13
2 Memiliki rasa ingin tahu, semangat belajar yang kontinu, percaya diri, dan
ketertarikan pada matematika. 3
Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
4 Memiliki sikap terbuka, objektif dalam interaksi kelompok maupun aktivitas
sehari-hari. 5
Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan jelas. 6
Mengidentifikasi pola dan menggunakannya untuk menduga perumumanaturan umum dan memberikan prediksi.
7 Memberi estimasi penyelesaian masalah dan membandingkannya dengan hasil
perhitungan. 8
Membandingkan, memberi interpretasi berbagai metoda penyajian data. 9
Menggunakan simbol dalam pemodelan, mengidentifikasi informasi, menggunakan strategi lain bila tidak berhasil.
2. Tinjauan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
mempresentasikan apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pelajaran. Dalam pengertian lain, tujuan dari kurikulum 2013 pada dasarnya
untuk membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan pengetahuannya dengan belajar lebih mandiri, karena dalam
kurikulum 2013, pembelajaran berpusat pada siswa student-centered, guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswanya untuk aktif dalam
14
pembelajaran dan bisa memahami materi yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah bahwa untuk mencapai kualitas pembelajaran yang dirancang, proses pembelajaran pada satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi
pesertadidik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang
Stabdar Penilaian Pendidikan, struktur kurikulum 2013 SMP disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki siswa SMP dalam ranah sikap afektif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan kognitif, sehingga dalam implementasinya ketiga ranah tersebut harus dinilai pada setiap pembelajaran di
kelas.
3. Media Pembelajaran
Menurut Heinich dan kawan-kawan 1982 dalam Arsyad 2009:4 kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang dapat didefinisikan sebagai perantara
atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan Bovee, 1997.
AECT Association for Education Communication Technologi memberikan batasan media sebagai segala bentuk dan satuan yang digunakan orang untuk mengeluarkan
pesan atau informasi. Sedangkan Gerlach dan Ely dalam Arsyad 2009:3, mengatakan
15 bahwa media adalah segala bentuk yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Menurut Daryanto 2011:4, pada hakekatnya, proses belajar mengajar adalah
proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi atau ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik secara verbal
maupun nonverbal. Proses tersebut dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk baik berupa alat, materi atau kejadian yang
membangun kondisi tertentu sebagai sarana perantara dalam proses belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang memiliki manfaat yaitu dapat
memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis, mengatasi keterbatasan, memberi rangsangan yang dapat menyamakan pemahaman siswa serta dapat memberikan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Sudjana 2002: 2 mengatakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar antara lain: 1
Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2 Bahan pengajaran lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. 3
Metode mengajar lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui perantara kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga,
16 4
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain. Sudjana 2002: 4 juga mengatakan bahwa dalam memilih media untuk
kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan krteria-kriteria sebagai berikut: 1
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran; artinya media penggunaan yang ditentukan atas dasar tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis lebih memugkinkan digunakan media pembelajaran. Jadi, penggunaan media pembelajaran sangat ditentukan oleh tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2 Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta,
prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
3 Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,
setidak-tidaknya mudah dibuat ole guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis
penggunaannya. 4
Keterampilan guru dalam menggunakannya; syarat utama yang diperlukan dari suatu media adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan
manfaat yang diharapkan pada dampak penggunaan oleh guru saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.
5 Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat
bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
17 6
Sesuai dengan taraf berpikir siswa; artinya pemilihan media harus sesuai dengan karakteristik siswa sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami materi bukan
malah mempersulit. Dari penjelasan yang telah dijabarkan mengenai media pembelajaran, dapat
diketahui bahwa media pembelajaran sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah karena media pembelajaran bertujuan untuk memudahkan guru
dan siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, dalam penelitian ini akan dikembangkan media pembelajaran matematika berupa lembar kerja siswa LKS dan
alat peraga bingkai garis sudut sebagai alat bantu belajar bagi siswa.
4. Pendekatan Problem Based Learning