Faktor Penghambat dan Cara Mengatasi dalam Penanaman Nilai

129 Orangtua yang peduli dengan perkembangan anaknya di sekolah serta mampu menyinkronkan apa yang diajarkan di sekolah dan diterapkan dirumah adalah satu faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai karakter. Selain itu, usaha sekolah untuk melibatkan orangtua dalam kegiatan anak serta komunikasi yang terjalin antara guru dan orangtua baik secara langsung maupun tidak langsung merupakan faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai karakter. Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung dalam penanaman nilai- nilai karakter pada anak kelompok Caterpillar adalah pendidik yang selalu bersikap baik dan ramah serta menghargai anak,media pembelajaran yang mendukung, dan keterlibatan orangtua yang baik,

9. Faktor Penghambat dan Cara Mengatasi dalam Penanaman Nilai

Karakter Dalam penanaman nilai-nilai karakter, selain terdapat faktor pendukung yang mendukung terlaksananya penanaman nilai-nilai karakter terdapat pula faktor penghambat yang mampu menghambat penanaman nilai-nilai karakter pada anak. berikut merupakan faktor penghambat dalam penanaman nilai-nilai karakter: a. Orangtua Lingkungan rumah merupakan lingkungan yang utama dan pertama bagi anak. Lingkungan rumah merupakan lingkungan yang dihabiskan oleh anak lebih banyak daripada lingkungan sekolah. Lingkungan rumah dapat terdiri dari orangtua, kakek nenek, atau asisten rumah tangga. Dalam proses penanaman nilai-nilai karakter, kebiasaan dirumah dapat menjadi penghambat dalam 130 penanaman nilai. Hal ini dapat diketahui dari catatan hasil wawancara sebagai berikut: “faktor yang menghambat penanaman nilai karakter adalah kebiasaan di rumah. Sekolah sudah membiasakan untuk melakukan segala sesuatu sendiri misalnya, namun jika di rumah masih ada yang dilayani.” CW.04.7 “beberapa anak terlihat dijemput oleh orangtuanya, orangtua yang menjemput anaknya terlihat langsung mengambil tas anak dan membawakannya.” CL 6 Selain kebiasaan dirumah, sikap orangtua yang juga menghambat penanaman nilai-nilai karakter. Seperti yang terlihat dari hasil catatan wawancara sebagai berikut: “beberapa orangtua terlalu sibuk sehingga mempercayakan kepada sekolah. Ada orangtua yang dirumah mengajarkan anaknya, tapi ada juga yang tidak.” CW.01.7 “sudah 3 hari berturut-turut, terlihat seorang anak selalu datang terlambat.” CL5 Dari guru diketahui bahwa anak yang sering datang terlambat dikarenakan orangtua kuran peduli dengan anak yang menonton TV hingga larut malam. Hal itu berdampak pada anak yang tidak bisa bangun di pagi hari dan sering datang terlambat ke sekolah. Untuk mengahadapi hal seperti diatas, guru membiasakan untuk berdiskusi dan sebisa mungkin melakukan komunikasi kepada orangtua. “...orangtua ada yang memanjakan, terlebih bagi orangtua yang baru memiliki satu anak, mereka dengan anak masih terlalu memanjakan. Walaupun di sekolah sudah bagus, namun terkadang di rumah berbeda” CW.04.7 “terlihat salah satu dari orangtua anak masih mengantarkan anaknya sampai ke dalam kelas.” CL 11. 131 Lingkungan rumah yang membiasakan anak untuk selalu dilayani menjadi faktor penghambat dalam penanaman nilai. Tidak adanya sinkronisasi antara apa yang telah guru ajarkan dengan lingkungan yang tidak mendukung membuat nilai- nilai karakter yang telah diajarkan di sekolah tidak dapat terinternalisasi dengan baik. Orangtua yang kurang mendukung dengan sikap kurang peduli atau dengan orangtua yang terlalu memanjakan anak juga menghambat penanaman nilai-nilai karakter. Dalam mengatasi hambatan tersebut, guru selaku pendidik anak di kelas melakukan komunikasi dengan orangtua. Guru selalu mengkomunikasikan apapun yang berhubungan dengan anak kepada orangtua. Komunikasi yang dilakukan orangtua dapat melalui buku hijau yang dimiliki anak ataupun bertemu secara langsung. Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam penanaman nilai- nilai karakter pada anak kelompok Caterpillar adalah orangtua yang kurang konsisten dalam menamankan nilai karakter pada anak karena memiliki kesibukan ataupun terlalu memanjakan anak. dalam mengatasi hambatan tersebut, guru selalu berusaha berdiskusi dan mengkomunikasikan hal tersebut kepada orangtua anak dengan sebisa mungkin.

B. Pembahasan