62
K. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria merupakan ukuran untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan atau program. Suatu program dikatakan berhasil apabila mampu
mencapai kriteria yang telah ditentukan dan gagal apabila tidak mampu melampaui kriteria yang telah ditentukan. Keberhasilan suatu penelitian
tindakan yaitu dengan membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dengan hasil setelah diberi tindakan atau hasil tindakan pertama dengan
hasil tindakan kedua dan selanjutnya. Kriteria keberhasilan tindakan apabila keadaan sebuah tindakan menunjukkan keadaan siswa lebih baik
dari sebelum tindakan. Standar yang digunakan untuk menentukan kriteria keberhasilan
tindakan yaitu dari rentang 61-80
yang mengacu pada Saur
Tampubolon 2014: 166, bahwa penelitian tindakan kelas diasumsikan bila dilakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran, sehingga akan
berdampak terhadap perbaikan motivasi belajar dan hasil belajar. I ndikator keberhasilan kualitas proses pembelajaran minimal ‘baik’
dengan interval nilai 61-80. Dengan kata lain apabila 61-80 siswa sudah memenuhi poin-poin yang tertera dalam aspek keaktifan dan kerja sama
siswa maka tindakan dinyatakan berhasil. Berikut adalah aspek-aspek keaktifan dan kerja sama siswa:
a. Aspek keaktifan belajar, indikator keberhasilan terlihat jika 61-100 siswa telah memenuhi kemampuan dari aspek-aspek keaktifan
belajar. Aspek-aspek keaktifan tersebut adalah:
63 1 Siswa berinteraksi dengan siswa lain selama proses pembelajaran
KMKE materi dasar motor bakar. 2 Siswa
memperhatikan penjelasan
guru selama
proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar.
3 Siswa berani mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar.
4 Siswa berani mengemukakan ide atau pendapat selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar.
5 Siswa berani menanggapi pertanyaan selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar.
b. Aspek kerja sama, indikator keberhasilan terlihat jika 61-100 siswa telah memenuhi kemampuan dari aspek kerja sama siswa. Aspek-
aspek kerja sama tersebut adalah: 1 Siswa mengambil giliran dan berbagi tugas selama proses
pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok.
2 Siswa saling membantu kesulitan anggota kelompok selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat
diskusi atau kerja kelompok. 3 Siswa saling menghargai ide atau pendapat orang lain selama
proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok.
64 4 Siswa saling mendorong untuk bekerja sama dalam kelompok
selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok.
5 Siswa menyelesaikan tugas kelompok selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja
kelompok.
65
BAB I V HASI L PENELI TI AN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Pra Siklus
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu mengadakan observasi awal. Observasi awal ini adalah
melakukan wawancara kepada
kepala program studi
Teknik Pemesinan dan guru mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi
Energi serta observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Wawancara
kepada kepala progam studi dan guru mata pelajaran KMKE dilakukan pada bulan agustus 2015. Topik wawancara adalah tentang
permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Hasil wawancara tersebut adalah masih terdapat beberapa permasalahan yang dialami guru dalam proses
pembelajaran yaitu belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran, metode pembelajaran yang masih
monoton dengan ceramah, evaluasi pembelajaran yang belum sesuai dengan kurikulum 2013, banyaknya alat praktik yang masih belum
memenuhi standar. Selanjutnya
peneliti melakukan
observasi kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada awal bulan Agustus 2015 dan pada saat peneliti melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan PPL
yaitu dari bulan Agustus-September 2015. Selama observasi, peneliti mengamati proses pembelajaran KMKE kelas X Teknik Pemesinan A