27 d. Memiliki nilai estetika.
e. Menekankan susunan secara kronologis. Dari dua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri karangan
narasi adalah adanya adanya cerita peristiwa atau pengalaman, adanya konflik, dan menekankan susunan secara kronologis.
4. Jenis-jenis Karangan Narasi
Karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah
peristiwa secara kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Narasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu narasi eskpositoris dan narasi sugestif.
Gorys Keraf 2007:136-138 mengemukakan bahwa berdasarkan tujuan dan sasarannya narasi dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.
a. Narasi Ekspositoris Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk
mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi
menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa. Sebagai sebuah bentuk narasi, narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian,
rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar. Runtun kejadian atau peristiwa yang disajikan dimaksudkan untuk menyampaikan
informasi untuk memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca.
28 Narasi ekspositoris dapat bersifat khas atau khusus dan dapat pula bersifat
generalisasi. Narasi ekspositoris yang bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan
dapat pula dilakukan secara berulang-ulang. Misalnya, suatu wacana naratif yang menceritakan bagaimana seseorang menyiapkan nasi goreng, bagaimana
membuat roti dan sebagainya. Narasi yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu kali.
Peristiwa yang khas adalah peristiwa yang tidak dapat diulang kembali, karena ia merupakan pengalaman atau kejadian pada suatu waktu tertentu saja. Misalnya
pengalaman seseorang pertama kali masuk sekolah dan sebagainya. b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau peristiwa. Seluruh rangkaian kejadian itu berlangsung
dalam suatu kesatuan waktu. Tetapi tujuan atau sasaran utamanya bukan memperluas pengetahuan seseorang, tetapi berusaha memberi makna atas
peristiwa atau kejadian itu sebagai pengalaman. Karena sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian itu, maka narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal
imajinasi. Narasi sugestif merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian
macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca. Narasi sugestif tidak bercerita atau memberikan komentar mengenai sebuah cerita, tetapi ia justru
mengisahkan suatu cerita atau kisah. Adapun, contoh narasi sugestif yaitu novel, cerpen, dongeng, roman, dan hikayat.
29 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa ada dua jenis karangan
narasi yaitu narasi ekspositoris narasi berisi fakta dan narasi sugestif narasi berisi fiksi.
5. Bentuk-bentuk Karangan Narasi