Karena matriks berordo 7 yakni terdiri dari 7 alternatif , nilai indeks konsistensi yang diperoleh:
Untuk n = 7, RI = 1,320 tabel Saaty, maka:
Karena RC 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel 3.15 diperoleh urutan komoditas unggulan untuk kriteria daya tahan terhadap cuacapenyakityakni ubi jalar menjadi unggulan pertama
dengan nilai bobot 0,370 atau 37 , kemudian kopi dengan bobot 0,301 atau 30,1, jeruk dengan bobot 0,122 atau 12,2 , kubis dengan bobot 0,096 atau 9,6, kentang dengan bobot
0,049 atau 4,9 , cabai dengan bobot 0,039 atau 3,9, dan yang terakhir tomat dengan bobot 0,023 atau 2,3 .
3.7 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Usia Produktifitas
Perbandingan berpasangan untuk kriteria usia produktifitas pada 7 jenis komoditas pertanian adalah perbandingan berpasangan antara kentang a, kubis b, cabe c, tomat d, ubi jalar
e, kopi fdan jeruk g. Menurut data Dinas Pertanian, usia produktifitas masing-masing komoditas adalah kentang 4 bulan, kubis 3-4 bulan, cabe 6-9 bulan, tomat 3-6 bulan, ubi jalar
8 bulan, kopi 2-10 tahun dan cabe 3-25 tahun. Datamenunjukkan bahwa komoditas kentang tiga 3 kali lebih baik dari cabe, dua 2 kali lebih baik dari tomat, lima 5 kali lebih baik
dari ubi jalar, sembilan 9 kali lebih baik dari kopi dan jeruk.Selengkapnya diperoleh hasil preferensi dalam matriks resiprokal seperti pada tabel 3.16.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.16 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Usia Produktifitas
Perhitungan matriks untuk kriteria usia produktifitasadalah menyederhanakan matriks
pembobotan,hasilnya seperti tabel 3.17. Tabel 3.17 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Usia Produktifitas yang
Disederhanakan A
b c
d E
f g
a 1,000
1,000 3,000
2,000 5,000
9,000 9,000
b
1,000 1,000
3,000 2,000
5,000 9,000
9,000
c 0,333
0,333 1,000
0,333 2,000
7,000 8,000
d
0,500 0,500
3,000 1,000
3,000 8,000
9,000
e 0,200
0,200 0,500
0,333 1,000
5,000 7,000
f
0,111 0,111
0,143 0,125
0,200 1,000
4,000
g 0,111
0,111 0,125
0,111 0,125
0,250 1,000
∑ 3,256
3,256 10,768
5,903 16,325
39,250 47,000
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan
dari rata-rata nilai bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.18.
a b
c d
E f
g a
1 1
3 2
5 9
9
b
1 1
3 2
5 9
9
c 1
2 7
8
d 3
1 3
8 9
e 1
5 7
f 1
4
g 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.18 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Usia Produktifitas yang Dinormalkan
Selanjutnya nilai eigen maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian
jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah: Karena matriks berordo 7 yakni terdiri dari 7 alternatif , nilai indeks konsistensi yang
diperoleh:
Untuk n = 7, RI = 1,320 tabel Saaty, maka:
Karena RC 0,100 berarti matriks resiprokal kriteia usia produtifitasadalah konsisten. Dari hasil perhitungan pada tabel 3.18 diperoleh urutan komoditas unggulan untuk
kriteria usia produktifitasyakni kentang dan kubis menjadi unggulan pertama dengan nilai bobot yang sama 0,280 atau 28 , kemudian tomat dengan bobot 0,191 atau 19,1 , cabe
dengan bobot 0,118 atau 11,8 , ubi jalar dengan bobot 0,080 atau 8 , kopi dengan bobot 0,032 atau 3,2 dan yang terakhir jeruk dengan bobot 0,019 atau 1,9 .
a B
c d
e f
g
Vector eigen
A 0,307
0,307 0,279
0,339 0,306
0,229 0,191
0,280 B
0,307 0,307
0,279 0,339
0,306 0,229
0,191 0,280
C 0,102
0,102 0,093
0,056 0,123
0,178 0,170
0,118 d
0,154 0,154
0,279 0,169
0,184 0,204
0,191 0,191
e 0,061
0,061 0,046
0,056 0,061
0,127 0,149
0,080 f
0,034 0,034
0,013 0,021
0,012 0,025
0,085 0,032
g 0,034
0,034 0,012
0,019 0,008
0,006 0,021
0,019
Universitas Sumatera Utara
3.8 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Kuantitas Hasil Produksi