Analisa Data Hasil Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar,SpFK 3. Prof. Dr. Urip Harahap,Apt

39

3.11.3. Pemeriksaan hitung jenis leukosit

1. Periksa hapusan darah yang telah diwarnai dan dikeringkan di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 x, cari bagian dimana eritrosit tersebar merata. Biasanya terdapat di bagian tipis sediaan. 2. Lensa obyektif diganti dengan pembesaran 40x, kemudian 100x dan sediaan diberi minyak emersi. 3. Golongkan dan catat tiap sel berinti pada daerah yang dilalui sampai genap 100 sel. Kemudian masing-masing dibuat persentasenya.

3.12. Analisa Data

Data-data pengamatan efek antiinflamasi ekstrak metanol dan n-heksana daun pepaya dianalisis dengan Anova rancangan acak lengkap. Dari setiap tikus wistar jantan diambil sampel darah sebanyak 3 kali yaitu pada saat: 1. Sebelum tikus wistar jantan diberikan karagenan 2. 3 jam setelah tikus wistar jantan disuntikkan karagenan 3. 6 jam setelah tikus wistar jantan disuntikkan karagenan Dari ketiga jenis data tersebut untuk setiap kelompoknya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Repeated Anova bila data memiliki sebaran normal, namun jika sebaran data tidak normal dilakukan Uji Statistik Friedman, dan bila didapati perbedaan dilanjutkan dengan uji Post Hoc yaitu Wilcoxon. Untuk menguji adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok uji digunakan uji Student Newman Keuls uji SNK. Data diproses dengan SPSS 15,0 dan diuji secara uji Anova, dimana hasil uji statistik akan bermakna jika α ≤ 0,05. Universitas Sumatera Utara 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Pengumpulan data hasil penelitian yang telah dilakukan digambarkan dalam bentuk grafik histogram. Parameter pengukuran adalah jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit dari tikus Wistar jantan Tabel 4.1., 4.2., dan 4.3. Tabel 4. 1. Hasil pemeriksaan kandungan daun pepaya Zat alkaloid flavonoid glikosida saponin tannin PosifNegatif + + - + + Tabel 4.2. Jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit pada tikus wistar jantan sebelum dilakukan penyuntikan karagenan Tabel 4.3. Jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit pada tikus wistar jantan 3 jam setelah dilakukan penyuntikan karagenan Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit P0 6 4,7 ± 0,52 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P1 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P2 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P3 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P4 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P5 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , Kelompok Perlakuan n Hitung Jenis Leukosit Jumlah Leukosit mm 3 Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit P0 6 2,3 ± 0,52 1,3 ± 0,82 , ± , , ± , , ± , , ± , P1 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P2 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , ± , P3 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , ± , P4 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , ± , P5 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , Kelompok Perlakuan n Hitung Jenis Leukosit Jumlah Leukosit mm3 Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 4.4. Jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit pada tikus wistar jantan 6 jam setelah dilakukan penyuntikan karagenan Keterangan: Nilai hitung jenis leukosi dan jumlah leukosit ditampilkan dalam bentuk x ±SD x= rerata dalam kelompok, SD =Standar deviasi dalam kelompok Gambar 4.1. Perbandingan Jumlah leukosit sebelum, 3 jam dan 6 jam sesudah penyuntikan karagenan Pre=sebelum, 3H=3 jam sesudah penyuntikan, 6H=6 jam sesudah penyuntikan Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit P0 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P1 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P2 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P3 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , , ± , , ± , P4 6 , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , , ± , P5 6 , ± , , ± , , ± , , ± , 4,7 0,5 , ± , Hitung Jenis Leukosit Jumlah Leukosit mm3osit Kelompok Perlakuan n 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 P0 P1 P2 P3 P4 P5 JUM LAH LE UK O S IT M M 3 KELOMPOK PERLAKUAN Jumlah Leukosit Pre 3H 6H Kelompok P0 Salin per oral Kelompok P1 Indomethacin 10 mgkgBB per oral Kelompok P2 Ekstrak metanol daun pepaya dosis I 250mgkg Kelompok P3 Ekstrak metanol daun pepaya dosis II 500mgkg Kelompok P4 Ekstrak n-heksana daun pepaya dosis I 250mgkg Kelompok P5 Ekstrak n-heksana daun pepaya dosis II 500mgkg Universitas Sumatera Utara 42 Dari gambar 4.1. diatas dapat dilihat peningkatan jumlah leukosit yang nyata pada jam ke-3 dan ke-6 pada kelompok P0, P2, P4 dan P5p0,05. Pada kelompok P1 dan P3tidak terdapat perbedaaan yang nyata p 0,05jumlah leukosit pada jam ke-3 dan ke-6 setelah pemberian karagenan. Gambar 4.2. Perbandingan Hitung jenis eosinofil sebelum, 3 jam dan 6 jam sesudah penyuntikan karagenan Pre=sebelum, 3H=3 jam sesudah penyuntikan, 6H=6 jam sesudah penyuntikan Dari gambar 4.2. diatas dapat dilihat bahwa terdapat penurunan yang nyata jumlah hitung jenis eusinofil pada kelompok P0 p0,05 pada 3 jam dan 6 jam sesudah pemberian karagenan terhadap hitung jenis eosinofil sebelum pemberian karagenan yang merupakan kontrol negatif. Pada kelompok P1,P2, P4, P5 p0,05terdapat perbedaan yang signifikan antara hitung jenis eosinofil sebelum dan sesudah pemberian karagenan 4.7 4.8 4.7 4.5 4.5 4.8 2.3 3.2 3.2 3.0 1.5 2.5 0.0 3.7 2.7 3.2 1.7 1.5 1 2 3 4 5 6 P0 P1 P2 P3 P4 P5 Eu si n o fi l Kelompok Perlakuan Hitung Jenis Eusinofil Pre 3H 6H Universitas Sumatera Utara 43 Pada kelompok P1,P2,P4 tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 antara hitung jenis eosinofil jam ke-3 dan jam ke-6 setelah pemberian karagenan Pada kelompok P3 tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 antara hitung jenis eosinofil sebelum dan sesudah pemberian karagenan. Gambar 4.3. Perbandingan hitung jenis basofil sebelum, 3 jam sesudah dan 6 jam sesudah penyuntikan karagenan Pre=sebelum, 3H=3 jam sesudah penyuntikan, 6H=6 jam sesudah penyuntikan Dari gambar 4.3. di atas dapat dilihat bahwa pada kelompok P0,P4,P5 terdapat penurunan yang signifikan p0,05 dari jumlah hitung jenis basofil sebelum dan sesudah pemberian karagenan. Pada kelompok P1,P2,P3 tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 dari jumlah hitung jenis basofil sebelum dan sesudah pemberian karagenan. 1 2 3 P0 P1 P2 P3 P4 P5 B as o fi l Kelompok Perlakuan Hitung Jenis Basofil Pre 3H 6H Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 4.4. Perbandingan hitung jenis neutrofil sebelum, 3 jam sesudah dan 6 jam sesudah penyuntikan karagenan pre=sebelum, 3h=3 jam sesudah penyuntikan, 6h=6 jam sesudah penyuntikan Dari gambar 4.4. di atas dapat dilihat bahwa pada kelompok P0, P1, P2, P3, P4 dan P5 terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 aantara jumlah hitung jenis neutrofil sebelum dan sesudah pemberian karagenan. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 P0 P1 P2 P3 P4 P5 N eu tr o fi l Kelompok Perlakuan Hitung Jenis Neutrofil Pre 3H 6H Universitas Sumatera Utara 45 Gambar 4.5. Perbandingan Hitung jenis Limfosit sebelum, 3 jam dan 6 jam sesudah penyuntikan karagenan Pre=sebelum, 3H=3 jam sesudah penyuntikan, 6H=6 jam sesudah penyuntikan Dari gambar 4.5. dapat dilihat bahwa perbedaan yang signifikan hitung jenis limfosit pada kelompok P0,P1, P2, P3, P4 dan P5 p0,05 sebelum dan sesudah pemberian karagenan. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 P0 P1 P2 P3 P4 P5 Li mf o si t Kelompok Perlakuan Hitung Jenis Limfosit Pre 3H 6H Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 4.6. Perbandingan hitung jenis monosit sebelum, 3 jam sesudah dan 6 jam sesudah penyuntikan karagenan Pre=sebelum, 3H=3 jam sesudah penyuntikan, 6H=6 jam sesudah penyuntikan Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah hitung jenis monosit yang signfikan p0,05 pada kelompok P0, P3, P4 dan P4. Pada kelompok P1, P2, P5tidak terdapat perbedaan hitung jenis monosit sebelum dan sesudah pemberian karagenan p0,05

4.2. Pembahasan