63 Guru juga telah melakukan evaluasi terhadap pembelajaran
membaca pemahaman dengan metode SQ3R dengan memberikan soal evaluasi.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa, juga berdasarkan keberhasilan proses dan produk dapat diketahui
bahwa menggunakan metode SQ3R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SD N
Katongan. Namun pada pelaksanaan siklus I belum maksimal dan indikator keberhasilan penelitian belum tercapai, oleh karena itu
penelitian dilanjutkan ke siklus II.
d. Refleksi
Tahap terakhir dalam siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas. Refleksi
dilakukan untuk membahas hasil dari tindakan dan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan tindakan. Refleksi dilakukan dengan
meninjau kembali dan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan, serta melakukan evaluasi terhadap hasil yang telah
diperoleh. Hasil dari tahapan refleksi ini dapat dijadikan perbaikan untuk pelaksanaan siklus berikutnya.
Berdasarkan tindakan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa semua tahapan metode SQ3R sudah dilakukan dengan
baik dan runtut namun kurang maksimal. Hal tersebut terjadi karena
64 dalam pembelajaran terdapat kekurangan atau beberapa kendala yang
terjadi saat proses pembelajaran. Kendala tersebut diantaranya : 1
guru belum menjelaskan metode SQ3R secara mendalam kepada siswa, sehingga siswa kurang paham tentang metode SQ3R dan
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam metode SQ3R 2
pada saat tahap question belum banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan
3 pada saat tahap read siswa membaca dengan bergumam, kurang
sungguh-sungguh dan menganggu temannya, ada siswa yang tidak membaca namun langsung pada tahap recite.
4 Pada tahapan review kurang maksimal, guru belum membahas hasil
pekerjaan LKS dan juga guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk meninjau ulang teks bacaan secara mandiri.
5 Siswa belum dapat menceritakan kembali teks bacaan yang
dibacanya, hal ini ditunjukkan dengan siswa hanya mampu menuliskan beberapa kalimat dari awal paragraf, hal tersebut
dikarenakan waktu yang kurang dan kemampuan siswa untuk menceritakan kembali isi bacaan masih rendah.
Kekurangan maupun kendala yang terdapat dalam siklus I harus diatasi agar upaya meningkatkan keterampilan membaca pemahaman
siswa dengan metode SQ3R dapat tercapai. Untuk mengatasi kendala dan kekurangan tersebut peneliti bersama guru berdiskusi untuk menemukan
solusi yang akan digunakan sebagai perbaiakan pada siklus II. Adapun
65 rencana perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru adalah
sebagai berikut : a
guru menjelaskan kembali metode SQ3R agar siswa lebih memahami tahapan-tahapan yang harus dilakukan selama proses
pembelajaran b
guru memberikan reward yang berupa stiker emoticon agar siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
c kegiatan membaca dilakukan dua kali, pertama melakukan kegiatan
membaca secara bergantian dengan ditunjuk guru agar semua siswa memperhatikan saat membaca, kemudian dilanjutkan dengan
membaca dalam hati untuk mengantisipasi siswa yang belum memahami bacaan saat membaca secara bergantian
d guru memberikan penjelasan mengenai cara menuliskan kembali
secara ringkas teks bacaan yang telah dibaca e
pada saat review dilakukan pembahasan LKS dengan cara presentasi siswa, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk meninjau
ulang teks bacaan secara mandiri, dan bertanya jawab mengenai garis besar isi teks.
3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II