BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research, dengan jenis kolaboratif partisipatoris yaitu partisipasi antara guru sebagai
peneliti, dan siswa dalam proses pembelajaran, Dalam hal ini berarti dengan melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran
sehingga lebih efektif.
157
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahan dari guru yang dilakukan siswa.
158
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, 4 refleksi.
159
Hal ini diperkuat juga menurut Soedarsono,
160
bahwa tahap-tahap penelitian meliputi 4 komponen, yaitu: 1. Rencana yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan
perilaku dan sikap sebagai solusi. 2. Tindakan, sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi, yaitu sebagai proses, hasil atau dampak dari pengembangan tindakan, baik terhadap kinerja guru dan siswa, serta frekuansi bertanya dan mengemukakan
pendapat secara keseluruhan. 4. Refleksi, yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan proses, hasil dan dampak
dari tindakandari berbagai kriteria. Hasil refeksi ini menjadi bahan kajian bersama peneliti dan guru Agama Islam sebagai partisipator dalam melakukan perbaikan
terhadap rencana awal dalam siklus berikutnya.
Menurut Soedarsono penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu serta memperbaiki kondisi-kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
161
Dengan demikian penelitian tindakan kelas diartikan sebagai upaya guru yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan kegiatan pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran.
157
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: bumi aksara, 2008, h. 102.
158
Ibid, h. 3
159
Ibid, h.16.
160
FX. Soedarsono, Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2001, h. 2
161
Ibid
78
Penelitian tindakan mempunyai karakteristik tersendiri, adapun ciri-ciri dari penelitian tindakan antara lain sebagai berikut:
1. Bersifat situasional kontekstual yang terkait dengan mendiaknosis dan memecahkan masalah dalam konteks tertentu.
2. Menggunakan pendekatan yang kolaboratif. 3. Bersifat partisipatori jika penelitian tindakan dilakukan secara tim, yakni masing-
masing anggota tim ikut mengambil bagian dalam pelaksanaan penelitiannya. 4. Bersifat self evaluative, yakni peneliti melakukan evaluasi sendiri secara kontinu
untuk meningkatkan praktik kerja. 5. Prosedur penelitian tindakan bersifat on the sport yang didesain untuk mengalami
masalah konkret yang ada ditempat itu juga. 6. Temuannya diterapkan segera dan perspektif jangka panjang.
7. Memiliki sifat keluwesan dan adiktif.
162
Penelitian Tindakan Kelas PTK termasuk penelitian dengan pendekatan kualitatif, walaupun data dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif. PTK berbeda dengan
penelitian formal lainnya, sebab pada dasarnya penelitian formal lainnya menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum general. PTK lebih bertujuan untuk
memperbaiki kerja pembelajaran di kelas, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisi, mengingat karakteristik siswa, kondisi kelassekolahmadrasah berbeda.
163
Penelitian Tindakan Kelas ini, bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan
tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan secara kolaboratif-partisipatoris yaitu kerjasama antara peneliti dengan praktisi yang ada di
lapangan yaitu guru, dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi, dan lain-lain.
164
Dalam penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan, adalah untuk melihat hasil belajar siswa. Pertemuan ini dilaksanakan 6 kali pertemuan dengan 2 siklus, setiap
siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan yang di lakukan di satu kelas yaitu kelas XI Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Medan, yang dilaksanakan selama pelajaran Aqidah
Ahlak berlangsung. Aktivitas mengajar guru dan respon siswa setelah mengikuti pembelajaran akidah akhlak dengan mempergunakan teknik penilaian self dan peer
162
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, h. 72
163
Wahidmurni, Penelitian Tindakan Kelas dari Teori Menuju Praktek Malang: UM Press, 2008, h. 18
164
Ibid, h. 33
assessment. Materi yang dipelajari adalah akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu. Standar kompetensi dari materi ini adalah membiasakan perilaku
terpuji sedangkan kompetensi dasarnya adalah: 1.
Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu.
2. Mengidentifikasi bentuk akhlak berpakaian, berhias, perjalanan,
bertamu, dan menerima tamu. 3.
Menunjukkan nilai-nilai positif akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu dalam fenomena kehidupan.
4. Membiasakan akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan
menerima tamu. Indikator capaiannya adalah:
1. Menjelaskan pengertian akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan
menerima tamu 2.
Menjelaskan pentingnya akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu.
3. Menganalisis dalil naqli yang berkaian dengan akhlak berpakaian, berhias,
perjalanan, bertamu, dan menerima tamu 4.
Mengidentifikasi bentuk akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu.
5. Menyebutkan contoh akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan
menerima tamu. 6.
Menjelaskan nilai-nilai positif akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu dalam fenomena kehidupan.
7. Menjelaskan cara membiasakan akhlak berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu,
dan menerima tamu.
B. Setting Penelitian