29 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa ada dua jenis karangan
narasi yaitu narasi ekspositoris narasi berisi fakta dan narasi sugestif narasi berisi fiksi.
5. Bentuk-bentuk Karangan Narasi
Berdasarkan tujuan dan sasarannya, narasi dibedakan menjadi dua yitu narasi ekspositoris dan sugestif. Sesuai dengan perbedaan antara narasi
ekspositoris dan narasi sugestif, maka narasi dapat dibedakan atas bentuk narasi yang fiksi dan non fiksi. Narasi fiksi contohnya roman, novel, cerpen, dongeng
dsb. Sementara narasi non fiksi contohnya biografi, auto biografi, sejarah. Gorys Keraf 2007:141-143 mengemukakan bahwa selain bentuk dan jenis karangan
narasi di atas masih ada beberapa jenis narasi yang belum banyak diuraikan, yaitu seperti berikut.
a. Autobiografi dan biografi Perbedaan antara otobiografi dan biografi terletak pada narator pengisah,
penceritanya yaitu siapa yang berkisah atau bercerita dalam wacana itu. Narator dalam otobiografi adalah tokohnya sendiri, sedangkan narator dalam biografi
adalah orang lain. Keduanya mempunyai kesamaan yaitu menyampaikan kisah yang menarik mengenai kehidupan dan pengalaman-pengalaman pribadi.
b. Anekdot Anekdot atau insiden sering berfungsi sebagai bagian dari otobiografi,
biografi, atau sejarah seorang tokoh. Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai
30 seseorang atau suatu hal lain. Sedangkan, insiden sebaliknya memiliki karakter
yang lebih bebas lagi dari anekdot. c. Sketsa
Sketsa adalah suatu bentuk wacana yang singkat dan dikembangkan dengan menggunakan detail-detail yang terpilih berdasarkan suatu kerangka perbuatan
yang naratif. Tujuan utama sketsa adalah menyajikan hal-hal yang penting dari suatu peristiwa atau kejadian secara garis besar dan selektif, dan bukan untuk
mengisahkan suatu kejadian secara lengkap. d. Profil
Profil adalah suatu wacana modern yang berusaha menggabungkan narasi, deksripsi, dan eksposisi yang dijalin dalam bermacam-macam proporsi. Profil
memperlihatkan ciri-ciri utama dari seorang tokoh yang dikisahkan berdasarkan suatu kerangka yang telah digariskan di muka atau sebelumnya.
Selain pendapat di atas, Sukirno 2009:67 juga menambahkan bahwa contoh karangan narasi non fiksi yaitu pengalaman pribadi. Tulisan pengalaman
pribadi adalah tulisan yang memuat gagasan, perasaan, pengalaman-pengalaman pribadi yang pernah dialami di tempat, waktu dan situasi tertentu. Pengalaman
pribadi dapat mengisahkan kejadian yang menggembirakan, mengharukan, mengecewakan, menggelikan, dan membosankan. Tujuan tulisan pengalaman
pribadi yaitu untuk kesenangan sendiri atau orang lain, membaca pengalaman pribadi bagaikan melihat potret kejadian diri sendiri yang telah lalu dengan
kejadian yang selalu terkenang dan dirasa selalu mengingatkan seseorang.
31 Berdasarkan berbagai bentuk dan jenis karangan yang telah dipaparkan di
atas, maka peneliti lebih memfokuskan penelitian ini pada bentuk narasi non fiksi yaitu pengalaman pribadi menyenangkan. Alasan peneliti memilih narasi non
fiksi pengalaman pribadi menyenangkan dalam penelitian ini, karena narasi pengalaman pribadi menyenangkan dianggap karangan yang paling mudah bagi
seorang siswa SD dalam mengarang. Mengarang karangan cerita pengalaman pribadi menyenangkan dianggap mudah karena siswa mengalaminya sendiri,
sehingga siswa mudah dalam menuangkan ide ke bahasa tulis.
6. Unsur-unsur Karangan Narasi