Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

32 e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Selain karakteristik tersebut siswa kelas IV juga memiliki karakteristik tersendiri pada perkembangan bahasanya. Perkembangan bahasa siswa usia 10-12 tahun menurut Rita Eka Izzaty 2008:109 adalah perhatian membaca mencapai puncaknya, materi bacaan menjadi semakin luas. Pada usia ini siswa laki-laki menyenangi hal-hal yang sifatnya menggemparkan, misterius dan petualangan. Siswa perempuan menyenangi cerita seputar kehidupan rumah tangga. Nagalimun 2014:36 menyatakan bahwa siswa yang duduk di kelas empat dapat menganalisis kata-kata yang diketahuinya menggunakan pola tulisan dan kesimpulan yang didasarkan pada konteksnya. Hal tersebut yang membuat materi bacaan siswa menjadi semakin luas. Berdasarkan karakteristik yang dimiliki siswa kelas IV SD tersebut guru hendaknya memberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan usia perkembangannya, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan bermakna bagi siswa.

B. Kerangka Pikir

Membaca adalah salah satu keterampilan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Membaca merupakan hal penting yang harus dikuasai siswa. Membaca tidak hanya bermanfaat hanya untuk mata pelajaran bahasa 33 Indonesia, namun sebagai bekal untuk mempelajari mata pelajaran lain dan sebagai bekal dalam kehidupan. Dengan kegiatan membaca siswa akan mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pengalaman baru. Dalam membaca siswa harus memahami isi bahan bacaan. Agar dapat terampil membaca pemahaman siswa perlu dibiasakan dan diberikan latihan terus-menerus. Metode yang diberikan guru juga mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman siswa. Ketika metode yang diberikan guru adalah metode konvensional, seperti metode ceramah dan mengerjkan LKS atau membaca secara bersama-sama kemudian menjawab pertanyaan secara lisan membuat tingkat keterampilan membaca pemahaman siswa menjadi rendah. Siswa lancar dalam membaca, namun tidak memahami isi dari suatu bacaan. Padahal tujuan dari membaca adalah memahami isi bacaan, tapi pada kenyataannya belum semua siswa dapat mencapai tujuan tersebut. Ada siswa yang sekedar membaca tanpa memahami isi bacaan. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran mempengaruhi keterampilan membaca pemahaman siswa. Dalam pembelajaran guru hendaknya menggunakan metode yang dapat memudahkan siswa untuk memahami dan mempelajari materi yang diajarkan. Untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman salah satunya dengan metode SQ3R. Metode SQ3R survey, question, read, recite, review merupakan metode membaca pemahaman yang terdiri dari lima langkah. Metode tersebut melibatkan pembaca atau siswa untuk aktif memaknai bacaan. Siswa akan 34 berpikir secara kritis untuk melakukan prabaca dan membuat pertanyaan. Pertanyaan yang siswa buat sendiri akan menyebabkan siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap bacaan, sehingga siswa akan lebih fokus dan berkonsentrasi dalam membaca. Cara yang dilakukan tersebut akan lebih memudahkan siswa dalam memahami bacaan. Siswa kemudian mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok penting dari bacaan. Hal tersebut akan menjadikan siswa mengingat pokok bacaan lebih lama. Pada akhirnya dengan metode SQ3R keterampilan membaca pemahaman siswa akan meningkat. Gambar 1. Kerangka Pikir Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD N Katongan I Masih Rendah Dilakukan Tindakan Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman menggunakan Metode SQ3R Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD N Katongan I Meningkat 35

C. Hipotesis Penelitian