36 d. Situasi yang menyenangkan antara anggota banyak menentukan
berhasil tidaknya kerja kelompok. Lungdrem
yang dikutip
dalam I sjoni
2012: 65-67,
keterampilan-keterampilan selama kerja sama tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Keterampilan Kerja Sama Tingkat Aw al
1 Menggunakan kesepakatan, yang dimaksud menggunakan
kesepakatan adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan hubungan kerja dalam kelompok.
2 Menghargai kontribusi, berarti memperhatikan atau mengenal
apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan anggota lain. Hal ini berarti harus selalu setuju dengan anggota lain, dapat saja
dikritik yang ditujukan terhadap ide dan bukan terhadap individu.
3 Mengambil
giliran dan
berbagi tugas, pengertian
ini mengandung bahwa setiap anggota kelompok bersedia
menggantikan dan bersedia mengemban tugas atau tanggung jawab tertentu dalam kelompok.
4 Berada dalam kelompok, maksud disini adalah setiap anggota
tetap dalam kelompok selama kegiatan berlangsung. 5
Berada dalam tugas, berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, agar kegiatan dapat
diselesaikan sesuai waktu yang dibutuhkan.
37 6
Mendorong partisipasi, berarti mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan kont ribusi terhadap tugas
kelompok. 7
Mengundang orang lain, maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpatisipasi terhadap tugas.
8 Menyelesaikan tugas pada waktunya
9 Menghormati
perbedaan individu,
berarti bersikap
menghormati terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua siswa atau peserta didik.
b. Keterampilan Kerja Sama Tingkat Menengah
Keterampilan tingkat menengah diantaranya meliputi menunjukan
penghargaan dan
simpati, mengungkapkan
ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima, mendengarkan dengan
arif, bertanya,
membuat ringkasan,
menafsirkan, mengorganisir dan mengurangi ketegangan.
c. Keterampilan Kerja Sama Tingkat Mahir
Keterampilan tingkat
mahir meliputi
mengelaborasi, memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan
tujuan dan berkompromi. Berdasarkan uraian para ahli tentang kerja sama, dapat
disimpulkan bahwa kerja sama kelompok adalah perilaku di mana dua orang atau lebih saling tergantung dan terikat satu sama lain,
saling berkomunikasi, tidak mendominasi, menghargai sumbangan ide, menghargai kontribusi dan mendorong partisipasi untuk
38 menyelesaikan tugas secara bersama-sama. I ndikator kerja sama
siswa yang dinilai dan diamati dalam penelitian ini terbatas pada lima indikator yang disusun oleh peneliti yaitu 1 Siswa membagi giliran
dan berbagi tugas selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok; 2 Siswa saling
membantu kesulitan anggota kelompok selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja
kelompok; 3 Siswa saling menghargai ide atau pendapat orang lain selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada
saat diskusi atau kerja kelompok; 4 Siswa saling mendorong untuk bekerja sama dalam kelompok selama proses pembelajaran KMKE
materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok; dan 5
Siswa menyelesaikan
tugas kelompok
selama proses
pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Andri Kurniawan 2013 berjudul “ I mplementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT untuk Meningkatkan Keaktifan,
Kerja Sama dan Pemahaman Siswa Pada Mata Diklat I PPK Kelas X TKJ SMK N 2 Yogyakarta” Skripsi, menyimpulkan bahwa 1 Dapat
meningkatkan keaktifan siswa. Berdasarkan data pengamatan dari semua indikator pada siklus I sebesar 70,41 mengalami
peningkatan menjadi 81,11 pada siklus I I . Dapat diartikan bahwa keaktifan siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang