Alat ukur Panjang LatihanKasusTugas

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: BESARAN DAN SATUAN KELOMPOK KOMPETENSI A 36 Muatan Elektron Coulumb Stat Coulumb

4. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan sebuah

satuan. 5. Alat ukur dalam fisika yang paling sering digunakan di laboratorium antara lain jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca teknis, voltmeter, amperemeter, dan sebagainya.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Jika setelah anda menyimak modul masih ada materi yang belum dikuasai, anda dapat mendiskusikannya bersama guru pemandu pada kegiatan MGMP Fisika. 2. Untuk sekolah-sekolah yang tidak memiliki alat praktik fisika, anda disarankan untuk bergabung dengan sekolah lain yang memiliki alat praktik. 3. Laporkan hasil praktikum anda pada guru pembimbing untuk mengetahui kebenaran apa yang telah anda kerjakan. 4. Kerjakan evaluasi dalam modul secara mandiri; kemudian konsultasikan kepada guru pemandu. 5. Jika hasil evaluasi yang anda kerjakan belum memuaskan, baca kembali modul tersebut sampai anda benar-benar menguasainya secara baik. 6. Sukses untuk anda, selamat berkarya untuk kehidupan Indonesia yang lebih baik. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: VEKTOR DAN SKALAR KELOMPOK KOMPETENSI A 37 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 VEKTOR DAN SKALAR Di dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai besar dan arah. Jarak perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet dan lain-lain merupakan contoh besaran vektor. Besaran-besaran ini selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana vektor itu bekerja. Lain halnya dengan besaran skalar, besaran skalar hanya memiliki nilai besar saja, tidak memiliki arah. Dari kedua besaran tersebut ada perbedaan cara mengoperasikannya menjumlahkan dan mengurangkan. Bila kita menjumlahkan atau mengurangkan dua atau lebih besaran skalar maka dapat kita lakukan sebagaimana biasanya yaitu dengan cara aljabar biasa, langsung kita jumlahkan atau kita kurangkan begitu saja. Itu sangat berbeda bila kita menjumlahkan atau mengurangkan besaran vektor.

A. Tujuan

Setelah belajar dengan modul ini diharapkan peserta diklat dapat: 1. memahami konsep vektor dan skalar 2. memahami cara-cara penjumlahan vektor

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

Kompetensi yang diharapkan dicapai melalui diklat ini adalah: 1. menjelaskan pengertian vektor 2. menjelaskan pengertian skalar 3. mendeskripsikan penjumlahan vektor secara jajaran genjang 4. mendeskripsikan penjumlahan vektor secara poligon 5. mendeskripsikan penjumlahan vektor secara analitis PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: VEKTOR DAN SKALAR KELOMPOK KOMPETENSI A 38

C. Uraian Materi

Dalam fisika selain besaran pokok dan besaran turunan, dikenal juga besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah besaran fisika yang mempunyai nilai dan arah sedangkan besaran skalar adalah besaran fisika yang hanya mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai arah. Besaran fisika seperti massa, jarak, waktu, luas, volume dan massa jenis, termasuk besaran skalar karena besaran-besaran tersebut hanya mempunyai nilai saja. Sedangkan perpindahan, kecepatan, percepatan dan gaya termasuk besaran vektor karena besaran-besaran tersebut selain mempunyai nilai juga mempunyai arah. 1. Perbedaan besaran skalar dan vektor Jika dikatakan ada sebuah meja yang panjangnya 2 meter, maka pernyataan tersebut sudah cukup jelas karena kita tidak memerlukan arah untuk menentukan besaran panjang. Besaran seperti itu dinamakan besaran skalar. Tetapi jika dikatakan seorang anak menendang bola dengan gaya 100 N, tentunya pernyataan tersebut masih dapat memunculkan pertanyaan lainnya yaitu kearah mana bola tersebut bergerak? Sama halnya dengan pernyataan sebuah mobil bergerakdengan kecepatan 60 kmjam, pertanyaan yang muncul misalnya ke arah barat atau ke arah timurkah gerak mobil tersebut? Besaran gaya dan kecepatan selalu mempunyai nilai dan arah. Besaran seperti itu dinamakan besaran vektor. Selain gaya dan kecepatan, masih banyak besaran vektor yang lainnya misalnya: perpindahan, percepatan, impuls, momentum, dan lain sebagainya. 2. Cara Menuliskan besaran vektor Kita dapat menggambarkan sebuah vektor dengan beberapa cara. Misalnya untuk vektor sebuah gaya dapat digambarkan atau dituliskan dengan |F| atau . Vektor dapat juga digambar dengan sebuah tanda anak panah. LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: VEKTOR DAN SKALAR KELOMPOK KOMPETENSI A Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Fisika SMA 39 3. Sifat- sifat Vektor Vektor memiliki sifat-sifat seperti berikut: a. Vektor dapat dipindahkan asalkan besar dan arahnya tetap. b. Vektor dapat dijumlahkan c. Vektor dapat dikurangkan d. Vektor dapat diuraikan e. Vektor dapat dikalikan 4. Penjumlahan Vektor Gaya merupakan salah satu jenis vektor; oleh karenanya gaya biasanya dapat mewakili atau dianggap sebagai vektor. Gaya yang bekerja pada sebuah benda dapat merupakan gaya tunggal atau sekaligus beberapa buah gaya. Gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat merupakan gaya searah, dapat juga gaya-gaya yang berlawanan arah. Kita dapat menentukan besar gaya total yang bekerja pada sebuah benda dengan beberapa cara. Gaya total yang bekerja pada sebuah benda dinamakan Resultan gaya. Untuk menentukan resultan dua buah gaya atau lebih kita harus meninjau dulu gaya- gaya yang bekerja pada benda. Kita dapat membedakan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda menjadi 2 bagian yaitu: a. Resultan gaya-gaya segaris-lurus Resultan gaya segaris-lurus dapat ditentukan dengan 2 cara, yaitu: 1 Gaya-gaya searah Besar resultan gaya yang gaya-gayanya searah dapat ditentukan dengan menjumlahkan semua gaya-gaya yang bekerja pada benda. F 1 F 2 R R = F 1 + F 2 Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan adanya penjumlahan gaya-gaya searah adalah bersama-sama mendorong mobil, bersama-sama menarik lemari yang berat. PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: VEKTOR DAN SKALAR KELOMPOK KOMPETENSI A 40 2 Gaya-gaya berlawanan arah Besar resultan gaya yang gaya-gayanya berlawanan arah dapat ditentukan dengan mengurangkan gaya-gayanya. F 1 F 2 R R = F 1 - F 2 Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan adanya pengurangan gaya-gaya berlawanan arah adalah olah raga tarik tambang. b. Resultan gaya-gaya sebidang datar Dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu: 1 Metoda jajaran genjang F 1 R F 2 Nilai resultan kedua gaya tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan : R =  F 1 2 + F 2 2 + 2 F 1 F 2 cos  Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan penggunaan metode jajaran genjang adalah pemasangan papan reklame atau mengangkat suatu beban bersama-sama.