Sampel Populasi dan Sampel .1 Populasi

32 yang telah menerima pelayanan pengurusan SIM di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan dalam sebanyak 10 orang.

2.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian bagian dari populasi yang menjadi sumber daya yang sebenarnya dalam suatu penelitian. 29 Kemudian pengertian sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik populasi juga oleh sampel. 30 Penentuan jumlah sampel untuk pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, untuk pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan, dimana cara pengambilan sampel bukan berdasarkan atas strata, pedoman atau wilayah, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu. 31 Apabila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel diambil sebesar 10-15 atau 20-25 atau lebih. 32 Sedangkan untuk masyarakat yang mengurus pelayanan SIM di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan dengan menggunakan Sampling Insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan prosedur pengambilan sampel dari jumlah populasi 40 orang, maka yang menjadi sampel Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yaitu seluruh pegawai yang diberi kuesioner khusus pada bagian pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi yang berjumlah 40 orang. 29 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey Jakarta: LP3ES, 1989, hal. 155. 30 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Bandung: Alfabeta, 2005, hal. 91. 31 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Bandung: Alfabeta, 2005, hal. 96. 32 Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV Jakarta: PT. Rineka Cipta, hal.120. 33 yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui cocok sebagai sumber data. Dengan demikian yang menjadi sampel Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yaitu masyarakat yang diwawancara yang mengurus Surat Izin Mengemudi yang berjumlah 10 orang.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

17 148 127

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

1 92 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polrtesta Binjai)

15 126 99

UPAYA KOMUNIKASI KEPOLISIAN DALAM PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KEPADA MASYARAKAT. (Studi Pada Polres Kabupaten Tuban Melalui Layanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Satuan Lalu Lintas)

0 4 19

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

0 0 13

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

1 1 67

BAB II METODE PENELITIAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 30

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

0 0 16

TRANSPARANSI DAN RESPONSIVITAS DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (Studi Kasus di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Karanganyar)

1 2 15