2 Preffered Stock atau saham preferen adalah saham yang sifat pemberian dividennya bisa disepakati antara investor dengan
perusahaan penerbit saham. Perbedaan Hak Investor Saham Biasa dan Saham Preferen Dwiyanti,
1999, sebagai berikut: a. Investor saham biasa:
1 Hak mengeluarkan pendapat. 2 Hak mendapatkan dividen sesuai keputusan RUPS.
3 Hak memilih kepengurusan dengan peraturan yang ditetapkan RUPS.
b. Investor saham preferen: 1 Berhak menerima dividen terlebih dahulu dibanding saham biasa.
2 Mempunyai hak dinomor satukan dalam pembagian aset atau kekayaan Jika terjadi pailit atau likuidasi.
3 Tidak memiliki hak berpendapat dan tidak berhak menuntut perusahaan.
Di Bursa Efek, terdapat berbagai istilah saham, sebagai berikut: 1 Saham bonus, yakni saham yang dibagikan sebagai perusahaan
ketika perusahaan penerbit memperoleh agio. 2 Saham blue chips, merupakan saham yang dianggap oleh kalangan
bursa efek sebagai saham favorit. Karena, memiliki kredibilitas tinggi, reputasi bagus, dan prediksi memperoleh laba yang besar
yang tidak sampai mengecewakan para pemegang sahamnnya.
3 Saham perdana, saham yang baru diterbitkan emiten yang lebih bersifat maju mundur kondisinya.
4 Income stock, saham yang diyakini dapat selalu memberikan dividen yang semakin besar dari waktu ke waktu.
5 Cyclical stock, saham yang kondisinya sangat dipengaruhi oleh situasi sosial dan politik yang terjadi.
6 Defensive stock, saham bertahan yang memiliki kemampuan bertahan, berdiri sendiri, dan tidak tergantung bagaimana situasi
sosial, ekonomi, dan politik terjadi.
8. Return Saham
Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu
investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi. Jadi semua investasi mempunyai tujuan utama mendapatkan return Ang, 1997.
Return atau tingkat pengembalian adalah selisih antara jumlah yang diterima dan jumlah yang diinvestasikan, dibagi dengan jumlah yang
diinvestasikan Brigham dan Houston, 2012. Pendapat lainnya mengungkapkan bahwa return adalah pendapatan
yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal investasi. Pendapatan investasi dalam saham ini merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual
beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss Samsul, 2006. Dari beberapa definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa return saham merupakan tingkat pengembalian berupa imbalan yang diperoleh dari hasil jual beli saham. Adapun jenis-jenis
return saham, dibagi menjadi dua sebagai berikut: 1 Return realisasian, adalah return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. 2 Return ekspektasian, adalah return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor dimasa mendatang. Return saham terdiri dari dua komponen Tandelilin, 2001, sebagai
berikut: 1 Capital gain loss, yaitu kenaikan penurunan harga suatu saham
yang bisa memberikan keuntungan kerugian bagi investor. 2 Yield, merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas
atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi saham.
Perhitungan return saham menurut Para Ahli secara sistematis dirumuskan sebagai berikut:
1
Return saham menurut Jogiyanto =
2
Return saham menurut Brigham dan Houston = Keterangan
: = Price, yaitu harga untuk waktu t
= Price, yaitu harga untuk waktu sebelumnya = Dividen periodik
Karena pada laporan keuangan telah diketahui harga penutupan closing price pada perusahaan setiap tahunnya pada penelitian ini
penulis menggunakan rumus return saham yang di ambil dari Jogiyanto. Dimana terdapat perbandingan antara harga saham untuk waktu
sebelumnya dan harga saham untuk waktu Sehingga, memudahkan
peneliti dalam menghitung return saham tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi return saham terdiri atas
faktor makro dan faktor mikro Samsul, 2006, sebagai berikut: a. Faktor makro yaitu faktor yang berada di luar perusahaan, yaitu:
1 Faktor makro ekonomi yang meliputi tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, kurs valuta asing dan kondisi ekonomi
internasional. 2 Faktor non ekonomi yang meliputi peristiwa politik dalam negeri,
peristiwa politik di luar negeri, peperangan, demonstrasi massa dan kasus lingkungan hidup.
b. Faktor mikro yaitu faktor yang berada di dalam perusahaan itu sendiri, yaitu:
1 Laba bersih per saham. 2 Nilai buku per saham.
3 Rasio utang terhadap ekuitas. 4 Dan rasio keuangan lainnya.