Refleksi awal Perencanaan Pelaksanaan tindakan

44 Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian ini sebagai berikut.

3.1.1 Refleksi awal

Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk memperoleh gambaran dan mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian Sukajati, 2008: 17. Peneliti melakukan pengamatan awal untuk memperoleh gambaran dan informasi awal tentang pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia. Informasi tentang pembelajaran Bahasa Indonesia diperoleh dari hasil pengamatan. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan identifikasi masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian.

3.1.2 Perencanaan

Perencanaan merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Perencanaan meliputi penyusunan rencana yang mencakup tindakankegiatan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kesulitanpermasalahan yang ada. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, merancang media pembelajaran, menyusun Lembar Kerja Siswa LKS, menyusun instumen penilaian, menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan performansi guru. Perencanaan harus dibuat dengan sematang mungkin agar dalam pelaksanaan kegiatan tidak terdapat suatu permasalahan. Semakin baik perencanaan yang dilakukan, maka diharapkan semakin baik hasil penelitian yang diperoleh. 45 Perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

3.1.3 Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu melakukan tindakan sebagai upaya untuk memperbaiki kesulitanpermasalahan yang ada. Pelaksanaan tindakan ini berpedoman pada rencana tindakan yang telah dibuat. Dalam tahap ini rencana tindakan yang telah disusun diimplementasikan pada kelas sesunguhnya. Dalam melaksanakan tindakan, peneliti menaati hal-hal yang sudah direncanakan agar tidak terjadi suatu permasalahan. Peneliti berusaha untuk melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik.

3.1.4 ObservasiPengamatan

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 PANICAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 55 211

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Kartun Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa Kelas III MI Jam'iyyatul Khair Ciputat Timur

6 22 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menyimak Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Karanganyar 02 Tahun Ajaran

0 0 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PEGANDEKAN.

0 0 268

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13