Hal ini menunjukkan bahwa 27,00 perubahan pada variabel Kesiapan Kerja Y dipengaruhi oleh Minat Kerja X
1
dan Praktik Kerja Industri X
2
. Untuk itu perlu ditingkatkannya minat kerja dan perbaikan pelaksanaan praktik kerja industri untuk menunjang
kesiapan kerja siswa. Sedangkan 73,00 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
d. Pengujian signifikansi dengan uji F Pengujian signifikansi bertujuan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri secara bersama- sama terhadap Kesiapan Kerja. Uji signifikansi menggunakan uji F,
berdasarkan hasil uji F diperoleh F
hitung
sebesar 5,358dan F
tabel
sebesar 3,328 pada taraf signifikansi 5 maka F
hitung
lebih besar dari F
tabel
5,3583,328 sehingga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan
Kerja. e. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Perhitungan sumbangan relatif SR dan sumbangan efektif SE dapat dilihat pada lampiran. Secara ringkas hasil perhitungan
tersebut disajikan dalam tabel 24 berikut ini :
Tabel 24. Ringkasan Hasil Perhitungan SR dan SE Variabel
Sumbangan Relatif
Sumbangan Efektif
Minat Kerja X
1
58 16
Praktik Kerja Industri X
2
42 11
Jumlah 100
27
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 24 di atas dapat diketahui bahwa Minat Kerja memberikan sumbangan relatif sebesar 58 dan Praktik Kerja
Industri memberikan sumbangan relatif sebesar 42 terhadap Kesiapan Kerja. Sumbangan efektif Minat Kerja sebesar 16 dan
Praktik Kerja Industri sebesar 11. Variabel Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri secara bersama-sama memberikan sumbangan
efektif SE sebesar 27 sedangkan sisanya yaitu 80 variabel lain yang tidak diteliti.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan instrumen
angket, menunjukkan bahwa Kesiapan Kerja siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul sebesar 65,63
belum optimal, yaitu 50,00 dalam kategori sedang, 15,63 dalam kategori rendah. Hal tersebut karena minat mereka bekerja rendah dan pelaksanaan
Praktik Kerja Industri belum memberikan hasil yang maksimal pada siswa kelas
XI Kompetensi
Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK
Muhammadiyah 2 Bantul. Pada pembahasan berikut akan dijelaskan berapa besar Minat Kerja rendah dan Praktik Kerja Industri berpengaruh terhadap
Kesiapan Kerja siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK
Muhammadiyah 2 Bantul. Ringkasan hasil analisis penelitian dapat dirangkum dalam gambar berikut:
r
x1y
= 0,456 R
y1,2 =
0,519
r
x2y
= 0,414
Gambar 9.Ringkasan Hasil Penelitian
Berdasarkan gambar 9 di atas menunjukkan hipotesis pertama variabel X
1
koefisien korelasi 0,456 yang berarti variabel Minat Kerja mempunyai pengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja siswa.Hipotesis kedua pada
variabel X
2
dengan koefisien korelasi 0,414 yang berarti variabel Praktik Kerja Industri mempunyai pengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja, dan
hipotesis ketiga pada variabel X
1
dan X
2
dengan koefisien korelasi 0,519 yang berarti variabel Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri secara bersama-sama
mempunyai pengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2
Bantul. Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis maka akan dilakukan
pembahasan sebagai berikut : X
1
X
2
Y
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Minat Kerja
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi SMK Muhammadiyah 2 Bantul
.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Kerja terhadap Kesiapan Kerja siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul. Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh koefisien
korelasi r
x1y
sebesar 0,456 dan harga koefisien determinasi r
2 x1y
sebesar 0,208 sehingga dapat dikatakan korelasinya positif. Setelah dilihat harga t
hitung
sebesar 2,804 lebih besar dari t
tabel
yaitu sebesar 2,042, maka terdapat pengaruh signifikan antara Minat Kerja terhadap Kesiapan
Kerja. Besarnya sumbangan Minat Kerja terhadap kesiapan kerja
ditunjukkan dengan analisis regresi sederhana yang ditemukan sumbangan efektif sebesar 16,00 dan sumbangan relatif sebesar
58,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Minat Kerja maka semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa. Sebaliknya,
semakin rendah Minat Kerja maka akan semakin rendah juga Kesiapan Kerja. Hal ini sesuai dengan kerangka pikir, yaitu semakin tinggi Minat
Kerja maka akan semakin tinggi pula Kesiapan Kerja siswa. Berdasarkan paparan di atas untuk meningkatkan Kesiapan Kerja
siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul maka perlu ditingkatkan pula Minat Kerja yaitu