Prencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus I

47 pertemuan pertama digunakan untuk pembelajaran dan pertemuan kedua digunakan untuk tes formatif. Siklus I terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasipengamatan dan refleksi. Secara lebih rinci perencanaan siklus I dapat diuraikan sebagai berikut.

3.2.1.1 Prencanaan

Perencanaan merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Perencanaan harus disiapkan dengan matang agar tujuan penelitian dapat tercapai. Perencanaan dalam siklus I meliputi: 1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai materi pada saat pelaksanaan siklus I. 2 Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk pembelajaran menyimak cerita anak 3 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS dan menyusun tes formatif. 4 Menyusun lembar aktivitas belajar siswa dan performansi guru. Pada tahap perencanaan, peneliti membuat Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Peneliti memulai dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mengorganisasikan materi pelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar. Merancang skenario pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan sistematis. Merancang pengelolaan kelas seperti mengatur tempat duduk dan tempat meletakkan media pembelajaran. Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS. Menyusun tes formatif yang akan digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam menyimak cerita anak. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan performansi guru. 48

3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan tahap sebelumnya yaitu perencanaan. Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan dalam siklus I meliputi: 1 Mengadakan presensi kehadiran siswa. 2 Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. 3 Menggunakan media audio visual film kartun dalam pembelajaran, 4 menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran 5 Pada akhir pelaksanaan pembelajaran siklus I, siswa mengerjakan tes formatif. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran. kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal pembelajaran, peneliti melakukan presensi kehadiran siswa untuk mengetahui jumlah siswa yang hadir dan tidak hadir. Selanjutnya peneliti mengadakan apersepsi. Apersepsi digunakan untuk mengondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Apersepsi berupa kegiatan tanya jawab tentang cerita anak yang pernah diketahui siswa, bertujuan untuk menggali pengalaman siswa tentang cerita anak. Kemudian peneliti memberi penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yakni menyimak cerita anak menggunakan media audio visual film kartun. Selain itu, peneliti juga menjelaskan tentang manfaat pembelajaran dengan tujuan untuk menumbuhkan minat belajar siswa dan motivasi siswa. Kegiatan inti, peneliti menggunakan media audio visual film kartun dalam pembelajaran. peneliti memutar film cerita anak yang berjudul Malin Kundang. Siswa menyimak sambil mencatat hal-hal yang penting dari isi cerita tersebut 49 seperti, mencatat nama-nama tokoh, watak, tema, dan amanat cerita. Setelah siswa selesai menyimak, secara berkelompok siswa diberi tugas untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS yang berkaitan dengan cerita anak yang telah disimak sebelumnya. Kemudian peneliti meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas secara bergantian. Kegiatan akhir, peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari itu. Selanjutnya siswa mengerjakan tes formatif pada akhir pelaksanaan pembelajaran. tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menyimak cerita anak. Nilai hasil tes formatif ini merupakan nilai akhir siklus I. Nilai tersebut dijadikan sebagai data dari hasil menyimak cerita anak secara individu.

3.2.1.3 ObservasiPengamatan

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYIMAK CERITA RAKYAT MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 PANICAN KABUPATEN PURBALINGGA

0 55 211

Pengaruh Penggunaan Media Wayang Kartun Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa Kelas III MI Jam'iyyatul Khair Ciputat Timur

6 22 171

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menyimak Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Karanganyar 02 Tahun Ajaran

0 0 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PEGANDEKAN.

0 0 268

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO CERITA ANAK KELAS V SD

0 0 13