Surat Izin Mengemudi DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

47 Pok Pendaftaran bertugas untuk menerima semua berkas pemohon SIM ketika mendaftar. Pok Pengujian bertugas menguji pemohon SIM baik ujian teori dan praktek sebelum pemohon mendapatkan SIM. Pok Klipeng Klinik Pengemudi bertugas untuk menguji pemohon SIM, khusus SIM Umum. Pok Produksi bertugas untuk melakukan identifikasi data sebelum pemohon SIM melakukan goto SIM, sampai berkas pemohon SIM dicetak. Pok Benma Bendahara Penerimaan bertugas untuk menerima semua dana pembayaran SIM. Pok Arsip bertugas untuk mengumpulkan berkas pemohon SIM yang telah selesai melakukan semua prosedur, agar data itu dapat dilihat ketika dibutuhkan pemohon SIM lagi.

3.5 Surat Izin Mengemudi

Surat Izin Mengemudi SIM adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan Pasal 77 1 PERKAP RI. No. 22 Tahun 2009. Surat Izin Mengemudi Pasal 4 PERKAP RI. No. 9 Tahun 2012 berfungsi sebagai: 1. Legitimasi kompetensi pengemudi merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan dari Negara Republik Indonesia kepada para peserta uji yang telah lulus Ujian Teori, Ujian Keterampilan melalui Simulator, dan Ujian Praktik. 2. Identitas pengemudi yang memuat keterangan identitas lengkap pengemudi. 3. Kontrol kompetensi pengemudi merupakan alat penegakan hukum dan bentuk akuntabilitas pengemudi. 48 4. Forensik kepolisian yang memuat identitas pengemudi yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan penyelidikan dan penyidikan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas serta tindak pidana lain. Surat Izin Mengemudi dapat digolongkan menjadi dua Pasal 7 dan Pasal 8 PERKAP RI. No. 9 Tahun 2012 yaitu: 1. Surat Izin Mengemudi perseorangan, terdiri atas: 1 SIM A, berlaku untuk mengemudikan Ranmor kendaraan bermotor dengan jumlah berat yang diperbolehkan paling tinggi 3.500 tiga ribu lima ratus kilogram, 2 SIM B I, berlaku untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 tiga ribu lima ratus kilogram, 3 SIM B II, berlaku untuk mengemudikan Ranmor kendaraan bermotor berupa: a. Kendaraan alat berat, b. Kendaraan penarik, dan c. Kendaraan dengan menarik kereta tempelan atau gandengan perseorangan dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 seribu kilogram. 4 SIM C, berlaku untuk mengemudikan sepeda motor, 2. Surat Izin Mengemudi umum, terdiri atas: 1 SIM A Umum, berlaku untuk mengemudikan Ranmor kendaraan bermotor dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 tiga ribu lima ratus kilogram, 2 SIM B I, berlaku untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 tiga ribu lima ratus kilogram, 3 SIM B II, berlaku untuk mengemudikan Ranmor kendaraan bermotor berupa: 49 a. Kendaraan penarik umum, dan b. Kendaraan dengan menarik kereta tempelan atau gandengan umum dengan berat yang diperbolehkan untuk kereta tempelan atau gandengan lebih dari 1.000 seribu kilogram. Persyaratan untuk pemohon Surat Izin Mengemudi Pasal 81 UU No. 22 Tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. Permohonan tertulis, 2. Bisa baca tulis, 3. Memiliki pengetahuan peraturan lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor Ranmor, 4. Syarat usia : 1 Berusia 17 tahun untuk SIM golongan A, C dan D, 2 Berusia 20 tahun untuk SIM golongan B I 3 Berusia 21 tahun untuk SIM golongan B II 5. Syarat administrasi: 1 Kartu Tanda Penduduk KTP, 2 Pengisian Formulir, 3 Rumusan Sidik Jari. 6. Syarat Kesehatan: 1 Sehat Jasmani dinyatakan oleh Dokter, 2 Sehat Rohani dengan Surat Lulus Tes Psikologis. 7. Lulus uji teori dan praktek: 1 Ujian Teori, 2 Ujian Praktek, 3 Ujian Ketrampilan melalui Simulator. 50 Persyaratan pendaftaran Surat Izin Mengemudi bagi peserta uji Pasal 25- Pasal 36 PERKAP RI. No. 9 Tahun 2012 meliputi :

1. Persyaratan usia berlaku bagi WNI dan WNA

1 Berusia 17 tahun untuk SIM A, SIM C, dan SIM D, 2 Berusia 20 tahun untuk SIM B I, 3 Berusia 21 tahun untuk SIM B II, 4 Berusia 20 tahun untuk SIM A Umum, 5 Berusia 22 tahun untuk SIM B I Umum, dan 6 Berusia 23 tahun untuk SIM B II Umum.

2. Persyaratan administrasi berlaku bagi WNI dan WNA terdiri dari:

1 SIM Baru a. Persyaratan administrasi pengajuan SIM Baru, untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor perseorangan meliputi: a Mengisi formulir pengajuan SIM yang didapat setelah pembayar di BANK BRI, b Kartu Tanda Penduduk Asli KTP setempat yang masih berlaku bagi Warga Negara Indonesia WNI atau dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing WNA, c Surat keterangan kesehatan, dan d Ujian teori, praktek, dan keterampilan melalui simulator. b. Dokumen Keimigrasian bagi Warga Negara Asing WNA berupa: a Paspor dan kartu izin tinggal tetap KITAP bagi yang berdomilisi tetap di Indonesia, b Paspor, visa diplomatik kartu anggota diplomatik, dan identitas diri lain bagi yang merupakan staf atau keluarga kedutaan, c Paspor dan visa dinas atau kartu izin tinggal sementara KITAS bagi yag bekerja sebagai tenaga ahli atau pelajar yang bersekolah di Indonesia, atau d Paspor dan kartu izin kunjungan atau singgah bagi yang tidak berdomisili di Indonesia. 51 c. Persyaratan administrasi pengajuan golongan SIM umum baru sama dengan persyaratan administrasi pengajuan SIM baru. 2 Perpanjangan SIM a. Persyaratan administrasi pengajuan perpanjangan SIM, untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor meliputi: a Mengisi formulir pengajuan perpanjangan SIM yang didapat setelah pembayaran di BANK BRI, b Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang masih berlaku bagi Warga Negara Indonesia WNI atau dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing WNA, c SIM lama, d Surat keterangan kesehatan. e Surat keterangan lulus uji keterampilan Simulator, dan a. Perpanjangan SIM dilakukan sebelum masa berlakunya berakhir, dan b. Perpanjangan yang dilakukan setelah lewat waktu harus diajukan SIM Baru sesuai dengan golongan yang dimiliki. 3 Pengalihan Golongan SIM a. Persyaratan administrasi pengajuan pengalihan golongan SIM, untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor meliputi: a Mengisi formulir pengajuan pengalihan SIM yang didapat setelah pembayaran di BANK BRI, b Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang masih berlaku bagi Warga Negara Indonesia WNI atau dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing WNA, c SIM yang akan dialihkan golongannya telah dimiliki paling rendah 12 bulan 1 Tahun, d Surat keterangan kesehatan, dan e Surat keterangan lulus uji keterampilan Simulator. b. SIM dapat dialih golongkan berupa: a SIM A bagi pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM A Umum dan SIM B I, 52 b SIM A Umum atau SIM B I bagi pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM B II atau B I Umum, c SIM B II atau B I Umum bagi pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM B II Umum. c. Pengajuan pengalihan golongan menjadi SIM Umum sama dengan persyaratan administrasi pengajuan pengalihan golongan SIM. 4 Perubahan Data Pengemudi SIM Persyaratan administrasi pengajuan perubahan data pengemudi SIM, untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor meliputi: a. Mengisi formulir pengajuan perubahan data pengemudi SIM yang didapat setelah pembayaran di BANK BRI, b. Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang masih berlaku bagi Warga Negara Indonesia WNI atau dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing WNA, yang telah berisi perubahan data identitas, dan c. Penetapan pengadilan tentang perubahan nama bagi pengemudi yang melakukan perubahan nama. 5 Penggantian SIM karena rusak atau hilang Persyaratan administrasi pengajuan penggantian SIM karena rusak atau hilang, untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor meliputi: a. Mengisi formulir pengajuan penggantian SIM karena rusak atau hilang yang dibayar di BANK BRI, b. Kartu Tanda Penduduk asli setempat yang masih berlaku bagi Warga Negara Indonesia WNI atau dokumen keimigrasian bagi Warga Negara Asing WNA, dan c. Surat Keterangan rusak atau hilang SIM dari kepolisian. 6 Penerbitan SIM akibat Pencabutan SIM a. Persyaratan administrasi pengajuan SIM akibat pencabutan atas dasar pengadilan, untuk mengemudi Ranmor kendaraan bermotor meliputi: a Pengajuannya dapat dilakukan setelah berakhir larangan mengemudi atas dasar pencabutan, dan b Sesuai persyaratan administrasi penerbitan SIM baru. 53

3. Persyaratan kesehatan berlaku bagi WNI dan WNA terdiri dari:

a. Kesehatan jasmani dinyatakan oleh Kedokteran Kepolisian yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter, meliputi: a Penglihatan, diukur dari kemampuan kedua mata berfungsi dengan baik, yang pengujiannya dilakukan dengan cara sebelah mata melihat jelas secara bergantian melalui alat bantu snellen chart dengan jarak ± 6 meter, tidak buta warna parsial dan total, serta luas lapangan pandangan mata normal dengan sudut lapangan pandangan 120 sampai dengan 180 derajat. b Pendengaran, diukur dari kemampuan mendengar dengan jelas bisikan dengan satu telinga tertutup untuk setiap telinga dengan jarak 20 cm dari daun telinga, dan kedua ฀ias฀ane telinga harus utuh. c Fisik atau perawakan, diukur dari tekanan darah harus dalam batas normal dan tidak ditemukan keganjilan fisik. b. Kesehatan rohani dengan surat lulus tes psikologis, meliputi: a Kemampuan konsentrasi, diukur dari kemampuan memusatkan perhatian atau memfokuskan diri pada saat mengemudikan Ranmor kendaraan bermotor di jalan, b Kecermatan, diukur dari kemampuan untuk melihat situasi dan keadaan secara cermat sehingga tidak terjadi kesalahan dlam mempersepsikan kondisi yang ada c Pengendalian diri, diukur dari kemampuan mengendalikan sikapnya dalam mengemudikan Ranmor kendaraan bermotor, d Kemampuan penyesuaian diri, diukur dari kemampuan individu megendalikan dorongan dari dalam diri sendiri sehingga bias berhubungan secara harmonis dengan lingkungan, dan beradaptasi dengan baik dengan situasi dan kondisi apapun yang terjadi di jalan saat mengemudi. e Stabilitas emosi, diukur dari keadaan perasaan seseorang dalam menghadapi rangsangan dari luar dirinya dan kemampuan mengontrol 54 emosinya pada saat menghadapi situasi yang tidak nyaman selama mengemudi. f Ketahanan kerja, diukur dari kemampuan individu untuk bekerja secara teratur dalam situasi yang menekan. Tata cara dan Persyaratan SIM mutasi keluar daerah PS. 224 PP.4493 adalah sebagai berikut: 1. Mencabut berkaskartu Induk dari Satuan Lalu-Lintas asal dan pengantar dari Kasubbag SIM. 2. Melampirkan KTP wilayah yang dituju. 3. Melaporkan kepada Kepala Satuan Lantas yang dituju. Tata cara dan Persyaratan perpanjangan Pindah masuk dari daerah PSL.224 PP 4493 adalah sebagai berikut: 1. Sehat Jasmani dan rohani dinyatakan dengan surat keterangan Dokter. 2. Membawa kartu Indukpengantar dari Satuan Lalu-lintas yang mengeluarkan SIM. 3. Membayar formulir di BIIBRI. 4. Mengisi formulir permohonan. 5. Melampirkan KTP Tata cara memperoleh SIM yang dilakukan oleh pengajuan SIM adalah sebagai berikut: 1. Mengisi formulir permohonan yang telah disediakan disertai dengan foto kopi KTP, diserahkan kepada petugas loket pendaftaran. 2. Sesuai dengan nomor urut, kemudian akan dipanggil untuk mengikuti ujian teori. 3. Bila lulus dalam ujian teori, maka berhak untuk mengikuti ujian praktek dan ujian keterampilan simulator sesuai dengan jenis SIM yang dikehendaki. 4. Apabila lulus dalam ujian praktek dan ujian keterampilan simulator, maka pemohon akan dipanggil untuk produksi SIM pemotretan dan sidik jari. 55 5. Setelah pemotretan dan sidik jari, pemohon menunggu diruang tunggu sesuai nomor urut, kemudian akan dipanggil untuk mengambil SIM yang sudah selesai diproses. Biaya penerbitan SIM dan ujian keterampilan mengemudi melalui simulator sesuai dengan Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2010 tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah sebagai berikut:

1. Biaya Penerbitan SIM

1 Penerbitan SIM A a. Penerbitan Pembuatan Baru Rp 120.000 b. Perpanjangan Rp 80.000 c. Biaya Asuransi Rp. 30.000 2 Penerbitan SIM B a. Penerbitan Pembuatan Baru Rp 120.000 b. Perpanjangan Rp 80.000 c. Biaya Asuransi Rp. 30.000 3 Penerbitan SIM B II a. Penerbitan Pembuatan Baru Rp 120.000 b. Perpanjangan Rp 80.000 c. Biaya Asuransi Rp. 30.000 4 Penerbitan SIM C a. Penerbitan Pembuatan Baru Rp 100.000 b. Perpanjangan Rp 75.000 c. Biaya Asuransi Rp. 30.000 2. Biaya Ujian Keterampilan Mengemudi Simulator Biaya pelayanan ujian keterampilan mengemudi melalui simulator adalah Rp 50.000 per Ujian. 56 Surat Izin Mengemudi memiliki ketentuan pidana adalah sebagai berikut: 1. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam pasal 77 ayat 1 dipidana kurungan paling lama 4 empat bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,00 satu juta rupiah pasal 281 UU No.22 tahun 2009; 2. Setaip orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi yang sah kendaraan bermotor yang dikemudikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat 5 huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan danatau denda paling banyak Rp. 250.000,00 dua ratus lima puluh ribu rupiah pasal 288 ayat 2 UU No.22 tahun 2009; 3. Selain pidana penjara, kurungan, atau denda, pelaku tindak pidana lalu lintas dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi atau ganti kerugian yang diakibatkan oleh tindak pidana lalu lintas pasal 314 ayat 2 UU No.22 tahun 2009. Surat Izin Mengemudi dinyatakan tidak berlaku PP No. 441993 Pasal 230 bila: 1. Habis masa berlakunya. 2. SIM dalam keadaan rusak sehingga tidak terbaca lagi. 3. Digunakan oleh orang lain. 4. Diperoleh dengan cara tidak sah. 5. Data yang terdapat dalam SIM diubah. 57

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh selama masa penelitian yang telah dilakukan di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan. Data tersebut terdiri dari atas data primer dan data sekunder. Data primer berdasarkan wawancara yang telah dilaksanakan kepada masyarakat yang berjumlah 10 orang dan angket quesioner yang telah disebarkan kepada pegawai berjumlah 40 orang. Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Penyajian data sebagai tahap awal dalam rangka analisa data dari kuesioner yang telah disebarkan akan diuraikan dalam bentuk tabel frekuensi sedangkan wawancara akan diuraikan dalam bentuk pertanyaan dan jawaban. Data yang disajikan dari hasil kuesioner meliputi data tentang identitas responden dan variabel-variabel penelitian. Untuk pertanyaan yang menyangkut identitas responden tidak diberikan skor dan tidak dianalisa secara kuantitatif sedangkan untuk pertanyaan mengenai variabel-variabel penelitian yaitu profesionalisme kerja pegawai dan pelayanan publik akan diberi skor. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

4.1 Deskripsi Data Identitas Responden

Data identitas responden mencakup distribusi data responden menurut jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, masa kerja, dan pangkat atau golongan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

17 148 127

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

1 92 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polrtesta Binjai)

15 126 99

UPAYA KOMUNIKASI KEPOLISIAN DALAM PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KEPADA MASYARAKAT. (Studi Pada Polres Kabupaten Tuban Melalui Layanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Satuan Lalu Lintas)

0 4 19

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

0 0 13

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

1 1 67

BAB II METODE PENELITIAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 30

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

0 0 16

TRANSPARANSI DAN RESPONSIVITAS DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (Studi Kasus di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Karanganyar)

1 2 15