b. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi
untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi Adjusted
berkisar antara nol sampai satu
Ghozali, 2011, sebagai berikut:
1 Semakin mendekati nol, besarnya koefisien determinasi suatu
persamaan regresi semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.
2 Semakin mendekati satu, besarnya koefisien determinasi suatu
persamaan regresi semakin besar pula pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil Uji Koefisien Determinasi disajikan pada tabel 12, sebagai berikut:
Tabel 12. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1
,463
a
,214 ,159
,21533 a. Predictors: Constant, LagDER, LagCSRDI, LagROA
b. Dependent Variable: LagRi
Sumber: Lampiran 17, Halaman 139 Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa nilai koefisien determinasi
Adjusted adalah 0,159 hal tersebut bahwa 15,9 variabel Return
Saham dapat dijelaskan oleh CSR, ROA, dan DER, lalu sisanya sebesar 84,1 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar persamaan.
F. Pembahasan
1. Pengaruh secara Parsial
a. Pengaruh CSR terhadap Return Saham Hasil analisis statistik untuk varabel CSR nilai t hitung sebesar
– 0,780 dengan nilai signifikansi sebesar 0,440. Nilai signifikansi lebih
besar dari tingkat signifikansi yang ditetapkan 0,440 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa CSR berkorelasi negatif tetapi tidak
berpengaruh terhadap Return Saham perusahaan yang terdaftar pada Indeks Bisnis-27 periode 2012-2014, sehingga hipotesis ditolak. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham yang diperoleh.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui perusahaan yang melaksanakan pengungkapan program CSR
dalam laporan tahunannya masih sedikit. Sebagai contoh, pada tahun 2012 terdapat 6 perusahaan 37,5 yang melakukan pengungkapan
program CSR di atas 70 item dan sisanya 10 perusahaan 62,5 melakukan pengungkapan program csr di bawah 70 item dalam
laporan tahunan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fiori et al 2007, Dyah 2012, dan Ningsih
2014 yang menemukan bahwa pengungkapan parameter CSR tidak berpengaruh terhadap Return Saham yang diperoleh perusahaan.
Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengungkapan CSR oleh perusahaan belum dapat menghasilkan return saham yang optimal
bagi investor optimal Ningsih, 2012. Menurut Deegan dkk dalam Hadi 2011 ketika terjadi pergeseran yang menuju ketidaksesuaian,
maka pada saat itu legitimasi perusahaan dapat terancam. Hal tersebut disebabkan dalam pelaksanaan CSR perusahaan tidak sesuai dengan
keadaan yang terjadi dalam masyarakat. b. Pengaruh ROA terhadap Return Saham
Hasil analisis statistik untuk varabel ROA nilai t hitung sebesar 3,131 dengan nilai signifikansi 0,003. Nilai signifikansi lebih kecil dari
tingkat signifikansi yang ditetapkan 0,003 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ROA berkorelasi positif dan berpengaruh terhadap
Return Saham perusahaan yang terdaftar pada Indeks Bisnis-27 periode 2012-2014, sehingga hipotesis diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi nilai ROA maka berpengaruh positif terhadap Return Saham yang diperoleh. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Setya 2013 yang menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap Return Saham yang diperoleh
perusahaan.
Hal ini dapat mengindikasikan bahwa semakin tinggi nilai ROA maka return yang akan diperoleh investor juga semakin tinggi, sejalan
dengan teori yang diungkapkan Sutrisno 2011 bahwa semakin besar ROA maka semakin besar tingkat keuntungan dan semakin baik posisi
perusahaan dari segi penggunaan aktiva. c. Pengaruh DER terhadap Return Saham
Hasil analisis statistik untuk DER menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,725 dengan signifikansi 0,092. Nilai signifikansi lebih besar
dari tingkat signifikansi yang ditetapkan 0,092 0,05. maka dapat disimpulkan bahwa DER berkorelasi positif tapi tidak berpengaruh
terhadap Return Saham perusahaan yang terdaftar pada Indeks Bisnis- 27 periode 2012-2014, sehingga hipotesis ditolak. Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini ditolak.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui tingkat rasio DER yang dihasilkan oleh perusahaan
perbankan lebih besar daripada perusahaan manufaktur dan perusahaan real estate. Hal ini dikarenakan karakteristik perusahaan perbankan
yang berbeda dengan perusahaan lainnya, dari sisi modal perusahaan perbankan yang didapatkan dari dana pihak ketiga, yaitu dana yang
berasal dari masyarakat luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank meliputi giro, tabungan, dan
deposito Kasmir, 2008.