24 Jadi dapat dikatakan bahwa karakter yang baik yaitu ketika apa yang telah
diketahui, dirasakan, lalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan suatu kebiasaan atau perilaku.
3. Pengertian Pendidikan Karakter
Istilah pendidikan pertama kali muncul dengan bahasa Yunani yaitu “pedagogiek” yang memiliki arti ilmu menuntun anak. Pendidikan juga
merupakan terjemahan dari “education” yang bahasa latinnya “educo” yang
memiliki arti mengembangkan diri dalam; medidik; melaksanakan hukum keguanaan. John Dewey Arif Rohman, 2008: 6 mengungkapkan pengertian
pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia.
Tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara Arif Rohman, 2008: 8 menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha menuntun segenap kekuatan
kodrat yang ada pada anak baik sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup. Mendukung
pernyataan dari Ki Hajar Dewantara, Sugihartono, dkk 2012: 3 berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja
untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan baik kepada individu maupun kelompok untuk pembentukan kecakapan-kecakapan agar
individu atau kelompok tersebut mencapai kesempurnaan hidup.
25 Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi Dharma Kesuma, dkk,
2013: 5 adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkanya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga anak-anak dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungan. Pendapat lain oleh Sofan Amri, dkk 2011: 4 mengatakan bahwa
pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Elkind dan Sweet Sri Narwanti, 2011: 17 memaknai pendidikan karakter
adalah sebagai berikut: “Character education is the deliberate effort to help people understand,
care about, and act upon core ethical values. When we think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to
be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and
temptation from within.” Dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa pendidikan karakter
merupakan suatu usaha yang dilakukan sungguh-sungguh, yang digunakan untuk membantu orang memahami, peduli yang diikuti dengan tindakan berdasarkan
nilai-nilai etika. Ketika kita berpikir tentang pendidikan karakter, yang terpikir adalah anak-anak kita kelak. Dengan adanya pendidikan karakter, diharapkan
anak-anak kita dapat memahami tentang apa yang benar secara mendalam serta mampu bertindak dengan apa yang anak yakini benar. Walaupun mendapat
tekanan dan godaan baik dari luar maupun dalam. Novan Ardy Wiyani 2012: 45 memaknai pendidikan karakter sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan
26 anak mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga anak
berperilaku sebagai insan kamil. Pendidikan karakter dapat juga diartikan sebagai sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
maupun orang lain. Dharma Kesuma Muhammad Fadillah Lilif Mualifatu, 2013: 24-25
mengungkapkan tujuan pendidikan karakter adalah meliputi a menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga
mampu menjadikan anak didik yang khas yang memiliki nilai-nilai yang telah dikembangkan, b mengoreksi perilaku anak yang kurang sesuai dengan nilai-
nilai yang dikembangkan di sekolah, serta c membangun koneksi yang harmonis dengan keliarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter secara bersamaan. Tujuan pendidikan karakter tidak jauh berbeda dengan tujuan pendidikan pada umunya, namun dalam pendidikan karakter lebih
mengintensifkan penanaman nilai-nilai kepada anak-anak. Tujuan pokok dari pendidikan karakter anak usia dini sendiri adalah menjadikan anak lebih tangguh,
kreatif, mandiri, bertanggungjawab, serta memiliki kepribadian maupun akhlak yang baik sejak sedini mungkin. Penanaman nilai-nilai karakter pada anak sejak
usia dini juga dimaksudkan agar nilai-nilai yang telah dimiliki oleh anak menjadi suatu kebiasaan ketika kelak dewasa atau ketika anak melanjutkan pendidikan ke
jenjang selanjutnya.
27 Dari beberapa pernyataan yang telah disampaikan mengenai pengertian
pendidikan karakter, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan usaha untuk mendidik anak menanamkan nilai-nilai karakter di
dalamnya agar anak memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dan mempraktekkan nilai-nilai yang telah ditanamkan.
4. Nilai-Nilai Karakter