosit dan proses ini dihambat oleh Indomethacin.  Zheng
et al., 2012
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian