Kesiapan readiness terdapat prinsip-prinsip dan juga aspek- aspek kesiapan, yang menurut Slameto 2010: 115 ada 4 prinsip
yaitu: “Prinsip-prinsip readiness:
a. Semua aspek
perkembangan berinteraksi
saling berpengaruh mempengaruhi.
b. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dan pengalaman.
c. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan.
d. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa
perkembangan” Menurut J.P Chaplin yang diterjemahkan oleh Kartini Kartono
2002: 418 “readiness kesiapan adalah keadaan siap siaga untuk mereaksimenanggapi
atau tingkat
perkembangan dari
kematangankedewasaan yang menguntungkan bagi pemraktikkan sesuatu”. Kematangan ini merupakan proses saat tercapainya batas
yang memadai bagi orang ataupun fungsi tertentu di dalam melaksanakan tugasnya serta tepat untuk mendapatkan latihan dan
pelajaran. Lingkungan juga menjadi penyumbang pembentukan kesiapan,
orang yang berkembang intelektualitasnya akan lebih berkembang pula pemikirannya dan kemampuannya membuat keputusan. Kesiapan
seseorang merupakan sifat-sifat dan kekuatan pribadi yang berkembang sehingga memungkinkan orang dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya serta mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya.
Berdasarkan beberapa teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kesiapan adalah suatu kondisi kemampuan seseorang yang
sudah siap yang dapat diperoleh melalui belajar maupun pengalaman praktik dan dapat dilihat dari tingkat kematangan, kecerdasan dan
pengalaman yang telah dimiliki seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.
b. Pengertian Kesiapan Kerja
Kesiapan Kerja merupakan modal utama bagi seseorang untuk dapat melakukan suatu pekerjaan sehingga menghasilkan kerja yang
maksimal. SMK dituntut untuk dapat mempersiapkan siswa sebagai calon tenaga kerja yang siap kerja, baik siap fisik maupun mental.
Seseorang yang telah memiliki kesiapan kerja harus berani mengambil keputusan untuk memilih pekerjaan sesuai dengan kompetensi
keahliannya. Sedangkan pengertian kesiapan kerja menurut Sugihartono
2000: 15 adalah sebagai berikut: Kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya
keserasian antara kematangan fisik, kemantangan mental, serta pengalaman belajar sehingga individu mempunyai kemampuan
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau tingkah laku tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan.
Pembentukan kesiapan kerja diperlukan sikap kerja yang mana bila dikaitkan dengan kesiapan mental dari seseorang atau individu
untuk memasuki industri pekerjaan. Adanya kematangan emosional
seseorang yang akan bekerja, minat untuk bekerja, motivasi untuk bekerja dan sikap positif atau pandangan terhadap suatu pekerjaan.
Menurut Zamzam Zawawi Firdaus 2012: 402 “kesiapan kerja
dapat dilihat sebagai suatu proses dan tujuan yang melibatkan pengembangan kerja siswa yang berhubungan dengan sikap, nilai,
pengetahuan, dan keterampilan ”. Kesiapan kerja juga dapat dipelajari,
dibentuk, disesuaikan dan dikembangkan melalui pengalaman belajar yang diperoleh di sekolah maupun luar sekolah. Oleh karena itu
proses pengembangannya perlu dilakukan secara sistematis dan terencana yang tertuang dalam suatu rencana kesiapan kerja.Menurut
Salamah 2006: 2-3 mengatakan bahwa: “Kesiapan kerja adalah suatu kondisi individu untuk dapat
menerima dan mempraktikkan tingkah laku tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaannya yang dipengaruhi oleh
kematangan
psikis dan
pengalaman-pengalaman yang
diperoleh melalui pendidikan ”.
Seseorang yang memiliki kesiapan kerja akan mudah untuk
mempraktikkan keterampilan serta keahliannya dalam melakukan suatu pekerjaan. Kesiapan kerja dapat diperoleh melalui pengalaman
belajar siswa di sekolah maupun diluar sekolah yang dapat mendukung siswa untuk memiliki kesiapan kerja yang tinggi.
Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi
kematangan fisik, mental yang meliputi faktor internal seseorang kemampuan, bakat, minat, nilai-nilai, kepribadian dan potensi diri
dan pengalaman, sehingga mampu melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan kebutuhan industri atau dunia usaha.
c. Ciri-Ciri Kesiapan Kerja
Kesiapan Kerja
memiliki karakteristik
yang dapat
mengungkapkan seseorang siap atau tidak dalam menghadapi dunia kerja. Seseorang yang siap dalam bekerja akan menunjukkan
kesiapannya baik secara pengetahuan, minatnya pada pekerjaan maupun motivasi atau dorongan yang ada pada dirinya untuk
mempersiapkan diri agar siap dalam bekerja. Menurut Agus Fitriyanto 2006: 9 ciri siswa yang memiliki
kesiapan kerja yaitu apabila siswa tersebut telah memiliki pertimbangan-pertimbangan berikut:
1 Memiliki pertimbangan yang logis dan objektif. Siswa yang telah cukup umur akan mempunyai pertimbangan yang tidak
hanya dilihat dari satu sisi saja, tetapi siswa tersebut akan menghubungkan dengan hal lain serta dengan melihat
pengalaman orang lain.
2 Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain. Dalam bekerja dibutuhkan hubungan
dengan banyak orang untuk menjalin kerjasama dalam dunia kerja, siswa dituntut untuk dapat berinteraksi dengan orang
banyak.
3 Memiliki sikap kritis. Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengkoreksi kesalahan sebelumnya, yang selanjutnya akan
dapat memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan setelah koreksi tersebut. Mengkritisi disini tidak hanya untuk
kesalahan diri sendiri tetapi juga untuk lingkungan dimana ia hidup sehingga memunculkan ide dan gagasan serta inisiatif.
4 Mempunyai keberanian untuk menerima tanggungjawab secara individual. Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab
dari setiap pekerja. Tanggung jawab akan timbul dari diri siswa ketika ia telah melampaui kematangan fisik dan mental
disertai dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut.