Profesionalisme Kerja Pegawai ANALISA DATA

94

BAB V ANALISA DATA

5.1 Profesionalisme Kerja Pegawai

Setelah terkumpulnya data penelitian, maka tahap berikutnya dilakukan analisis data. Pada tahap ini sasaran utama adalah untuk mengetahui seberapa besarkah pengaruh profesionalisme kerja pegawai terhadap pelayanan pengurusan surat izin mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan. Profesionalisme kerja pegawai diukur melalui 15 indikator yang tercakup dalam kompetensi aparatur 3 indikator, loyalitas 4 indikator, budaya organisasi 2 indikator, performansi 2 indikator, dan akuntabilitas 4 indikator. Profesionalisme kerja pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan cukup baik atau dinilai pada kategori sedang yang diperoleh dari jawaban responden pada tabel 19. Kompetensi aparatur berhubungan dengan pengetahuan dan keahlian dalam mengerjakan pekerjaan yang ditanggung jawabinya; keterampilan tertentu spesialisasi kerja yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaan yang ditanggung jawabinya; dan tingkat pengalaman dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Berdasarkan tabel 7 a dapat dilihat bahwa ada 24 orang 60 pegawai yang menjawab setuju bahwa pekerjaan yang ditanggung jawabinya sesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya masing-masing, Dari sini dapat dilihat bahwa ada kesesuaian antara pekerjaan yang ditanggung jawabi pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan dengan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Hal ini sangat mendukung terciptanya sikap profesional dari seorang pegawai dibagian mana ia ditempatkan. Berdasarkan tabel 7 b, dapat dilihat bahwa ada 25 orang 62.5 pegawai yang menjawab setuju dibutuhkan keterampilan tertentu spesialisasi kerja dalam bidang pekerjaan yang tanggung jawabinya. Hal ini menunjukkan bahwa semua pegawai yang bekerja di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan dibutuhkan keterampilan tertentu spesialisasi kerja dalam bidang pekerjaan yang ditanggung jawabi selama 95 bekerja guna mencapai kualitas kerja yang maksimal. Berdasarkan tabel 7 c dapat dilihat bahwa ada 30 orang pegawai 75 yang menjawab tingkat pengalamannya dalam melaksanakan tugas yang diberikan berpengalaman. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengalaman pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan sangat berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dalam melayani masyarakat. Begitu juga hasil dari wawancara yang dilakukan kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa “Masyarakat mengatakan hanya sebagian saja Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan belum mampu memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi secara professional dilihat dari pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya karena pelayanan pengurusan Surat Izin mengemudi masih sangat buruk dilihat dari proses jangka pembuatannya sampai kepada penyelesaiannya lama dan tahap-tahap pengurusan ribet dan susah, masih ada dan banyak masyarakat menjadi peserta yang mengantrian di pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi; dan sebagian lagi masyarakat mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan mampu memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi secara professional dilihat dari pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi Polres Kota Medan, tetapi perlu ditingkatkan lagi supaya lebih baik kedepannya. Kemudian masyarakat mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan memiliki keterampilan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimilkinya masing-masing yaitu terampil dalam penyusunan berkas, mengoperasikan komputer sehingga penyelesaian tugas dan pekerjaan cepat selesai, dan terampil dalam mengoperasionalkan alat uji keterampilan simulator, mengarahkanmemberikan penjelasan penggunaan simulator kepada masyarakat sewaktu masyarakat mengikuti ujian keterampilan simulator. Sementara itu, masyarakat mengatakan belum tentu semua Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan berpengalaman karena bias jadi diantara banyak pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tersebut ada pegawai yang baru masuk kerja seperti pegawai honor; dan sebagian lagi masyarakat mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan berpengalaman karena sudah terlatih dan ahli dalam bidangnya masing-masing sebelum menduduki jabatan; dan tidak ada kesalahan administrasi dan proses pembuatan Surat Izin Mengemudi diselesaikan dengan tepat waktu. Dari semua kesimpulan diatas, maka kompetensi Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan harus lebih tingkatkan lagi menjadi lebih baik dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan agar semua pegawai secara menyeluruh memiliki kompetensi dalam bekerja dan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat“. 96 Loyalitas yang diterapkan pegawai Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan sudah baik yaitu meliputi disiplin dalam memulai dan meyelesaikan pekerjaan yang dikerjakan, menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaan, melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan, dan kebersediaan pegawai untuk membantu sesama rekan kerja. Berdasarkan tabel 8 a di atas, dapat dilihat bahwa tidak semua pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang disiplin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaan yang dikerjakan. Yang menjawab setuju disiplin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaan yang dikerjakan ada sebanyak 31 orang pegawai 77.5. Dari tabel 8 b, dapat dilihat bahwa responden pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang menjawab setuju menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaan ada 27 orang pegawai 67.5. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa sebagian pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaan. Berdasarkan tabel 8 c di atas, dapat dilihat bahwa yang setuju melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan ada sebanyak 26 orang pegawai 65. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa masih banyak pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan. Berdasarkan tabel 8 d, maka dapat dilihat bahwa adanya kebersediaan pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan membantu sesama rekan kerjanya. Hal ini terbukti dari 29 orang pegawai 72.5 memilih jawaban setuju kebersediaannya membantu sesama rekan kerjanya. Begitu juga hasil dari wawancara yang dilakukan kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa “Masyarakat mengatakan hanya sebagian saja Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan belum disiplin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaannya karena sebagian dari mereka yang tidak taat dalam bekerja, suka dating terlambat, terkadang mereka lalai dengan pekerjaannya masing-masing; dan sebagian lagi mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan disiplin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaannya karena setiap pekerjaan yang dilakukan ada peraturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing pegawai dan pegawai diberikan sanksi apabila tidak disiplin selama menjalankan pekerjaan berupa teguran atau pengeluaran surat peringatan. 97 Kemudian masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tidak menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaannya dalam memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi karena terkadang pegawai dibebani begitu banyak beban kerja dan ditemukan jika dalam waktu jam kerja masih ada pegawai yang saling mengobrol dan terkadang mereka tidak perduli dengan masalah mengobrol pada saat kerja; dan sebagian lagi mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaannya dalam memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi karena kinerja yang setiap pegawai lakukan dilaporkan kepada atasannya sebagai perbaikan di dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi dan selalu menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaannya untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dan masyarakat. Sedangkan masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak selalu melaksanakan pekerjaan yang diberikan atasannya karena ada pegawai yang tidak taat melaksanakannya dan ada juga yang suka menunda-nunda pelaksanaan pekerjaan; dan sebagian lagi mengatakan bahwa selalu melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasannya karena pekerjaan yang diberikan oleh atasan adalah tugas utama yang harus dijalankan selama perintah yang diberikan sesuai dengan peraturan-peraturan yang tidak menyimpang, dan merupakan kewajiban pegawai untuk mematuhi atasanya. Dengan demikian semua pekerjaann yang diberikan oleh atasan diselesaikanterselesaikan dengan baik. Sementara itu, masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak bersedia membantu sesama rekan kerjanya dalam menjalankan pekerjaan karena mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dilihat dari pekerjaan yang dilakukan perseorangan; dan sebagian lagi mengatakan bahwa Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan bersedia membantu sesama rekan kerjanya dalam menjalankan pekerjaannya karena pekerjaan yang dijalankan bersama-sama akan terasa mudah, cepat, proses pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi yang diberikan dapat berjalan dengan lancar, dan dengan adanya saling membantu maka pekerjaan akan memberikan hasil yang baik dan tepat waktu dalam penyelesaian pekerjaan yang telah ditentukan waktu penyelesaiannya”. Budaya organisasi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan sudah baik meliputi kerangka kerja yang ada sudah efektif dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat yang menjadi pedoman tingkah laku sehari-hari dan pimpinan memberikan pengarahan langsung tentang penyelesaian pekerjaan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi. Berdasarkan tabel 9 a, dapat dilihat bahwa ada 30 orang pegawai 75 yang menjawab setuju bahwa kerangka kerja yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas 98 Polres Kota Medan sudah efektif dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Dari tabel ini, dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan setuju dengan adanya kerangka kerja yang sudah efektif dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan tabel 9 b, dapat dilihat bahwa ada 27 orang pegawai 67.5 yang menjawab setuju bahwa pimpinan memberikan pengarahan langsung tentang penyelesaian pekerjaan yang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan agar tercapai tujuan organisasi. Begitu juga hasil dari wawancara yang dilakukan kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa “Masyarakat mengatakan hanya sebagian dari pegawai tidak melaksanakan pekerjaan dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi berdasarkan keefektifan kerangka kerja yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan sehingga terjadi kelalaian dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi dan penyelesaian Surat Izin Mengemudi menjadi lama; dan sebagian lagi mengatakan bahwa pegawai melaksanakan pekerjaan dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi berdasarkan keefektifan kerangka kerja yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan. Dengan adanya hal tersebut, maka pekerjaan sesuai dengan rencana, sasaran serta tujuan Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan, dan memberikan hasil pekerjaan yang baik dari keefektifan kerangka kerja. Kemudian masyarakat mengatakan hanya sebagian dari pegawai tidak diberi pengarahan langsung oleh pimpinannya mengenai penyelesaiaan pekerjaan yang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan karena masing-masing pegawai sudah diberi beban pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya; dan sebagian lagi mengatakan bahwa Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan diberi pengarahan langsung oleh pimpinannya mengenai penyelesaiaan pekerjaan yang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi akan terlaksana dengan lancar, tidak terjadi kesalahan dalam pekerjaan, dan memberikan motivasi dan perhatian bagi para pegawai sehingga lebih bersemangat untuk bekerja”. Performansi dapat diartikan menjadi adanya target dalam penyelesaian pekerjaan yang diberikan dalam pelayanan kepada masyarakat dan keinginan pegawai untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja. Berdasarkan tabel 10 a, dapat dilihat bahwa ada 23 orang 57.5 yang menjawab setuju bahwa adanya target dalam penyelesaian pekerjaan yang diberikan dalam pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan tabel 10 b, dapat dilihat bahwa ada 28 orang 99 pegawai 70 yang menjawab setuju bahwa adanya keinginan untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja, yang menjawab sangat setuju bahwa adanya keinginan pegawai untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja ada 8 orang pegawai 20. Begitu juga hasil dari wawancara yang dilakukan kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa “Masyarakat mengatakan hanya sebagian dari pegawai yang bekerja di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tidak memiliki target pencapaian penyelesaian tugas dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi karena tidak dapat ditentukan dalam sehari penyelesaiannya akibat banyaknya tugas yang harus diselesaikan tiap hari; dan sebagiannya lagi mengatakan memiliki target pencapaian penyelesaian tugas dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi dikarenakan sebagai patokan untuk masa yang akan datang di dalam meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kemudian masyarakat mengatakan hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak berkeinginan melakukan peningkatan kemampuan dan prestasi kerja karena masing-masing pegawai mempunyai pola pikir yang berbeda dalam melakukan pekerjaannya; dan sebagiannya lagi mengatakan pegawai berkeinginan melakukan peningkatan kemampuan dan prestasi kerja karena menyangkut pelaksanaan pekerjaan dalam memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi kepada masyarakat agar pegawai lebih mampu menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dan memberikan peluang bagi pegawai untuk mendapatkan jabatan yang lebih baik”. Akuntabilitas yang diterapkan di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan sudah baik yaitu meliputi integritas memegang teguh kode etik yang ditetapkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan, ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan, pemungutan biaya pelayanan publik harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dan produk pelayanan pubik. Berdasarkan tabel 11 a, dapat dilihat bahwa ada 24 orang pegawai 60 yang menjawab setuju memiliki integritas selalu memegang teguh kode etik dan prinsip – prinsip moral yang ditetapkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan. Berdasarkan tabel 11 b, dapat dilihat bahwa ada 22 orang pegawai 55 yang menjawab setuju bahwa teliti dalam menyelesaikan pekerjaan, yang menjawab sangat setuju bahwa teliti dalam menyelesaikan pekerjaan ada 11 orang pegawai 27.5. Berdasarkan tabel 12, dapat dilihat bahwa ada 17 orang pegawai 42.5 yang 100 menjawab tidak setuju bahwa adanya pemungutan biaya lain di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan, yang menjawab sangat tidak setuju bahwa adanya pemungutan biaya lain di luar dari ketentuan yang telah ditetapkan sebanyak 10 orang pegawai 25. Berdasarkan tabel 13, dapat dilihat bahwa ada 31 orang pegawai 77.5 yang menjawab tidak setuju bahwa produk layanan yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, ada 5 orang pegawai 12.5 yang menjawab sangat setuju bahwa produk layanan yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Begitu juga hasil dari wawancara yang dilakukan kepada dapat disimpulkan bahwa “Masyarakat mengatakan hanya sebagian dari Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tidak memiliki integritas memegang teguh kode etik yang ditetapkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya karena masih ada pegawai yang menjalankan tugas dan pekerjaannya tidak sesuai dengan peraturan yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan; dan sebagian lagi Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan memiliki integritas memegang teguh kode etik yang ditetapkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya karena integritas kode etik merupakan pedoman yang mengatur tingkah laku dan perbuatan pegawai dalam bertindak terutama dalam melaksanakan suatu tugas dan pekerjaan yang dibebankan. Kemudian masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak teliti dalam menjalankan pekerjaannya karena ada pegawai yang tidak mengerjakan pekerjaannya dengan teliti sehingga terkadang terjadi kesalahan pada data yang mengajukan pengurusan Surat Izin Mengemudi; dan sebagian lagi pegawai teliti dalam menjalankan pekerjaannya karena setiap beban pekerjaan yang diserahkan memiliki tanggung jawab dan sanksi terkait didalamnya sehingga pegawai diharuskan lebih teliti dalam menjalankan pekerjaan dan agar masyarakat tidak kecewa dengan pelayanan yang dilayankan pegawai dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi. Selanjutnya, masyarakat mengatakan hanya sebagian dalam melakukan pengurusan Surat Izin Mengemudi biaya yang dipungut tidak sesuai dengan biaya yang ditentukan karena masih ada biaya yang lain yang tak terduga, dimana dengan membayar akan mempercepat penyelesaian Surat Izin Mengemudi; dan sebagian lagi dalam melakukan pengurusan Surat Izin Mengemudi biaya yang dipungut sesuai dengan biaya yang ditentukan karena sudah tercantum di dalam peraturan yang telah ditetapkan, jadi biaya yang sudah ada tidak dapat ditambah lagi. Sementara itu, masyarakat mengatakan hanya sebagian produk layanan yang diterima belum memenuhi aturanpedoman yang ditetapkan karena dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi sangat rumit; dan sebagian lagi produk 101 layanan yang diterima memenuhi aturanpedoman yang ditetapkan dilihat dari selesainya Surat Izin Mengemudi walaupun proses siapnya lama dan dilihat dari tidak adanya keluhan dari masyarakat karena adanya kerja sama antara pegawai dan masyarakat yang baik di dalam menyelesaikan produk layanan”.

5.2 Pelayanan Publik Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi

Dokumen yang terkait

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

17 148 127

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

1 92 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polrtesta Binjai)

15 126 99

UPAYA KOMUNIKASI KEPOLISIAN DALAM PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KEPADA MASYARAKAT. (Studi Pada Polres Kabupaten Tuban Melalui Layanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Satuan Lalu Lintas)

0 4 19

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

0 0 13

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

1 1 67

BAB II METODE PENELITIAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 30

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

0 0 16

TRANSPARANSI DAN RESPONSIVITAS DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (Studi Kasus di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Karanganyar)

1 2 15