76
F. Uji Keabsahan Data
Sugiyono 2015: 365 menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam penelitian, kebenaran realitas tidak bersifat tunggal, melainkan
jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti untuk mengonstruksi fenomena yang diamati dan terbentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental
setiap individu dengan berbagai latar belakang.
1. Triangulasi
William Wiersma Sugiyono, 2015: 372 “ triangulation is qualitative
cross-validation. It asses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures”. Dapat diartikan
bahwa triangulasi adalah validasi kualitatif yang digunakan untuk menilai kecukupan data yang sesuai dengan sumber data atau prosedur pengumpulan data.
Pendapat lain, Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Sehingga ada triangulasi dari sumberinforman,
triangulasi dari teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Tujuan dari triangulasi menurut Sugiyono 2015: 330 bukan mencari kebenaran tentang
beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sedangkan
77 triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan pengujian keabsahan data dengan melakukan pengecekan hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi dengan data dari sumber yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru, anak, dan pengurus TK Cahaya Bangsa Utama.
2. Perpanjangan Pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan, peneliti mengecek kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak.
Lama perpanjangan pengamatan tergantung pada kedalam, keluasan, dan kepastian data. Ke dalam berarti bahwa apakah peneliti ingin mengenali data lebih
dalam tentang data yang telah diperoleh. Hal ini dilakukan untuk membatasi gangguan dari dampak peneliti, membatasi kekeliruan peneliti, dan
mengkonpensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat. Perpanjangan pengamatan dimaksudkan untuk membangun
kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan kepercayaan diri peneliti.
3. Meningkatkan Ketekunan