d. Pengujian signifikansi dengan uji t Pengujian
signifikansi bertujuan
untuk mengetahui
keberartian variabel Minat Kerja terhadap Kesiapan Kerja. Hipotesis yang diuji Minat Kerja berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja.
Uji signifikansi menggunakan uji t, berdasarkan hasil uji t diperoleh t
hitung
sebesar 2,804. Jika dibandingkan dengan t
tabel
dengan dk = n-2 = 32 pada taraf siginifikasi 5, maka t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,8042,042 sehingga Minat Kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kesiapan Kerja.
Berdasarkan uraian hasil analisis regresi sederhana tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa “Terdapat pengaruh positif dan
signifikan Minat Kerja terhadap Kesiapan Kerja siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK
Muhammadiyah 2 Bantul”. Dengan demikian, bahwa hipotesis penelitian 1 yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
2. Uji Hipotesis 2
Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa terdapat “Terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara Praktik Kerja Industri X
2
dengan Kesiapan Kerja Y siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul”. Untuk menguji hipotesis
tersebut digunakan analisis regresi sederhana. Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh menggunakan bantuan komputer, program
SPSS for Windows ver. 20, ringkasan hasil analisis regresi sederhana X
2
dengan Y adalah pada tabel 22 sebagai berikut :
Tabel 22. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana X
2
Terhadap Y
r r
2
Harga t Koef
Kons Sig.
Kesimpulan Hitung Tabel
0,414 0,172 2,494
2,042 0,323 38,678 0,018 Positif dan
signifikan Sumber: Data Primer yang diolah
a. Persamaan garis regresi Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka persamaan garis
regresi dapat dinyatakan sebagai berikut: Y = 0,323X
1
+38,678 Persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif sebesar 0,323yang berarti jika Praktik Kerja Industri X
2
meningkat 1 poin maka nilai Kesiapan Kerja Y meningkat sebesar 0,323.
b. Koefisien korelasi r antara prediktor X
2
dengan Y Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS for
Windows ver. 20 menunjukkan bahwa koefisien korelasi r
x2y
sebesar 0,414 karena koefisien korelasi r
x2y
tesebut bernilai positif maka Praktik Kerja Industri berpengaruh terhadap Kesiapan Kerja.
c. Koefisien determinasi r
2
antara prediktor X
2
dengan Y Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien
korelasi r
2
. Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians
yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan SPSS for Windows ver. 20 harga koefisien determinasi X
2
terhadap Y, r
2 x2y
sebesar 0,172. Hal ini menunjukkan bahwa varibel Praktik Kerja Industri memiliki
kotribusi pengaruh terhadap Kesiapan Kerja sebesar 17,20. Pelaksanaan Praktik Kerja Industi dirasakan belum optimal, terutama
dalam penyiapan tempat prakerin dan pekerjaan prakerin yang kurang relevan dengan kompetensi keahlian siswa, sehingga harus
dilakukan perbaikan agar dapat meningkatkan Kesiapan Kerja siswa. Sedangkan 82,80dipengaruhi oleh varibel lain yang tidak diteliti.
d. Pengujian signifikansi dengan uji t Pengujian
signifikansi bertujuan
untuk mengetahui
keberartian variabel Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja. Hipotesis yang diuji Praktik Kerja Industri berpengaruh positif
terhadap Kesiapan Kerja. Uji signifikansi menggunakan uji t, berdasarkan hasil uji t diperoleh t
hitung
sebesar 2,494. Jika dibandingkan dengan t
tabel
dengan dk = n-2 = 32 pada taraf siginifikasi 5, maka t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,4942,042 sehingga Praktik Kerja Industri mempunyai pengaruh signifikan
terhadap Kesiapan Kerja. Berdasarkan uraian hasil analisis regresi sederhana tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa “Terdapat pengaruh positif dan