38 menyelesaikan tugas secara bersama-sama. I ndikator kerja sama
siswa yang dinilai dan diamati dalam penelitian ini terbatas pada lima indikator yang disusun oleh peneliti yaitu 1 Siswa membagi giliran
dan berbagi tugas selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok; 2 Siswa saling
membantu kesulitan anggota kelompok selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja
kelompok; 3 Siswa saling menghargai ide atau pendapat orang lain selama proses pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada
saat diskusi atau kerja kelompok; 4 Siswa saling mendorong untuk bekerja sama dalam kelompok selama proses pembelajaran KMKE
materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok; dan 5
Siswa menyelesaikan
tugas kelompok
selama proses
pembelajaran KMKE materi dasar motor bakar pada saat diskusi atau kerja kelompok.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Andri Kurniawan 2013 berjudul “ I mplementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT untuk Meningkatkan Keaktifan,
Kerja Sama dan Pemahaman Siswa Pada Mata Diklat I PPK Kelas X TKJ SMK N 2 Yogyakarta” Skripsi, menyimpulkan bahwa 1 Dapat
meningkatkan keaktifan siswa. Berdasarkan data pengamatan dari semua indikator pada siklus I sebesar 70,41 mengalami
peningkatan menjadi 81,11 pada siklus I I . Dapat diartikan bahwa keaktifan siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang
39 ditetapkan yaitu 75 ; 2 Dapat meningkatkan kerja sama siswa.
Berdasarkan data pengamatan dari semua indikator pada siklus I sebesar 66,11 mengalami peningkatan menjadi 78,61 pada siklus
I I . Dapat diartikan bahwa kerja sama siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan yaitu 75 ; 3
Dapat meningkatkan pemahaman siswa. Berdasarkan hasil
post-test pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 77,91 dan pada nilai
rata-rata kelas siklus I I sebesar 80,69. Dapat diartikan bahwa pemahaman siswa telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan
yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata kelas minimum sebesar 75 dan tidak ada siswa yang memiliki nilai kurang dari 75.
2. Penelitian Wida Riyandani 2012 berjudul “ Peningkatan Pembelajaran Mengawasi Mutu Busana Menggunkan Model
Cooperative Learning Tipe NHT di SMK Negeri 6 Yogyakarta” Skripsi, menyimpulkan
bahwa pada pembelajaran mengawasi mutu busana kelas XI Busana Batik 2 melalui penerapan model
cooperative learning tipe NHT mengalami peningkatan sebesar 12,44 , yang semula pada pra siklus
nilai rata-rata yang dicapai adalah 32,80 meningkat menjadi 36,80 pada siklus I . Pada siklus I I mengalami peningkatan sebesar 21,96
terbukti dari nilai rata-rata yang dicapai siklus I 36,80 dan meningkat menjadi 44,63 pada siklus I I .
3. Penelitian Hartini 2011 berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT untuk Meningkatkan Kompetensi Komunikasi dan
Kerja Sama dalam Tim Bagi Siswa Kelas X Boga di SMK Negeri 2
40 Godean”
Skripsi, menyimpulkan
bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan kompetensi
komunikasi dan kerja sama dalam tim bagi siswa kelas X Boga di SMK Negeri 2 Godean, menunjukkan bahwa hasil prestasi siswa mengalami
peningkatan. Pada akhir siklus I nilai rata-rata tugas kelompok 6,25. Pada akhir siklus I I nilai rata-rata tugas kelompok siswa meningkat
menjadi 7,50. Sehingga prestasi belajar siswa telah melebihi nilai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu lebih dari 7,00.
C. Kerangka Berpikir