25 peristiwa yang telah terjadi Gorys Keraf, 2007:136. Hal ini sesuai dengan
pendapat Widyamartaya Dalman, 2015:106 yang mengatakan bahwa narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau
menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu. Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam
satu kesatuan waktu Nursisto, 1999:37. Sejalan dengan pendapat di atas, Finoza Dalman, 2015:105 mengemukakan bahwa karangan narasi adalah suatu bentuk
tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau
berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Berdasarkan uraian pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa keterampilan
menulis karangan
narasi adalah
keterampilan menggambarkan dan merangkaikan suatu peristiwa dalam bentuk karangan yang
dituliskan secara utuh sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan baik.
2. Tujuan Menulis Narasi
Dalam penulisannya, karangan narasi memiliki tujuan yang ingin disampaikan kepada pembacanya. Karangan narasi bermaksud menyajikan
peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Dalman 2015:106-107 mengungkapkan bahwa karangan narasi
memiliki tujuan sebagai berikut. a. Agar pembaca seolah-olah sudah menyaksikan atau mengalami kejadian yang
diceritakan.
26 b. Berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu
peristiwa yang telah terjadi, serta menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau pendengar.
c. Untuk menggerakkan aspek emosi. d. Membentuk cerita atau imajinasi para pembaca.
e. Menyampaikan amanat terselurbung kepada pembaca atau pendengar. f. Memberi informasi kepada pembaca dan memperluas pengetahuan.
g. Menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang
dimilikinya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa tujuan menulis narasi
yaitu memberi informasi, menyampaikan, dan menggambarkan mengenai peristiwa yang telah terjadi.
3. Ciri-ciri Karangan Narasi
Agar dapat membedakan karangan narasi dengan karangan lainnya. Maka kita harus mengetahui ciri-ciri karangan narasi. Keraf Dalman, 2015:110
mengatakan bahwa ciri-ciri karangan narasi yaitu sebagai berikut. a. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan
b. Dirangkai dalam uurtan waktu c. Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
d. Ada konflik. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Sejalan dengan pendapat di atas, Atar Semi Dalman, 2015:111
mengatakan bahwa ciri-ciri karangan narasi yang lengkap adalah sebagai berikut. a. Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis
b. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
c. Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik.
27 d. Memiliki nilai estetika.
e. Menekankan susunan secara kronologis. Dari dua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri karangan
narasi adalah adanya adanya cerita peristiwa atau pengalaman, adanya konflik, dan menekankan susunan secara kronologis.
4. Jenis-jenis Karangan Narasi