Variabel Bebas X, Profesionalisme Kerja Pegawai

80 mengatakan sangat setuju, ada 1 orang 2.5 yang mengatakan ragu – ragu, dan tidak ada orang 0.00 yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan setuju mengenai kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi dengan baik kepada masyarakat.

4.2.2 Hasil Wawancara

Pemaparan hasil wawancara kepada masyarakat dibuat secara berurutan berdasarkan variabel-variabel penelitian dalam bentuk daftar pertanyaan dan disertai dengan jawaban dari setiap daftar pertanyaan yang ditanyakan kepada masyarakat yaitu sebagai berikut:

4.2.2.1 Variabel Bebas X, Profesionalisme Kerja Pegawai

Untuk mengukur variabel profesionalisme kerja pegawai digunakan 15 indikator yang seluruhnya diubah menjadi daftar pertanyaan. Berikut ini hasil wawancara yang penulis sajikan adalah sebagai berikut: Kompetensi Aparatur Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada masyarakat mengenai kompetensi aparatur, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: “Masyarakat mengatakan hanya sebagian saja Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan belum mampu memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi secara professional dilihat dari pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya karena pelayanan pengurusan Surat Izin mengemudi masih sangat buruk dilihat dari proses jangka pembuatannya sampai kepada penyelesaiannya lama dan tahap-tahap pengurusan ribet dan susah, masih ada dan banyak masyarakat menjadi peserta yang mengantrian di pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi; dan sebagian lagi masyarakat mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan mampu memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi secara professional dilihat dari pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi Polres Kota Medan, tetapi perlu ditingkatkan lagi supaya lebih baik kedepannya. Kemudian masyarakat mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan memiliki keterampilan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimilkinya masing-masing yaitu terampil dalam penyusunan berkas, mengoperasikan komputer sehingga penyelesaian tugas dan pekerjaan cepat selesai, dan terampil dalam mengoperasionalkan alat uji keterampilan simulator, mengarahkanmemberikan 81 penjelasan penggunaan simulator kepada masyarakat sewaktu masyarakat mengikuti ujian keterampilan simulator. Sementara itu, masyarakat mengatakan belum tentu semua Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan berpengalaman karena bias jadi diantara banyak pegawai di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tersebut ada pegawai yang baru masuk kerja seperti pegawai honor; dan sebagian lagi masyarakat mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan berpengalaman karena sudah terlatih dan ahli dalam bidangnya masing-masing sebelum menduduki jabatan; dan tidak ada kesalahan administrasi dan proses pembuatan Surat Izin Mengemudi diselesaikan dengan tepat waktu. Dari semua kesimpulan diatas, maka kompetensi Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan harus lebih tingkatkan lagi menjadi lebih baik dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan agar semua pegawai secara menyeluruh memiliki kompetensi dalam bekerja dan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat“. Loyalitas Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada masyarakat mengenai loyalitas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: “Masyarakat mengatakan hanya sebagian saja Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan belum disiplin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaannya karena sebagian dari mereka yang tidak taat dalam bekerja, suka dating terlambat, terkadang mereka lalai dengan pekerjaannya masing-masing; dan sebagian lagi mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan disiplin dalam memulai dan menyelesaikan pekerjaannya karena setiap pekerjaan yang dilakukan ada peraturan yang harus dipatuhi oleh masing-masing pegawai dan pegawai diberikan sanksi apabila tidak disiplin selama menjalankan pekerjaan berupa teguran atau pengeluaran surat peringatan. Kemudian masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tidak menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaannya dalam memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi karena terkadang pegawai dibebani begitu banyak beban kerja dan ditemukan jika dalam waktu jam kerja masih ada pegawai yang saling mengobrol dan terkadang mereka tidak perduli dengan masalah mengobrol pada saat kerja; dan sebagian lagi mengatakan Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaannya dalam memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi karena kinerja yang setiap pegawai lakukan dilaporkan kepada atasannya sebagai perbaikan di dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi dan selalu menaati segala peraturan organisasi yang melandasi pekerjaannya untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dan masyarakat. 82 Sedangkan masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak selalu melaksanakan pekerjaan yang diberikan atasannya karena ada pegawai yang tidak taat melaksanakannya dan ada juga yang suka menunda-nunda pelaksanaan pekerjaan; dan sebagian lagi mengatakan bahwa selalu melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasannya karena pekerjaan yang diberikan oleh atasan adalah tugas utama yang harus dijalankan selama perintah yang diberikan sesuai dengan peraturan-peraturan yang tidak menyimpang, dan merupakan kewajiban pegawai untuk mematuhi atasanya. Dengan demikian semua pekerjaann yang diberikan oleh atasan diselesaikanterselesaikan dengan baik. Sementara itu, masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak bersedia membantu sesama rekan kerjanya dalam menjalankan pekerjaan karena mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dilihat dari pekerjaan yang dilakukan perseorangan; dan sebagian lagi mengatakan bahwa Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan bersedia membantu sesama rekan kerjanya dalam menjalankan pekerjaannya karena pekerjaan yang dijalankan bersama-sama akan terasa mudah, cepat, proses pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi yang diberikan dapat berjalan dengan lancar, dan dengan adanya saling membantu maka pekerjaan akan memberikan hasil yang baik dan tepat waktu dalam penyelesaian pekerjaan yang telah ditentukan waktu penyelesaiannya”. Budaya Organisasi Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada masyarakat mengenai budaya organisasi, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: “Masyarakat mengatakan hanya sebagian dari pegawai tidak melaksanakan pekerjaan dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi berdasarkan keefektifan kerangka kerja yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan sehingga terjadi kelalaian dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi dan penyelesaian Surat Izin Mengemudi menjadi lama; dan sebagian lagi mengatakan bahwa pegawai melaksanakan pekerjaan dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi berdasarkan keefektifan kerangka kerja yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan. Dengan adanya hal tersebut, maka pekerjaan sesuai dengan rencana, sasaran serta tujuan Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan, dan memberikan hasil pekerjaan yang baik dari keefektifan kerangka kerja. Kemudian masyarakat mengatakan hanya sebagian dari pegawai tidak diberi pengarahan langsung oleh pimpinannya mengenai penyelesaiaan pekerjaan yang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan karena masing-masing pegawai sudah diberi beban pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya; dan sebagian lagi mengatakan bahwa Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan diberi pengarahan langsung oleh pimpinannya mengenai 83 penyelesaiaan pekerjaan yang berdasarkan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi akan terlaksana dengan lancar, tidak terjadi kesalahan dalam pekerjaan, dan memberikan motivasi dan perhatian bagi para pegawai sehingga lebih bersemangat untuk bekerja”. Performansi Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada masyarakat mengenai performansi, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: “Masyarakat mengatakan hanya sebagian dari pegawai yang bekerja di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tidak memiliki target pencapaian penyelesaian tugas dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi karena tidak dapat ditentukan dalam sehari penyelesaiannya akibat banyaknya tugas yang harus diselesaikan tiap hari; dan sebagiannya lagi mengatakan memiliki target pencapaian penyelesaian tugas dalam pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi dikarenakan sebagai patokan untuk masa yang akan datang di dalam meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Kemudian masyarakat mengatakan hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak berkeinginan melakukan peningkatan kemampuan dan prestasi kerja karena masing-masing pegawai mempunyai pola pikir yang berbeda dalam melakukan pekerjaannya; dan sebagiannya lagi mengatakan pegawai berkeinginan melakukan peningkatan kemampuan dan prestasi kerja karena menyangkut pelaksanaan pekerjaan dalam memberikan pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi kepada masyarakat agar pegawai lebih mampu menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dan memberikan peluang bagi pegawai untuk mendapatkan jabatan yang lebih baik”. Akuntabilitas Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada masyarakat mengenai akuntabilitas, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: “Masyarakat mengatakan hanya sebagian dari Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan tidak memiliki integritas memegang teguh kode etik yang ditetapkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya karena masih ada pegawai yang menjalankan tugas dan pekerjaannya tidak sesuai dengan peraturan yang ada di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan; dan sebagian lagi Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan memiliki integritas memegang teguh kode etik yang ditetapkan dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya karena integritas kode etik merupakan pedoman yang 84 mengatur tingkah laku dan perbuatan pegawai dalam bertindak terutama dalam melaksanakan suatu tugas dan pekerjaan yang dibebankan. Kemudian masyarakat mengatakan bahwa hanya sebagian Pegawai Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan yang tidak teliti dalam menjalankan pekerjaannya karena ada pegawai yang tidak mengerjakan pekerjaannya dengan teliti sehingga terkadang terjadi kesalahan pada data yang mengajukan pengurusan Surat Izin Mengemudi; dan sebagian lagi pegawai teliti dalam menjalankan pekerjaannya karena setiap beban pekerjaan yang diserahkan memiliki tanggung jawab dan sanksi terkait didalamnya sehingga pegawai diharuskan lebih teliti dalam menjalankan pekerjaan dan agar masyarakat tidak kecewa dengan pelayanan yang dilayankan pegawai dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi. Selanjutnya, masyarakat mengatakan hanya sebagian dalam melakukan pengurusan Surat Izin Mengemudi biaya yang dipungut tidak sesuai dengan biaya yang ditentukan karena masih ada biaya yang lain yang tak terduga, dimana dengan membayar akan mempercepat penyelesaian Surat Izin Mengemudi; dan sebagian lagi dalam melakukan pengurusan Surat Izin Mengemudi biaya yang dipungut sesuai dengan biaya yang ditentukan karena sudah tercantum di dalam peraturan yang telah ditetapkan, jadi biaya yang sudah ada tidak dapat ditambah lagi. Sementara itu, masyarakat mengatakan hanya sebagian produk layanan yang diterima belum memenuhi aturanpedoman yang ditetapkan karena dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi sangat rumit; dan sebagian lagi produk layanan yang diterima memenuhi aturanpedoman yang ditetapkan dilihat dari selesainya Surat Izin Mengemudi walaupun proses siapnya lama dan dilihat dari tidak adanya keluhan dari masyarakat karena adanya kerja sama antara pegawai dan masyarakat yang baik di dalam menyelesaikan produk layanan”.

4.2.2.2 Variabel Terikat Y, Pelayanan Publik atau Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi

Dokumen yang terkait

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

17 148 127

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

1 92 197

Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polrtesta Binjai)

15 126 99

UPAYA KOMUNIKASI KEPOLISIAN DALAM PELAYANAN PENERBITAN SURAT IZIN MENGEMUDI KEPADA MASYARAKAT. (Studi Pada Polres Kabupaten Tuban Melalui Layanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi di Satuan Lalu Lintas)

0 4 19

Penerapan Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polresta Medan)

0 0 13

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

1 1 67

BAB II METODE PENELITIAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Profesionalisme Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Pengurusan Surat Izin Mengemudi di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Kota Medan

0 0 30

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PENGURUSAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI KANTOR SATUAN LALU LINTAS POLRES KOTA MEDAN

0 0 16

TRANSPARANSI DAN RESPONSIVITAS DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (Studi Kasus di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Karanganyar)

1 2 15