20 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar adalah cita-cita dan aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, usnur-unsur dinamis dalam
belajar, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa.
7. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Guru di sekolah menghadapi banyak siswa dengan bermacam-macam motivasi belajar. Oleh karena itu, peran guru cukup banyak untuk meningkatkan
belajar. Dimyati Mudjiono 2002:101-107 mengemukakan bahwa, ada beberapa upaya meningkatkan motivasi belajar adalah sebagai berikut.
a. Optimalisasi penerapan prinsip belajar Kehadiran siswa di kelas merupakan awal motivasi belajar. Guru
profesional tertarik perhatiannya pada membelajarkan siswa. Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa dan bahan belajar. Belajar menjadi
bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan tertentu, oleh karena itu di samping mengajarkan bahan secara
terpisah-pisah, guru sebaiknya membuat pelajaran dalam pengajaran unik atau proyek.
b. Optimalkan unsur dinamis belajar dan pembelajaran Seorang siswa akan belajar dengan seutuh pribadinya. Perasaan, kemauan,
pikiran, perhatian, fantasi, dan kemampuan yang lain tertuju pada belajar. Meskipun demikian ketertujuan tidak selamanya berjalan lancar. Guru adalah
pendidik dan sekaligus pembimbing belajar. Guru lebih memahami keterbatasan
21 waktu bagi siswa. Seringkali siswa lengah tentang nilai kesempatan belajar.
Oleh karena itu guru dapat mengupayakan optimalisasi unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada di lingkungan siswa. Upaya optimalisasi
tersebut sebagai berikut: pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang dialaminya, meminta kesempatan pada orang tua siswa
atau wali, agar memberi kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar, memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar,
menggunakan waktu secara tertib , penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar.
c. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa Guru adalah penggerak perjalanan belajar bagi siswa. Sebagai penggerak,
maka guru perlu memahami dan mencatat kesukaran-kesukaran siswa. Sebagai fasilitator, guru diharapkan memantau tingkat kesukaran pengalaman belajar dan
segera membantu mengatasi kesukaran belajar. Guru wajib menggunakan pengalaman belajar dan kemampuan siswa dalam mengelola siswa belajar.
Upaya optimalisasi pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut: siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, guru
mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa, guru memecahkan hal-hal yang sukar dengan mencari cara memecahkan, guru memberi penguatan kepada siswa yang
berhasill mengatasi kesukaran belajarnya sendiri, guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri, guru mengajak serta siswa
mengalami dan mengatasi kesukaran, guru memberi kesempatan kepada siswa yang mampu memecahkan masalah untuk membantu rekan-rekannya yang
22 mengalami kesukaran, guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidikkan
keberanian mengatasi kesukaran. d. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar
Guru adalah pendidik anak bangsa. Ia berpeluang merekayasa dan mendidikkan cita-cita bangsa. Mendidikkan cita-cita belajar pada siswa
merupakan upaya memberantas kebodohan masyarakat. Upaya mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Cara-cara mendidik dan mengembangkan dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
1 Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan seperti mengatur
kelas dan sekolah yang indah dan tertib 2
Guru mengikutsertakan semua siswa untuk memelihara fasilitas belajar, sebagai ilustri siswa diajak serta memelihara ketertiban dan keindahan kelas
3 Guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar seperti
lomba baca, lomba tanam bunga, lomba lukis dan lomba kerajinan. 4
Guru memberanikan siswa unruk mencatat keinginan-keinginan di notes, mencatat keinginan yang tercapai dan tidak tercapai.
5 Guru bekerja sama dengan pendidik lain seperti orang tua, ulama, dan para
instruktur pendidik muda untuk mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar sepanjang hayat.
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa upaya meningkatkan motivasi belajar adalah optimalisasi penerapan prinsip
belajar, optimalkan unsur dinamis belajar dan pembelajaran, optimalisasi
23 pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa, dan pengembangan cita-cita
dan aspirasi belajar.
B. Keterampilan Menulis Karangan Narasi