Pembahasan Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar,SpFK 3. Prof. Dr. Urip Harahap,Apt

46 Gambar 4.6. Perbandingan hitung jenis monosit sebelum, 3 jam sesudah dan 6 jam sesudah penyuntikan karagenan Pre=sebelum, 3H=3 jam sesudah penyuntikan, 6H=6 jam sesudah penyuntikan Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan jumlah hitung jenis monosit yang signfikan p0,05 pada kelompok P0, P3, P4 dan P4. Pada kelompok P1, P2, P5tidak terdapat perbedaan hitung jenis monosit sebelum dan sesudah pemberian karagenan p0,05

4.2. Pembahasan

Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa hitung jenis leukosit meningkat secara signifikan dengan stimulasi oleh karagenan kelompok P0. Pemberian indomethacin dan ekstrak metanol daun pepaya pada dosis 500mgkg dapat menahan peningkatan jumlah leukosit sehingga setelah penyuntikan karagenan didapati jumlah leukosit yang tidak berbeda secara signifikan, sehingga 1 2 3 4 5 6 7 8 P0 P1 P2 P3 P4 P5 M o n o si t Kelompok Perlakuan Hitung Jenis Monosit Pre 3H 6H Universitas Sumatera Utara 47 dapat disimpulkan bawah ekstrak metanol daun pepaya dengan dosis tersebut mempunyai efek yang sama dibandingkan dengan indomethacin. Ekstrak n- heksana dari daun pepaya tidak dapat menahan peningkatan jumlah leukosit setelah pemberian karagenan pada kedua dosis ekstrak yang ada. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Nahed, et al 2008 Pada hitung jenis eosinofilterjadi penurunan yang signifikan pada kelompok kontrol negatif sampai tidak diperoleh eosinofil pada hitung jenis. Hal ini terjadi karena penekanan yang disebabkan oleh peningkatan kadar Interleukin- 1 IL-1. Pada kelompok P1,P2, P4 juga terjadi penurunan yang signifikan sama dengan P0. Pada pemberian ekstrak metanol daun pepaya dengan dosis 500 mgkg tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara hitung jenis eosinofil sebelum dan sesudah pemberian karagenan, hal ini mungkin disebabkan oleh penekanan IL-1 oleh ekstrak metanol dari daun pepaya. Pada hitung jenis basofil pada kelompok P0 yang merupakan kontrol negatif, P4, dan P5 terdapat penurunan jumlah basofil yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian karagenan. Pemberian indomethacin dan ekstrak metanol dari daun pepaya menyebabkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hitung jenis basofil sebelum dan sesudah pemberian karagenan. Hal ini juga disebabkan oleh penekanan IL-1 oleh ekstrak metanol dari daun pepaya. Pada hitung jenis neutrofil pada kelompok P0,P4 dan P5 terdapat peningkatan yang signifikan dari jumlah hitung jenis neutrofil. Pada kelompok yang mendapat indomethacin dan ekstrak metanol dari daun pepaya, terdapat penurunan 52 dari hitung jenis neutrofil pada jam ke -6, namun penurunan yang terjadi tidak signifkan. Universitas Sumatera Utara 48 Pada hitung jenis limfosit pada semua kelompok terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian karagenan. Pada hitung jenis monosit terdapat peningkatan jumlah hitung jenis monosit yang signifikan pada kelompok P0,P3, dan P4, hal ini sejalan dengan proses inflamasi akut yang terjadi. Pada kelompok P1,P2,P5 tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian karagena, hal ini menunjukkan bahwa indomethacin dan ekstrak metanol dan n-heksan dari daun pepaya menekan peningkatan jumlah monosit yang terjadi pada proses inflamasi akut. Universitas Sumatera Utara 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan