melalui keharusan menilai pekerjaan orang lain.
29
Peer asssessment dapat dilakukan dalam bentuk antar siswa dalam satu kelompok , atau oleh siswa antar kelompok . Bentuk
instrumen yang digunakan dalam kegiatan peer-assessment tidak jauh berbeda dengan instrumen yang digunakan self assessment. Hanya yang perlu dicermati dari kegiatan peer
assessment ini adalah faktor subyektivitas penilaian yang berlebihan. Perlu dicegah adanya kesepakatan
–kesepakatan antar siswa yang berdampak negatif terhadap obyektivitas penilaian, misalnya berupa kesepakatan untuk saling berlebihan dalam menilai atau
kesepakatan untuk menjatuhkan. Tujuan peer assessment
30
adalah umpan balik, siswa sendiri dapat saling memberikan umpan balik yang berguna dan penguatan. Dengan cara ini, siswa mulai
mengambil tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri dan wawasan ke dalam
kinerja keuntungan mereka sendiri melalui menilai pekerjaan orang lain. Peer assessment dapat juga digunakan untuk membantu pelajar dalam
mengembangkan kemampuan bekerjasama, mengkritisi proses dan hasil belajar orang lain penilaian formatif, menerima feedback atau kritik dari orang lain, memberikan pengertian
yang mendalam kepada para siswa tentang kriteria yang digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar dan adanya umpan balik bagi guru dan siswa merupakan komponen
penting yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian diri dan teman sejawat menjadi fasilitas bagi peserta didik dalam menerima umpan balik yang
menguntungan dari teman kelompok mereka, sebagai faktor penentu keberhasilan dalam belajar kelompok mereka pula.
b. Kelebihan dan Kelemahan Peer Assessment
Beberapa keuntungan penilaian teman sejawat antara lain: 1 Dapat meningkatkan hasil belajar, 2 Dapat meningkatkan kolaborasi belajar melalui umpan balik dari teman
sejawat, 3 Siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan belajarnya, dan 4 Siswa dapat memberi komentar pada kinerja temannya.
Selain memiliki kelebihan, peer assessment juga memiliki kelemahan. Kelemahan peer assessment dapat dirangkum sebagai berikut:
1 Siswa kurang mampu menilai rekannya dan merasa tidak percaya diri dalam
29
John Heywood, Assessment in Higher Education Student Learning, Teaching, Programmes and Institution London: Jessica Kingsley Publishers, 2000, h. 374.
30
Ibid
menilai; 2 Hubungan persahabatan, perasaan suka yang mungkin akan mempengaruhi.
Paparan di atas telah menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan self dan peer assessment
dalam pembelajaran. Berikut ini akan dilihat keunggulan self dan peer assessment dibandingkan dengan metode assessmen lain. Berikut beberapa perbandingan
atara peer dan self assessment dengan assessment lain. Orsmond menampilkannya pada tabel berikut:
31
Tabel 1 Perbandingan
Self dan Peer Assessment Dengan
Assessment lainnya Peer dan self assessment
Assessment lain
- Students centered berpusat pada
siswa -
Kriteria penilaian jelas dan transparan Terhadap siswa.
- Memberikan keleluasaan terhadap
siswa. -
Siswa akan merasa penilaian merupakan kebutuhan personal.
- Mengevaluasi pembelajaran secara
mendalam. -
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengkonstruk pembelajarannya.
- Diskusi antar siswa dan guru sering
terjadi untuk negosiasi kriteria. -
Tidak berpihak pada siswa
- Penentuan kriteria atau aspek yang
dinilai tidak pernah didiskusikan dengan siswa. Guru yang langsung
menentukan kriteria penilaian.
- Siswa terisolasi dari penilaian dan
pembelajaran. -
Penilaian bagian dari pembelajaran.
- Mengevaluasi pembelajaran hanya
permukaannya saja. -
Tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk mengkonstruk
pembelajarannya. -
Diskusi antar siswa dan guru jarang terjadi untuk mendiskusikan kriteria.
- Feedback terkadang misunderstanding
31
Paul Orsmond, Self and Peer-Assessment Guidance on Practice in The Biosciences Leeds: Higher Education Academy, 2004, h. 5.
- Formatif feedback
- Hasil penilaian dapat digunak an
untuk memperbaiki performa selanjutnya.
- Membutuhkan banyak assessor.
- Memfasilitasi untuk kepentingan
assessment formatif
- Meningkatkan rasa percaya diri
siswa dalam belajar. -
Meningkatkan kualitas performa siswa dan kualitas belajar siswa.
- Merupakan task pembelajaran yang
otentik. -
Hasil penilaian merupakan hasil akhir untuk men-judgement.
- Assessor cukup satu.
- Sedikit memfasilitasi untuk
kepentingan assessment formatif
- Memberikan efek yang negatif
terhadap rasa percaya diri siswa. -
Tidak selalu meningkatkan kualitas belajar siswa.
- Sebagian merupakan task
pembelajaran yang otentik.
c. Prosedur Pelaksanaan Self dan Peer Assessment