86
pembelajaran juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yakni 83
meningkat menjadi 84,75 pada siklus II. Hal ini menunjukkan nilai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran meningkat sebesar 1,75. Nilai akhir
performansi guru juga mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai akhir performansi guru yaitu 82,41 sedangkan nilai akhir performansi guru pada siklus II
yaitu 84,83. Hal ini menunjukkan ada peningkatan nilai akhir performansi guru sebesar 2,42.
4.2.4 Hasil Wawancara
Hasil wawancara diperoleh dengan melakukan wawancara kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi, sedang dan rendah. Pertanyaan yang digunakan
untuk wawancara pada siklus I maupun siklus II sama. Pertanyaan yang digunakan dalam wawancara meliputi 1 Apakah kamu senang pembelajaran menyimak
cerita anak dengan menggunakan media audio visual film kartun? 2 Apakah yang menyebabkan kamu senang atau tidak senang pembelajaran menyimak cerita
anak dengan media audio visual film kartun? 3 Cerita apa yang kamu sukai? 4 Apakah kamu lebih mudah menerima dan memahami isi cerita melalui
pembelajaran menyimak dengan menggunakan media audio visual film kartun? 5 Apakah kesulitan yang kamu alami dalam menyimak cerita anak menggunakan
media audio visual film kartun? Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada siklus I maupun siklus
II, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa senang terhadap pembelajaran menyimak cerita anak menggunakan media audio visual film
87
kartun. Mereka mengatakan pembelajaran menyimak cerita anak menggunakan media audio visual menyenangkan karena pembelajaran menyimak tersebut
menarik dan lucu. Siswa juga menyukai beberapa film kartun yang diputarkan, seperti Malin Kundang, Si Kecil, Syukur dan Kufur, dan Pungguk Merindukan
Bulan . Menurut siswa pembelajaran menyimak dengan menggunakan media audio
visual film kartun ini mempermudah pemahaman mereka terhadap isi cerita anak. Cerita yang mereka simak selain lucu juga mengandung pesan moral yang
baik. Pada siklus I masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyimak cerita anak menggunakan media audio visual film kartun. Kesulitan yang mereka
alami disebabkan suasana kelas yang ribut sehingga menggangu konsentrasi mereka dalam menyimak cerita anak. Pada Siklus II umumnya siswa tidak merasa
kesulitan dalam pembelajaran menyimak cerita anak. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan pada siklus II mengalami perubahan ke arah yang
lebih baik dari pada pembelajaran pada siklus I.
4.3 Pembahasan