67 yang dipaparkan oleh Elizabeth Kregor 2015:2 bahwa menu yang
ditawarkan sebaiknya adalah menu yang umum serta ordinary food. Mengenai kualitas produk yang mencakup rasa, tekstur, warna, dan
aroma, konsumen menilai Baik. Padahal, menurut pendapat pengusaha, teknik olah yang digunakan sudah baik, dan bahan baku yang dipakai
memiliki kualitas yang Sangat Baik yang seharusnya mengahasilkan kualitas produk yang juga Sangat Baik. Perbedaan pendapat ini menyimpulkan
bahwa dalam hal kualitas produk, pengusaha dinilai kurang berhasil, karena belum mendapat tanggapan Sangat Baik dari konsumen.
Standar waktu pembuatan produk sebenarnya sudah diterapkan oleh manajemen Chic Chop Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
dengan pengusaha, standar waktu yang diterapkan untuk mengolah makanan adalah sekitar 7-8 menit. Namun, karena proses taking order dari
sistem yang diterapkan oleh foodcourt cukup memakan waktu lama, mengakibatkan proses pembuatan menu juga menjadi lebih lama.
Packaging dan kebersihan produk dinilai baik oleh pengusaha dan oleh konsumen. Terlihat dari jawaban pengusaha pada kategori setuju pada
aspek packaging dan sangat setuju pada kategori kebersihan, sementara tanggapan konsumen semua aspek rata-rata memilih setuju. Packaging yang
digunakan berbahan kertas yang ramah terhadap makanan panas maupun dingin, dan desain juga sudah sesuai dengan konsep.
2. Price Harga
Harga Chic Chop yang dinilai lebih mahal dibandingkan harga pesaing diakibatkan karena kualitas bahan baku yang berbeda. Berdasarkan
hasil wawancara peneliti dengan pengusaha, kualitas bahan baku yang
68 digunakan Chic Chop termasuk kategori yang Sangat Baik, karena konsep
Chic Chop itu sendiri menempatkan usahanya pada usaha dengan kualitas yang tinggi. Jadi, meskipun penilaian konsumen mengenai harga produk
yang terlalu mahal sebenarnya berbanding lurus dengan kualitas produk yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan teori yang dipaparkan oleh Elena V., dkk
2016:6748 bahwa penentuan harga harus sesuai dengan customer value. Penetapan harga yang tinggi sudah sesuai dengan kualitas produk yang juga
tinggi, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. Adanya pemakaian bahan baku yang tinggi ini, maka cost yang
dikeluarkan sebenarnya cukup besar, dan laba yang didapatkan juga kurang maksimal. Pengusaha mendapatkan laba yang cukup minim jika penjualan
sedikit, namun untuk penjualan dengan kuantitas diatas 40 porsi per hari, laba yang didapatkan sudah dapat dikategorikan baik.
3. Place Tempat
Chic Chop Yogyakarta bertempat di Leyeh-leyeh Foodcourt yang beralamat di Jl. A.M Sangaji, tepat sebelah utara Tugu Yogyakarta. Pemilihan
tempat ini dinilai cukup strategis, karena dekat dengan pusat keramaian. Selain itu, fasilitas umum yang ada disekitar tempat ini juga memadai.
Berdasarkan penelitian jawaban konsumen dan jawaban pengusaha, mengenai pemilihan tempat ada pada kategori yang sama, yaitu baik.
Kerjasama Chic Chop dengan manajemen Leyeh-Leyeh berupa sistem kontrak, sehingga selama masa kontrak Chic Chop tidak boleh
meninggalkan tempat tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap keikut sertaan Chic Chop pada berbagai event, sehingga pengetahuan konsumen mengenai
keikut sertaan Chic Chop terhadap event juga minim. Dilihat dari jawaban