d. Reliabilitas tes
Uji reliabilitas diukur dengan menggunakan Alpha Cronbach untuk mengetahui reliabilitas.  Dengan  kata  lain,  uji  reliabilitas  akan  mengindikasikan  apakah
instrument-instrument  yang  digunakan  dalam  penelitian  memiliki  tingkat konsistensi yang baik atau tidak.
Dalam  metode  alpha  cronbach  telah  ditentukan  bahwa  jika  nilai  alpha  cronbach mendekati 1, maka hal ini menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan sudah sangat baik
reliable  atau  jawaban  responden  akan  cenderung  sama  walaupun  diberikan  kepada responden  tersebut  dalam  bentuk  pertanyaan  yang  berbeda  konsisten,  sedangkan  jika
berada  diatas  0,8  adalah  baik,  tetapi  bila  berada  di  bawah  nilai  0,6  tidak  baik  atau  tidak reliable.
180
H. Hasil Uji Coba Instrumen
1. Tes
a. Taraf kesukaran tes
Dari  hasil  analisis  yang  dilakukan  terhadap  30  butir  item  tes  hasil  belajar,  yang diikuti  oleh  34teste,  diperoleh  sebanyak  5  soal  berkatagori  mudah,  23  soal  dengan
katagori sedang, dan sebanyak 2 soal termasuk katagori sukar lihat lampiran. b.
Daya beda tes Dari perhitungan daya beda soal, diketahui bahwa dari 30 soal diperoleh sebanyak 8
soal  memiliki  daya  beda  sangat  baik  0,71-1,00,  8  soal  memiliki  daya  pembeda baik  0,5  sampai  0,7,  14  soal  memiliki  daya  beda  cukup  0,3  sampai  0,4,  dan  0
soal memiliki daya beda jelek 0,1 sampai 0,2 lihat lampiran. c.
Validitas tes Hasil validitas tes tentang hasil belajar dengan  34 orang siswa  yang menggunakan
koefisien korelasi pearson Pearson’s product moment coefficients of correlation, diperoleh  hasil  validitas  tes  pilihan  ganda  diperoleh  30  pernyataan  yang  valid
dengan r
hitung terendah
= 0,350 dan r
hitung tertinggi
= 0,833 lihat di lampiran. d.
Reliabilitas tes
180
Ibid, h. 113
Hasil  uji  reliabilitas  menunjukkan  bahwa  semua  item  pernyataan  tentang  hasil  uji reabilitas  tes  dalam  pilihan  ganda  diperoleh  hasil  bahwa  soal  memiliki  tingkat
reliabilitas yang sangat tinggi, dimana nilai alpha cornbach = 0,900 lihat lampiran. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka soal-soal tes dapat digunakan
sebagai instrument penelitian yaitu sebanyak 30 soal yang berbentuk pilihan ganda.
I. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah data kualitatif  dan  kuantitatif  yang  terdiri  dari  hasil  kegiatan  siswa,  rencana  kegiatan  dan  hasil
observasi  dari  pelaksanaan  setiap  siklus  dianalisis  secara  deskriptif  dengan  menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan  dari  analisis  data  ini  adalah:  1  data  dapat  diberi  arti  atau  makna  yang berguna  dalam  memecahkan  masalah-masalah  penelitian,  2  memperlihatkan  hubungan-
hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian, 3 untuk memberikan jawaban terhadap  hipotesis  yang  diajukan  dalam  penelitian,  dan  4  bahan  untuk  membuat
kesimpulan  serta  implikasi-implikasi  dan  saran-saran  yang  berguna  untuk  kebijakan penelitian selanjutnya.
181
Untuk menganalisa data yang telah diperoleh melalui tes, observasi, interview, dan dokumentasi  maka  peneliti  menganalisis  data  yang  telah  diperoleh  untuk  memastikan
bahwa  dengan  penggunaan  teknik  self  dan  peer  assessment  dapat  meningkatkan  hasil belajar  siswa  terhadap  materi  akhlak  berpakaian,  berhias,  perjalanan,  bertamu  dan
menerima tamu pada pelajaran Akidah Akhlak. Analisis  data  kualitatif  adalah  upaya  yang  dilakukan  dengan  jalan  bekerja  dengan
data,  mengorganisasikan  data,  memilah-milahnya  menjadi  satuan  yang  dapat  dikelola, mensintesiskannya,  mencari  dan  menemukan  pola,  menemukan  apa  yang  penting  dan  apa
yang  dipelajari,  dan  memutuskan  apa  yang  dapat  diceritakan  kepada  orang  lain.
182
Data kualitatif  yang  berupa  hasil  wawancara,  pengamatan,  dan  dokumentasi  dianalisis  dengan
analisa  deskriptif  kualitatif  untuk  memastikan  bahwa  dengan  menerapkan  pembelajaran
dengan menggunakan self dan peer assessment dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
181
M.  Iqbal  Hasan,  Pokok  Materi  Metodologi  penelitian    Aplikasinya  Jakarta:  Ghalia  Indonesia, 2002, h. 98.
182
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung Remaja Rosdakarya, 2007, h. 248.
Selanjutnya data yang dikumpulkan berupa angka atau data kuantitatif seperti, nilai hasil  belajar  cukup  dengan  menggunakan  analisis  deskriptif.  Hal  tersebut  untuk
menggambarkan  bahwa  dengan  tindakan  yang  dilakukan  dapat  menimbulkan  adanya perbaikan, peningkatan, atau perubahan kearah  yang lebih baik, jika dibandingkan dengan
keadaan sebelumnya. Analisis data dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1.  Menelaah  semua  data  yang  diperoleh  dari  hasil  observasi,  wawancara,  dokumentasi
dan catatan lapangan. 2.  Mereduksi  data  yang  diperlukan  dengan  menyeleksi  data  tindakan  aktivitas  seorang
guru dan aktivitas siswa dalam penggunaan teknik self dan peer assessment. 3.  Menyajikan  data  atau  memaparkan  data  dengan  perhitungan  frekuensi  dan  prestasi
data. 4.  Menyimpulkan data yang telah tersedia.
Sebagai acuan analisis data yang bersumber dari Miles tekhnik analisis data terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu:
1. Reduksi Data Reduksi  data  diartikan  sebagai  proses  pemilihan,  pemusatan  perhatian  pada
penyederhanaan,  pengabstrakan,  dan  transformasi  data  kasar  yang  muncul  dari  catatan- catatan tertulis dilapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal  yang terpisah dari  analisis. Ia
merupakan  bagian  dari  analisis.  Reduksi  data  merupakan  suatu  bentuk  analisis  yang menajamkan,  menggolongkan,  mengarahkan,  membuang  yang  tidak  perlu,  dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2. Paparan Data Alur  penting  yang  kedua  dari  kegiatan  analisis  adalah  penyajian  data.  Penyajian
disini  sebagai  sekumpulan  informasi  tersusun  yang  memberi  kemungkinan  adanya penarikan  kesimpulan  dan  pengambilan  tindakan.  Dengan  melihat  penyajian-penyajian
akan  dapat  memahami  apa  yang  sedang  terjadi  dan  apa  yang  harus  dilakukan  lebih  jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari
penyajian-penyajian tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Kegiatan  analisis  ketiga  yang  penting  adalah  menarik  kesimpulan  dan  verifikasi. Dalam  penelitian  tindakan  kelas  berupa  data  kuantititif  nilai  hasil  belajar  siswa  dapat
dianalisis  secara  deskriptif,  misalnya  mencari  nilai  rata-rata,  presentase  keberhasilan belajar.
183
Untuk  mengetahui  hasil  perubahan  tindakan  yang  telah  dilakukan  dapat menimbulkan perbaikan, peningkatan dan perubahan dari keadaan sebelumnya, maka jenis
data  yang  bersifat  kuantitatif  yang  didapatkan  dari  hasil  evaluasi  dianalisis  menggunakan rumus
184
P = Post test-Pre test
X 100 Pre test
Keterangan: P
= Presentase peningkatan Post test   = Nilai rata-rata sesudah tindakan
Pre test   = Nilai rata-rata sebelum peningkatan J.
Indikator Kinerja
Adapun  indikator  kinerja  yang  digunakan  untuk  menentukan  keberhasilan pelaksanaan strategi pembelajaran adalah dua kriteria, yakni 1 indikator kualitatif berupa
keantusiasan  siswa  mengikuti  pembelajaran  dan  sikap  mereka  terhadap  strategiteknik assessment pembelajaran yang dikembangkan, dan 2 indikator kuantitatif berupa besarnya
skor ujian yang diperoleh siswa dan selanjutnya dibandingkan dengan batas minimal lulus Kriteria  Ketuntasan  MinimalKKM  mata  pelajaran  Akidah  Akhlak  di  Madrasah  Aliyah
Muhammadiyah 1 Medan, besarnya skor kriteria KKM sebesar 70. Dengan demikian siswa dikatakan tuntas belajar secara individual apabila siswa tersebut mencapai skor tes minimal
sebesar ≥ 70. Tetapi jika siswa yang berhasil secara individual masih dibawah ≥ 70, maka
strategi  yang dijalankan  dapat  dikatakan belum berhasil. Sedangkan suatu  kelas dikatakan dikatakan tuntas belajar apabila kelas tersebut terdapat 85 siswa tuntas belajar.
183
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek  Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002, h.131.
184
Hamzah. B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 73.
K. Teknik Penjamin Keabsahan Data