Karena matriks berordo 7 yakni terdiri dari 7 alternatif , nilai indeks konsistensi yang diperoleh:
Untuk n = 7, RI = 1,320 tabel Saaty, maka:
Karena RC 0,100 berarti matriks resiprokal kriteia kuantitas hasil produksi adalah
konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel 3.21 diperoleh urutan komoditas unggulan untuk kriteria kuantitas hasil produksiyakni kubis menjadi unggulan pertama dengan nilai
bobot 0,325 atau 32,5, kemudian kentang dengan bobot 0,209 atau 20,9 , jeruk dengan bobot 0,188 atau 18,8 , ubi jalar dengan bobot 0,115 atau 11,5 , kopi dengan bobot 0,077
atau 7,7 , tomat dengan bobot 0,064 atau 6,4, dan yang terakhir cabe dengan bobot 0,022 atau 2,2 .
3.9 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Harga Jual
Perbandingan berpasangan untuk kriteria harga jual pada 7 jenis komoditas pertanian yaitu perbandingan berpasangan antara kentang a, kubis b, cabe c, tomat d, ubi jalar e, kopi
f dan jeruk g. Menurut data Dinas Pertanian, harga rata-rata untuk masing-masing komoditas dalam rupiahkg adalah kentang 4.614,1, kubis 2.230,5, cabe 18.584,5, tomat
5.403,7, ubi jalar 1.540,5, kopi 14.654,4 dan jeruk 5.898,8.Data tersebut menunjukkan bahwa komoditas cabe 5 kali lebih baik dari kentang dan tomat, 8 kali lebih baik dari kubis, 9
kali lebih baik dari ubi jalar, 4 kali lebih baik dari jeruk.Selengkapnya diperoleh hasil preferensi dalam matriks resiprokal seperti pada tabel 3.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.22 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga Jual a
b c
d e
f g
a 1
3 1
4
b 1
3
c 5
8 1
5 9
3 4
d 1
3 1
4
e 1
f 4
8 4
9 1
5
g 2
4 2
5 1
Perhitungan matriks untuk kriteria harga jualselanjutnya dengan menyederhanakan matrik
pembobotan seperti tabel 3.23. Tabel 3.23 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga Jual yang Disederhanakan
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen dihasilkan
dari rata-rata nilai bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.24.
a b
c d
e f
g a
1,000 3,000
0,200 1,000
4,000 0,250
0,500
b 0,333
1,000 0,125
0,333 3,000
0,125 0,250
c 5,000
8,000 1,000
5,000 9,000
3,000 4,000
d 1,000
3,000 0,200
1,000 4,000
0,250 0,500
e 0,250
0,333 0,111
0,250 1,000
0,111 0,200
f 4,000
8,000 0,333
4,000 9,000
1,000 5,000
g
2,000 4,000
0,250 2,000
5,000 0,200
1,000 ∑
13,583 27,333
2,219 13,583
35,000 4,936
11,450
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.24 Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga Jual yangDinormalkan
Selanjutnya nilai eigen maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian
jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah:
Karena matriks berordo 7 yakni terdiri dari 7 alternatif , nilai indeks konsistensi yang diperoleh:
Untuk n = 7, RI = 1,320 tabel Saaty, maka:
Karena RC 0,100 berarti matriks resiprokal kriteria harga jual adalah konsisten. Dari hasil perhitungan pada tabel 3.24 diperoleh urutan komoditas unggulan untuk kriteria
harga jualyakni cabe menjadi unggulan pertama dengan nilai bobot 0,385 atau 38,5, kemudian kopi dengan bobot 0,275 atau 27,5 , jeruk dengan bobot 0,118 atau 11,8 ,
kentang dan tomat dengan bobot yang sama 0,079 atau 7,9 , kubis dengan bobot 0,039 atau 3,9 dan yang terakhir ubi jalar dengan bobot 0,024 atau 2,4 .
a b
c d
e f
g
Vector eigen
a 0,074
0,110 0,090
0,074 0,114
0,051 0,044
0,079 b
0,025 0,037
0,056 0,025
0,086 0,025
0,022 0,039
c 0,368
0,293 0,451
0,368 0,257
0,608 0,349
0,385 d
0,074 0,110
0,090 0,074
0,114 0,051
0,044 0,079
e 0,018
0,012 0,050
0,018 0,029
0,023 0,017
0,024 f
0,294 0,293
0,150 0,294
0,257 0,203
0,437 0,275
g 0,147
0,146 0,113
0,147 0,143
0,041 0,087
0,118
Universitas Sumatera Utara
3.10 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Permintaan Pasar