25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan tikus Wistar jantan. Metodologi penelitian meliputi penyiapan
sampel, pembuatan ekstrak metanol dan n-heksana dengan cara maserasi daun pepaya, pengujian efek antiinflamasi.
3.2 . Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Farmakologi Farmasi Universitas Sumatera Utara, laboratorium Kimia Organik Bahan AlamFMIPA Universitas
Sumatera Utara dan laboratorium Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara.
3.3. Populasi Penelitian
Adapun populasi penelitian ini digunakan tikus Wistar jantan Rattus norvegicus yang diperoleh dari FMIPA USU.
3.4. Sampel Penelitian Kriteria Inklusi:
1. Tikus jantan Rattus norvegicus strain Wistar, berat badan 150 - 250
gram, berusia 8 minggu 2.
Sehat, diketahui dari Tikus jantan Rattus norvegicus strain Wistar tidak cacat secara anatomi
Universitas Sumatera Utara
26
Kriteria Eksklusi:
Tikus jantan Rattus norvegicus strain Wistar yang tidak sehat
Besar Sampel
Sampel penelitian adalah 36 ekor tikus jantan Rattus norvegicus strain Wistar yang dipilih dengan teknik acak sederhana. Sampel dibagi ke dalam 6 kelompok
perlakuan, masing-masing menggunakan 6 ekor tikus.
3.5. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas yaitu ekstrak metanol dan n-heksana daun pepaya Carica
papaya L b.
Variabel tergantung uji antiinflamasi jumlah dan hitung jenis leukosit c.
Variabel Kendali Variable kendali adalah variabel luar yang dapat dikendalikan melalui
homogenisasi, yaitu: i.
Umur, Tikus berusia + 3 bulan. ii.
Variasi genetik, Tikus Wistar. iii.
Jenis kelamin, semua tikus yang digunakan dalam penelitian ini berjenis kelamin jantan.
iv. Suhu lingkungan, tikus ditempatkan dalam ruangan dengan suhu
28 – 30ºC.
v. Jenis makanan, makanan berupa pakan standar, diberikan pada
tikus dua kali sehari, setiap pagi dan sore hari berupa pellet dengan
Universitas Sumatera Utara
27
dosis 20 gekorhari. Pakan standar adalah CP 551 berupa pelet produksi PT. Charoen Pokphan.
vi. Kondisi psikologis, Kondisi psikologis tikus dapat dipengaruhi
oleh perlakuan yang berulang kali. Keadaan stres memacu produksi hormon epinefrin, norepinefrin, kortikotropin dan glukokortikoid
yang akan meningkatkan tekanan darah Guyton dan Hall, 2007. Pengaruh ini dapat dikurangi dengan adanyawaktu adaptasi
sebelum percobaan dan pemisahan subyek penelitian dalam kandang yang terpisah.
vii. Variabel terkendali, yaitu jenis kelamin, umur, berat badan,
makanan, lingkungan.
3.6. Definisi Operasional