Hasil Uji Coba Media Pembelajaran

62

4. Hasil Uji Coba Media Pembelajaran dan Tes Hasil Belajar

Aktivitas yang dilakukan pada implementasi yaitu uji coba media pembelajaran dan tes hasil belajar untuk melihat hasil belajar siswa. Berikut hasil dari aktivitas tersebut.

a. Hasil Uji Coba Media Pembelajaran

Media pembelajaran diujicobakan di SMPN 1 Mlati, Sleman. Uji coba dilakukan kepada 32 siswa kelas VII. Pembelajaran dilakukan oleh guru kelas dibantu peneliti menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan. Peneliti berperan sebagai observer yang bertugas mencatat kejadian saat pembelajaran pada lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk evaluasi proses pembelajaran, sebagai pertimbangan pembelajaran selanjutnya. Peneliti juga membantu guru dalam pembelajaran, seperti membagikan lembar soal dan menemani siswa dalam diskusi. Media pembelajaran digunakan secara berkelompok, sehingga mendorong siswa untuk berdiskusi dengan temannya. Setelah memahami materi yang diberikan, siswa diminta untuk mengerjakan uji pemahaman yang berupa latihan 63 soal untuk memperdalam pemahaman siswa, uji pemahaman ini dikerjakan secara individu, namun tidak menutup kemungkinan ketika mengerjakan soal uji pemahaman, antar siswa akan saling bertukar pendapat dan berdiskusi tentang cara menyelesaikan soal uji pemahaman tersebut. Dilihat pada saat proses pembelajaran, siswa tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan, terbukti dengan semangat dan antusias siswa dalam diskusi kelompok. Selain itu pada saat refleksi siswa dapat menyimpulkan dengan baik tentang apa yang telah dipelajari. Media pembelajaran diujicobakan di SMPN 1 Mlati dalam 3 pertemuan sesuai dengan yang direncanakan yaitu pertemuan pertama pada tanggal 4 April 2017, pertemuan kedua pada tanggal 5 April 2017, dan pertemuan ketiga pada tanggal 11 April 2017. Deskripsi pelaksanaan uji coba media pembelajaran pada setiap pertemuan kurang lebih sebagai berikut sesuai dengan hasil observasi selama pembelajaran: 1. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama, siswa belajar tentang hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh satu garis transversal. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang terjadi selama pembelajaran: a Pembelajaran diawali dengan mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai pengertian garis, sudut, dua garis sejajar, dua garis tidak sejajar, sudut penyiku, sudut pelurus, dan sudut bertolak belakang. Pada kegiatan apersepsi ini, ada 3 siswa yang masih bingung tentang sudut penyiku dan sudut pelurus. Untuk itu, guru menjelaskan kembali dengan memberikan contoh sudut penyiku dan sudut pelurus yang digambar di papan tulis. Siswa tersebut diberi 64 pertanyaan tentang sudut penyiku dan sudut pelurus, dan siswa tersebut dapat menjawabnya dengan benar. b Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang definisi garis transversal kepada siswa. c Guru mengenalkan tentang media pembelajaran yang akan digunakan, bagaimana cara pengerjaan LKS dan bagaimana cara menggunakan alat peraga bingkai garis dan sudut. d Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kelompok dibagi dengan memperhatikan kesetaraan gender untuk berdiskusi tentang permasalahan-1 yang diberikan pada LKS-1. Pada saat pembagian kelompok, guru sedikit kesulitan karena beberapa siswa ingin membentuk kelompok sendiri. Namun, guru menasehati siswa bahwa kita harus menghargai sesama teman, sehingga kita juga dapat bekerja sama dengan siapapun dan saling membantu satu sama lain. Akhirnya, siswa pun mengikuti nasehat guru, pembagian kelompok dilakukan guru secara acak. e Guru meminta semua kelompok untuk berdiskusi tentang permasalahan-1. Kelompok 1 dan 6 bertanya kepada guru tentang apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan-1. Kemudian guru meminta siswa untuk membaca lagi petunjuk yang ada di LKS-1, untuk menyelesaikan permasalahan-1, siswa harus mengikuti langkah-langkah kegiatan pada LKS-1 untuk menemukan konsep tentang hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal. 65 f Pada saat siswa mengerjakan kegiatan-1, ada pertanyaan yang muncul dari kelompok- 3 yaitu “apakah setiap siswa boleh membuat model yang berbeda-beda? Atau setiap kelompok harus sama?”, lalu guru menanggapi pertanyaan kelompok- 3 dengan memberi jawaban bahwa setiap siswa boleh memodelkan dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal dengan model yang berbeda dari siswa lain, meskipun dalam satu kelompok, jadi satu kelompok modelnya tidak harus sama setiap siswa boleh bergantian melakukan percobaan sendiri sesuai keinginan mereka. Dilihat dari kegiatan-1, siswa sangat antusias menggunakan alat peraga untuk memodelkan dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal, mereka terlihat lebih aktif dalam belajar. g Selesai mengerjakan kegiatan-1, dilanjutkan kegiatan-2 dan kegiatan-3, pada kegiatan ini sebagian besar siswa sudah dapat mengerjakannya dengan baik. Meskipun ada beberapa siswa yang masih bertanya dan masih perlu dibimbing dalam pengerjaannya. Siswa tersebut masih ragu menuliskan jawaban di LKS, padahal ketika ditanya oleh guru, mereka dapat menjawab pertanyaan secara lisan dengan baik. h Ketika siswa sudah selesai mengerjakan kegiatan-1, kegiatan-2, dan kegiatan-3, siswa kembali ke permasalahan-1 dan menyelesaikan permasalahan-1 sesuai dengan apa yang telah ditemukan pada kegiatan diskusi sebelumnya. i Setelah selesai berdiskusi, salah satu kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, guru memberi kesempatan kepada kelompok yang bersedia menyampaikan hasil diskusinya, dan kelompok-1 terpilih untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Karena tidak ada tanggapan dari kelompok 66 lain, setelah selesai presentasi, dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan secara bersama-sama dengan guru kelas. j Aktivitas dilanjutkan dengan uji pemahaman tentang hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh satu garis transversal yang dikerjakan secara individu, aktivitas ini tetap memungkinkan siswa untuk saling bertukar pendapat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Karena waktu yang terbatas, pembahasan soal uji pemahaman akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. k Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa melakukan refleksi tentang apa yang telah dipelajari pada pertemuan ini yaitu hubungan antar sudut yang terbentuk oleh garis sejajar yang dipotong oleh satu garis transversal. Dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada pertemuan pertama, uji coba media pembelajaran berjalan dengan baik, meskipun di awal ada siswa yang masih bingung tentang cara pengerjaan LKS, guru mengingatkan kembali kepada siswa untuk membaca petunjuk yang ada di LKS dengan cermat, sehingga siswa dapat mengerjakan LKS dengan baik. Selain itu pendampingan guru selama diskusi juga berjalan dengan baik, guru cepat tanggap ketika membantu siswa jika siswa ada pertanyaan atau membutuhkan bantuan. Siswa aktif dalam diskusi dan terlihat senang menggunakan media pembelajaran yang diberikan. Namun, kurangnya waktu membuat pembahasan soal uji pemahaman dilakukan pada pertemuan kedua, sehingga untuk alokasi waktu lebih diperhatikan sebagai perbaikan pada pertemuan kedua. 67 2. Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua, siswa belajar tentang hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang sejajar. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang terjadi selama pembelajaran: a Pembelajaran diawali dengan sedikit mengulas kembali materi sebelumnya mengenai hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh satu garis transversal. b Pembahasan soal uji pemahaman pada pertemuan sebelumnya, perwakilan siswa menuliskan hasil jawabannya di papan tulis. Dilihat dari jawaban siswa, siswa sudah dapat menjawab soal uji pemahaman dengan benar, meskipun demikian guru meminta siswa untuk menuliskan alasan di setiap jawaban soal uji pemahaman, misalnya alasan mengapa dua sudut mempunyai besar sudut yang sama, alasan yang ditulis siswa dikaitkan dengan hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh satu garis transversal c Guru menjelaskan kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari berhubungan dengan materi sebelumnya, yang membedakan dengan materi sebelumnya adalah dua garis transversal sejajar yang memotong dua garis yang sejajar. Untuk mempelajari materi ini, siswa menggunakan LKS dan alat peraga yang dibagikan. d Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi seperti pada pertemuan sebelumnya dengan anggota kelompok yang sama. e Guru meminta siswa untuk berdiskusi tentang permasalahan-2 yang diberikan pada LKS-2. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, siswa mengikuti langkah- 68 langkah kegiatan pada LKS-2 untuk memahami konsep hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang sejajar. f Kegiatan-1 pada LKS-2 hampir sama dengan kegiatan-1 pada LKS-1, bedanya pada kegiatan ini garis transversal yang memotong dua garis sejajar sebanyak 2 garis. Pada kegiatan-1, semua kelompok dapat mengerjakannya dengan baik. g Mulai pada kegiatan-2, ada siswa dari kelompok-4 yang menanyakan tentang cara pengerjaannya. Kemudian guru meminta siswa untuk membaca lagi perintah yang ada pada kegiatan-2 dan mencoba untuk mengerjakannya kembali. h Selesai mengerjakan kegiatan-2, dilanjutkan kegiatan-3, pada kegiatan-3 sebagian besar siswa sudah dapat mengerjakannya dengan baik, mereka juga dapat mengukur masing-masing sudut dengan cepat menggunakan konsep materi yang telah dipelajari di LKS-1 pada pertemuan sebelumnya. i Setelah kegiatan-1, kegiatan-2, dan kegiatan-3 selesai dikerjakan, siswa kembali ke permasalahan-2 dan menyelesaikannya sesuai konsep yang telah mereka temukan pada kegiatan sebelumnya. j Aktivitas selanjutnya yaitu presentasi perwakilan kelompok di depan kelas yang diwakili oleh kelompok-2. Karena tidak ada tanggapan dari kelompok lain, kegiatan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan bersama guru kelas. k Kegiatan pembelajaran diteruskan dengan pengerjaan soal uji pemahaman yang dikerjakan secara individu tentang hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang sejajar. 69 l Setelah siswa selesai mengerjakan soal uji pemahaman, perwakilan siswa mempresentasikan hasil jawabannya di depan kelas. Dilihat dari jawaban siswa, siswa sudah dapat mengerjakan soal uji pemahaman dengan baik dan jawaban juga sudah disertai alasan yang tepat. m Di akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini yaitu hubungan antar sudut yang terbentuk oleh garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang sejajar. Dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada pertemuan kedua, uji coba media pembelajaran kedua berjalan dengan baik, meskipun ada siswa yang masih bingung dengan pengerjaan LKS-2 pada kegiatan-2 karena kegiatan-2 pada LKS-2 berbeda dengan LKS-1, namun guru mengingatkan kembali kepada siswa untuk selalu membaca petunjuk pengerjaan LKS dengan cermat sehingga mereka dapat memahaminya dengan baik. Pendampingan guru dalam diskusi juga berjalan dengan baik seperti pertemuan sebelumnya. Siswa aktif dalam diskusi dan terlihat semangat dalam belajar, sebagian besar siswa juga dapat mengerjakan soal uji pemahaman dengan baik. Alokasi waktu juga lebih baik, semua kegiatan dapat dilakukan sesuai rencana termasuk pembahasan soal uji pemahaman. 3. Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga, siswa belajar tentang hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang tidak sejajar sebarang dan tidak berhimpit. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang terjadi selama pembelajaran: 70 a Pembelajaran diawali dengan mengulas kembali materi yang telah dipelajari yaitu tentang hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang sejajar. b Guru bertanya kepada siswa tentang bagaimana hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang tidak sejajar sebarang dan tidak berhimpit. c Untuk mempelajari materi ini, siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing- masing seperti pada pertemuan sebelumnya menggunakan LKS dan alat peraga yang dibagikan. d Siswa diberikan permasalahan-3 pada LKS-3 yang harus diselesaikan. Untuk menyelesaikannya, siswa harus mengikuti langkah-langkah kegiatan pada LKS-3 untuk memahami konsep hubungan antar sudut yang terbentuk sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang tidak sejajar sebarang dan tidak berhimpit. e Pada saat mengerjakan LKS-3, sebagian besar siswa sudah dapat mengerjakan dengan baik. Hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan pada LKS-3 hampir sama dengan kegiatan-kegiatan pada LKS-2 sehingga siswa sudah tidak kesulitan lagi dalam mengerjakannya, siswa juga semakin paham terhadap materi yang diajarkan. f Setelah semua kegiatan pada LKS-3 telah dikerjakan, siswa kembali ke permasalahan-3 dan menyelesaikannya sesuai dengan apa yang telah dipelajari pada kegiatan-kegiatan di LKS-3. g Perwakilan kelompok yaitu kelompok-5 mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, selesai presentasi muncul pertanyaan dari kelompok-7 yaitu 71 “bagaimana pasangan-pasangan sudut yang terbentuk oleh masing-masing garis transversal itu dapat berbeda?”. Kemudian kelompok-5 langsung menanggapi bahwa pasangan-pasangan sudut yang terbentuk oleh masing-masing garis transversal itu memiliki ukuran sudut yang berbeda karena garis transversal yang memotong kedua garis sejajar tersebut tidak sejajar. h Guru memberikan kesempatan kelompok lain jika ada yang ingin menanggapi jawaban dari kelompok-5. Dari kelompok-8 menanggapi bahwa jawaban kelompok-5 juga sependapat dengan kelompok 8, disusul kelompok lain yang mengatakan setuju dengan kelompok-8. i Guru menegaskan kembali mengenai jawaban dari kelompok-5, dan memberi penjelasan lagi tentang hubungan antar sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal tidak sejajar tersebut, dilanjutkan penarikan kesimpulan bersama siswa. Kegiatan presentasi pada pertemuan ke-3 berjalan dengan baik dan aktif dibanding dengan kegiatan presentasi pada pertemuan sebelumnya, hal ini dikarenakan ada tanya jawab dan tanggapan dari kelompok lain yang membuat mereka untuk saling berdiskusi dan bertukar pendapat. j Aktivitas dilanjutkan dengan pengerjaan soal uji pemahaman yang dikerjakan secara individu. Ssetelah siswa selesai mengerjakan, dilakukan pembahasan soal uji pemahaman. Perwakilan siswa mempresentasikan hasil jawabannya secara lisan, kemudian dibahas secara bersama-sama dengan guru. Dilihat dari hasil jawaban siswa, terlihat siswa sudah memahami materi yang dipelajari dengan baik. 72 k Di akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan ini yaitu hubungan antar sudut yang terbentuk oleh garis sejajar yang dipotong oleh dua garis transversal yang tidak sejajar sebarang dan tidak berhimpit. Dari kegiatan-kegiatan yang terjadi pada pertemuan ketiga, uji coba media pembelajaran berjalan dengan baik, siswa sudah dapat mengerjakan LKS dengan lancar. Kegiatan diskusi dinilai paling baik disbanding dengan pertemuan sebelumnya, karena pada saat kegiatan presentasi, adanya pertanyaan dan tanggapan dari antar kelompok membuat kegiatan diskusi semakin hidup. Siswa sangat aktif dan semangat dalam belajar, sebagian besar siswa dapat mengerjakan soal uji pemahaman dengan baik. Pendampingan guru tetap dilakukan dengan baik dan alokasi waktu juga berjalan sesuai rencana.

b. Hasil Tes Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP.

0 0 18

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

0 0 15

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK PERSAMAAN GARIS LURUS KELAS VIII SMP.

1 9 18

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI GARIS DAN SUDUT UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 325

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI LINGKARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

3 19 411

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis problem based learning (PBL) pada materi perbandingan dan skala untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP kelas VII.

1 24 519

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL SISWA SMP KELAS VII.

0 1 48

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 52

PENGEMBANGAN RPP DAN LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA SMP KELAS VII.

7 48 463

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AUTOPLAY MEDIA STUDIO MATERI GARIS DAN SUDUT SISWA KELAS VII MTs Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 33