21 pengalaman anak-anak di sekolah terhadap nilai-nilai dan karakter anak yang
kelak akan membantu anak dalam pembentukannya, memandang pekerjaan. Jamal Ma’mur Asmani 2011: 74 mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa peran utama guru dalam pendidikan antara lain a sebagai teladan, b inspirator, c motivator, d dinamisator, dan e evaluator. Lima peran yang telah
dikemukakan merupakan titik awal dam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter di negeri ini. Menambahkan pendapat
Jamal Ma’mur Asmani, menurut Suparlan 2005: 36-37 peran dan tugas seorang guru adalah antara lain sebagai
pendidik, pengajar, fasilitator, pembimbing, pelayan, perancang, pengelola, inovator, serta penilai.
Seperti yang telah dikatakan diatas, guru diharapkan mampu memegang peran sentral dalam pendidikan. Tujuannya yaitu agar anak didik mampu
menemukan bakatnya kemudian mengasahnya dengan tekun, kreatif, inovatif, dan produktif sehingga potensi anak didik mampu berkembang dan memberikan karya
terbaik kepada negara dengan pendidikan sebagai jembatannya.
2. Pengertian Karakter
Karakter berasal dari bahasa inggris character, yang juga berasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark atau menandai dan memfokuskan bagaimana
mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus, dan perilaku jelek lainnya
dikatakan orang berkarakter jelek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991: 445 yang dimaksud dengan karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak.
22 Istilah karakter menunjukkan bahwa tiap-tiap sesuatu memiliki perbedaan. Dalam
istilah modernnya, tekanan pada istilah perbedaan atau individualitas cenderung menyamakan antara istilah karakter dan kepribadian. Orang yang memiliki
karakter berarti memiliki kepribadian. Menurut Agus Wibowo 2013: 11 karakter didefinisikan sebagai kualitas-
kualitas yang teguh dan khusus yang dibangun dalam kehidupan seseorang, yang menentukan responnya tanpa pengaruh kondisi-kondisi yang ada. Secara ringkas
menurut American Dictionary of The English Language, karakter adalah istilah yang menunjuk kepada aplikasi-aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan dan
tingkah laku. Menurut Simon Philips Fatchul Muin, 2011: 160 karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,
sikap, dan perilaku yang ditampilakan. Edi Seyawati Pupuh, dkk. 2011: 18 mengungkapkan bahwa karakter diterjemahkan dari pengertian moralitas yang
mengandung beberapa pengertian, antara lain adat istiadat, sopan santun, dan perilaku. Pengertian yang paling hakiki adalah perilaku. Sebagai perilaku,
karakter meliputi sikap yang dicerminkan oleh perilaku. Karakter seseorang terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan, sikap yang diambil dalam
menanggapi keadaan, dan kata-kata yang diucapkan kepada orang lain. Karakter ini pada akhirnya menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang dan sering
orang yang bersangkutan tidak menyadari karakternya. Orang lain biasanya lebih mudah menilai karakter seseorang.
Ahli pendidikan nilai Darmiyanti Zuchdi 2010: 39 mengungkapkan bahwa watak karakter merupakan konsep lama yang berarti seperangkat sifat-sifat yang
23 selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebijakan, dan kematangan moral.
Foerster Sutarjo Adisusilo, 2012: 77-78 mengungkapkan bahwa karakter adalah sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi
ciri, menjadi sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Lickona 2012: 15 mengungkapkan bahwa karakter adalah objektifitas
yang baik atas kualitas manusia, baik bagi manusia diketahui atau tidak. Jadi dapat disimpulkan bahwa karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi
kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dalam diri seseorang, misalnya kerja keras, pantang menyerah, jujur, sederhana, dan lain-lain.
Banyak para ahli yang mengartikan apa itu karakter dengan gaya masing- masing. Namun dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan
sebagai kualitas- kualitas, sifat-sifat yang teguh dan khusus yang dibangun dalam kehidupan
seseorang, yang menentukan responnya tanpa pengaruh kondisi-kondisi yang ada dalam bentuk tindakan dan tingkah laku. Scalia Elmubarok, 2009: 103
menambahkan bahwa karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan. Dengan sesorang yang cerdas dan berpengetahuan namun tidak
menunjukkan sikap yang memiliki karakter, maka akan menjadikan dunia lebih buruk lagi. Sehingga, dari kematangan karakter sesorang dapat diukur kualitasnya.
Karakter tersusun dari tiga bagian yang satu sama lain saling berhubungan, yaitu moral knowing pengetahuan moral, moral feeling perasaan moral, dan
moral behavior perilaku moral. Karakter yang baik terdiri dari pengetahuan tentang kebaikan knowing the good, keinginan terhadap kebaikan desiring the
good, dan berbuat kebaikan doing the good.
24 Jadi dapat dikatakan bahwa karakter yang baik yaitu ketika apa yang telah
diketahui, dirasakan, lalu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan suatu kebiasaan atau perilaku.
3. Pengertian Pendidikan Karakter