75 sudut KD.3.13 dan KD.4.13. Hal ini terlihat dari semangat siswa dalam belajar
sehingga siswa lebih aktif dan paham dengan apa yang diajarkan.
c. Hasil Wawancara Siswa
Wawancara dengan siswa dilakukan secara individu oleh peneliti. Ada 5 siswa yang dipilih secara acak untuk diwawancarai, pertanyaan yang diajukan yaitu
tentang bagaimana kesan pesan selama belajar dengan menggunakan media pembelajaran LKS dan alat peraga. Dari hasil wawancara siswa yang disajikan pada
lampiran D.3, siswa sangat senang dan tertarik menggunakan media pembelajaran yang disediakan, siswa lebih antusias dan semangat belajar sehingga mereka tidak
bosan dalam pembelajaran. Siswa lebih aktif dalam diskusi untuk belajar tentang materi yang diajarkan, hal ini terlihat ketika siswa mereka memainkan alat peraga
yang disediakan dan melakukan lebih dari 3x percobaan dalam setiap kelompok. Mereka antusias untuk membuat model yang berbeda-beda dan menganalisisnya
secara berulang-ulang meskipun yang ditulis di LKS hanya analisis dari satu model. Siswa merasa lebih paham terhadap materi yang diajarkan menggunakan media
yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian oleh guru serta hasil wawancara dengan guru
dan siswa dapat diketahui bahwa media pembelajaran yang digunakan dapat membantu dan memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, media
pembelajaran yang dikembangkan sangat menyenangkan dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Guru dan siswa juga tidak mengalami kesulitan dalam
menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas. Guru sangat terbantu terbantu dalam mengajarkan materi dan siswa juga mudah dalam
76 memahami materi yang diajarkan, sehingga media pembelajaran tersebut dapat
dikatakan praktis.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran matematika berupa LKS dan alat peraga berbasis pendekatan problem based
learning PBL pada materi garis dan sudut untuk siswa kelas VII SMP yang akan
diketahui kualitasnya dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Pengembangan media pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan
Plomp yang terdiri dari fase investigasi awal preliminary investigation, fase desain design, fase realisasi atau konstruksi realization or construction, fase tes,
evaluasi, dan revisi test, evaluation, and revision, dan fase implementasi implementation.
Pada fase investigasi awal preliminary investigation, peneliti melakukan analisis dan mencari informasi untuk mengidentifikasi masalah yang nantinya akan
dicari solusi unruk menyelesaikan masalah tersebut. Fase investigasi awal preliminary investigation telah dilakukan di awal penelitian dan telah dijelaskan
di BAB I dalam latar belakang masalah. Berdasarkan analisis yang dilakukan, di SMPN 1 Mlati masih jarang menggunakan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran, daya serap siswa terhadap materi garis dan sudut KD.3.13 dan KD.4.13 masih dibawah 50, selain itu penerapan kurikulum 2013 yang baru
dilaksanakan pertama kalinya di kelas VII tahun ajaran 20162017 membutuhkan lebih banyak kegiatan diskusi untuk mendorong siswa aktif dalam proses