variabel terikat. Teknik pengumpulan data sama-sama dengan menggunakan metode angket kuesioner. Perbedaannya terletak pada
variabel bebas lain yang diteliti yaitu Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan tempat penelitian dan subjek penelitian.
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh Minat Kerja terhadap Kesiapan Kerja Minat Kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
menentukan jenis pekerjaan yang akan dipilih oleh siswa setelah mereka lulus nanti. Adanya Minat Kerja merupakan sesuatu yang sangat penting
dimiliki oleh siswa SMK. Minat Kerja akan timbul karena adanya perhatian, perasaan senang, doronganmotif, harapan, ketertarikan,
kebutuhan dan kemauan dari seseorang untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang diminatinya. Dengan adanya Minat Kerja yang tinggi,
maka orang tersebut akan memiliki kesiapan saat melakukan suatu pekerjaan.
Minat dalam
bekerja akan
menentukan seberapa
jauh keikusertaanya dalam suatu pekerjaan, semakin kuat minat dan perhatian
seseorang maka semakin peduli seseorang tersebut dalam pekerjaannya. Usaha yang dilakukan siswa adalah penguasaan pengetahuan dan
keterampilan sesuai bidang keahliannya. Sehingga siswa mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan sesuai dengan
tuntutan dunia kerja.
2. Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Dalam rangka menyiapkan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan
SMK yang memiliki Kesiapan Kerja diperlukan adanya kerjasama yang dilakukan oleh pihak sekolah. Kerjasama dengan pihak lain yaitu dunia
usahadunia industri DUDI sangat diperlukan demi menghasilkan lulusan yang siap kerja. Bentuk kerjasama antara sekolah dengan dunia
usahadunia industri DUDI disebut dengan Praktik Kerja Industri. Praktik Kerja Industri merupakan pelatihan yang dilakukan oleh siswa
dengan terjun langsung pada dunia kerja dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa sesuai dengan bidang keahliannya.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri siswa akan mendapatkan bimbingan dan arahan dari tenaga profesional sehingga siswa akan
mendapat banyak pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu, siswa akan terbiasa dalam
menghadapai situasi di dunia kerja yang sesungguhnya.Semakin banyak pengalaman yang didapatkan selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri
maka Kesiapan Kerja siswa untuk bekerja akan semakin tinggi dan sebaliknya.
3. Pengaruh Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Kesiapan Kerja merupakan variabel yang berkaitan dengan hal
yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Kesiapan Kerja bagi siswa mutlak diperlukan karena misi Sekolah Menengah Kejuruan
yaitu menyiapkan tamatan yang siap kerja. Banyak faktor internal yang
dapat mempengaruhi Kesiapan Kerja, salah satunya adalah Minat Kerja. Siswa yang mempunyai Minat Kerjasenantiasa akan memiliki rasa
ketertarikan terhadap suatu pekerjaan sehingga siswa tersebut akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan atau tingkah laku terhadap
sesuatu yang diminatinya.Keberadaan Minat Kerja sangat penting untuk melakukan suatu perbuatan atau tingkah laku seseorang dalam hal
kesiapan untuk bekerja. Selain Minat Kerja faktor lain yang mempengaruhi Kesiapan Kerja
adalah pengalaman. Sekolah Menengah Kejuruan SMK memiliki suatu program yaitu Praktik Kerja Industri dimana tujuannya adalah untuk
menambah pengalaman yang real kepada siswa tentang dunia kerja guna menunjang Kesiapan Kerja lulusan. Selain itu, dengan adanya Praktik
Kerja Industri peserta didik dapat melatih keterampilan dan
mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat di sekolah. Semakin banyak pengalaman Praktik Kerja Industri yang diperoleh siswa maka kesiapan
kerjanya akan semakin tinggi, dengan demikian Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri sangat berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja.