34 pertanyaan selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor
bakar; dan 5 Siswa berani menanggapi pertanyaan selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar.
3. Kerja Sama Sisw a pada Pembelajaran Mata Pelajaran KMKE Kelas X TP A SMK N 2 Depok
Menurut Agus Suprijono 2009: 61-63, model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai hasil belajar berupa prestasi
akademik, toleransi,
menerima keragaman,
dan pengembangan keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar itu
model pembelajaran
kooperatif menuntut
kerja sama
dan interdependensi peserta didik dalam struktur
reward-nya. Struktur tugas berhubungan bagaimana tugas diorganisir. Struktur tujuan dan
reward mengacu pada derajat kerja sama atau kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan maupun
reward. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif
mendesain peserta didik untuk saling kerja sama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tentu saja pada model pembelajaran kooperatif
tipe NHT yang peneliti gunakan. Kerja sama tersebut dalam kegiatan diskusi kelompok ataupun dalam mengerjakan tugas kelompok.
Siswa dapat bekerja secara bersama-sama dalam kelompok kecil untuk memastikan bahwa semua anggota menguasai materi
yang diberikan. Kerja sama bukan menyuruh siswa duduk berdampingan di sebuah meja untuk saling berbicara satu sama lain
sambil mereka mengerjakan tugas-tugas individu mereka. Kerja sama bukan menugaskan siswa untuk membuat laporan kelompok yang
35 dikerjakan oleh satu siswa sementara yang lain hanya ikut
mencantumkan nama mereka. Kerja sama lebih dari sekedar berada dekat dengan siswa lain secara fisik melainkan antara satu siswa
dengan siswa lain saling membantu, saling berbagi materi di antara para siswa.
Kerja sama antar siswa mutlak diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Diskusi permasalahan diantara para siswa akan
dapat memberikan pemahaman dan konsep pengetahuan yang tinggi, pemahaman mereka bersama akan lebih berharga dan selalu teringat
dari pada secara sepihak materi pelajaran ditransformasikan oleh guru. Kerja sama siswa selain meningkatkan optimimalisasi kegiatan
pembelajaran juga dapat meningkatkan aktivitas siswa. Nana Sudjana 2004: 83, mengemukakan tentang petunjuk
pelaksanaan bekerja dalam kelompok untuk mencapai hasil yang baik yaitu:
a. Perlu adanya motif dorongan yang kuat untuk bekerja pada setiap anggota.
b. Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit
dipecahkan bersama-sama atau masalah dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing secara individual, hal ini bergantung
kepada komplek tidaknya masalah yang akan dipecahkan. c.
Persaingan yang sehat antar kelompok biasanya mendorong anak untuk belajar.
36 d. Situasi yang menyenangkan antara anggota banyak menentukan
berhasil tidaknya kerja kelompok. Lungdrem
yang dikutip
dalam I sjoni
2012: 65-67,
keterampilan-keterampilan selama kerja sama tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Keterampilan Kerja Sama Tingkat Aw al