80
dan lucu. Siswa juga menyukai beberapa film kartun yang diputarkan, seperti Si Kecil, Syukur dan Kufur, dan Pungguk Merindukan Bulan. Menurut siswa
pembelajaran menyimak dengan menggunakan media audio visual film kartun ini mempermudah pemahaman mereka terhadap isi cerita anak. Cerita yang
mereka simak selain lucu juga mengandung pesan moral yang baik. Pada siklus II ini mereka mengatakan tidak merasa kesulitan dalam menyimak cerita anak.
4.1.3.5 Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang meliputi pertemuan 1 dan pertemuan 2, penggunaan media audio visual film kartun dalam
pembelajaran menyimak cerita anak dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa, observasi terhadap aktivitas belajar siswa, dan performansi
guru. Hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai rata-rata kelas 71,97 dan
ketuntasan belajar siswa 86,8. Nilai rata-rata dan ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus II sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah
ditentukan. Indikator keberhasilan untuk nilai rata-rata kelas yakni ≥ 65 sedangkan
untuk ketuntasan belajar adalah 75 dari 38 siswa. Kehadiran siswa pada saat dilaksanakan siklus II pertemuan 1 dan
pertemuan II mencapai 100. Hal ini membuktikan bahwa persentase kehadiran siswa pada saat siklus II sudah mencapai indikator yang telah ditentukan yaitu
minimal 75 dari 38 siswa hadir. Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa PAS pada siklus II yakni 81,19. Perolehan tersebut menunjukkan telah mencapai
indikator yang telah ditentukan yakni persentase aktivitas siswa dalam
81
pembelajaran ≥ 75.
Observasi selain dilakukan pada siswa juga dilakukan pada performansi guru. Nilai rata-rata kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP yakni 81,25. Nilai rata-rata kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yakni 84,75. Setelah dilakukan rekapitulasi data hasil
observasi terhadap kemampuan guru dalam menyusun RPP dan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran, maka dapat diketahui nilai akhir performansi
guru pada siklus II yaitu 84,5 AB. Nilai performansi guru ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yakni nilai performansi guru
≥ 71 B.
4.1.3.6 Revisi
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, penggunaan media audio visual film kartun dalam pembelajaran menyimak cerita anak dapat
dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa, observasi terhadap aktivitas siswa, dan performansi guru yang telah mencapai indikator keberhasilan
yang ditentukan. Hasil belajar siswa pada siklus II memperoleh nilai rata-rata kelas 71,97
dengan ketuntasan belajar 86,8. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II mencapai 81,19. Hasil performansi guru pada siklus II memperoleh nilai 84,5
AB. Berdasarkan hasil perolehan tersebut maka peneliti tidak perlu melakukan siklus selanjutnya yaitu siklus III. Hal ini dikarenakan perolehan tersebut telah
mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan.
82
4.2 Hasil Penelitian
Peneliti telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Wringinjenggot 02 Balapulang. Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yang meliputi: 1
hasil belajar siswa, 2 hasil observasi aktivitas siswa, 3 hasil performansi guru, Uraian selengkapnya sebagai berikut:
4.2.1 Hasil Belajar Siswa
Penelitian peningkatan hasil belajar menyimak cerita anak menggunakan media audio visual film kartun pada siswa kelas V SD Negeri Wringinjengoot 02
Balapulang dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum melakukan tindakan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan tes pratindakan
terlebih dahulu. Hasil pratindakan menunjukkan nilai rata-rata kelas yakni 54,02. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar berjumlah 8 siswa dengan persentase
22,2 sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 28 siswa dengan persentase 78,8. Berdasarkan hasil pratindakan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-
rata dan persentase ketuntasan belajar klasikal belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan. Setelah peneliti melaksanakan siklus I, hasil
belajar siswa meningkat. Nilai rata-rata siklus I 64,21 dengan persentase ketuntasan belajar 57,9. Hal ini menunjukkan ada peningkatan nilai rata-rata dan
persentase ketuntasan belajar dari pratindakan ke siklus I. Nilai rata-rata pratindakan yakni 54,02 dan persentase ketuntasan belajar 22,20. Jadi,
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 10,19 dan persentase ketuntasan belajar meningkat sebesar 35,7.