3.2 Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Hasil analisis preferensi gabungan dari 60 responden untuk 8 kriteria penentuan komoditas unggulan pertanian di Kecamatan Parbuluan yaitu perbandingan berpasangan antara sumber
daya manusiaA, program pemerintahB, biaya penenamanperawatanC, daya tahan terhadap cuacapenyakitD, umur produktifitasE, kuantitas hasil panenF, harga jualG,
permintaan pasarH.Hasil gabungan perbandinganmenunjukkan bahwa kriteria A, lima 5 kali lebih penting dari kriteria B, kriteria C,delapan 8kali lebih penting dari kriteria B,
kriteria A,tiga 3 kali lebih penting dari kriteria D, kriteria H,lima 5 kali lebih penting dari kriteria A, dan lebih lengkapnya seperti tabel 3.1.
Tabel 3.1 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
A B
C D
E F
G H
A 1
5 3
B 1
C 2
8 1
3 1
2 D
3 1
1 E
3 3
1 1
1 F
2 3
2 2
1 G
5 8
2 3
3 2
1 1
H 5
5 2
3 3
3 1
1
Matriks perbandingan berpasangan pada tabel 3.1 adalah Hasil analisis preferensi gabungan dari 60 responden dengan cara menghitung rata-rata geometri untuk setiap perbandingan
berpasangan antar kriteria. Perhitungan matriks untuk perbandingan antar kriteria selanjutnyaadalahmenyederhanakan matriks perbandingan pembobotan. Setelah matriks
disederhanakanselanjutnya menjumlahkan setiap kolom, hasilnya seperti tabel 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang Disederhanakan
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan.Perhitungan untuk menormalkan matriks yang
disederhanakan diformulasikan sebagai berikut: pada matriks yang dinormalkan
dihasilkan dari pada matriks yang disederhanakan dibagi jumlah kolom 1A,
pada matriks yang dinormalkan dihasilkan dari
pada matriks yang disederhanakan dibagi jumlah kolom 2 B dan seterusnya. Nilai vektor eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif
untuk setiap baris, hasilnya seperti pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang Dinormalkan
A B
C D
E F
G H
Vector eigen
A 0,054
0,139 0,067
0,184 0,029
0,051 0,050
0,051 0,078
B 0,011
0,028 0,017
0,020 0,029
0,034 0,031
0,051 0,028
C 0,108
0,222 0,134
0,184 0,086
0,203 0,125
0,128 0,149
D 0,018
0,083 0,045
0,061 0,086
0,051 0,084
0,085 0,064
E 0,162
0,083 0,134
0,061 0,086
0,051 0,084
0,085 0,093
F 0,108
0,083 0,067
0,122 0,171
0,102 0,125
0,085 0,108
G 0,270
0,222 0,268
0,184 0,257
0,203 0,251
0,256 0,239
H 0,270
0,139 0,268
0,184 0,257
0,305 0,251
0,256 0,241
A B
C D
E F
G H
A 1,000
5,000 0,500
3,000 0,333
0,500 0,200
0,200 B
0,200 1,000
0,125 0,333
0,333 0,333
0,125 0,200
C 2,000
8,000 1,000
3,000 1,000
2,000 0,500
0,500 D
0,333 3,000
0,333 1,000
1,000 0,500
0,333 0,333
E 3,000
3,000 1,000
1,000 1,000
0,500 0,333
0,333 F
2,000 3,000
0,500 2,000
2,000 1,000
0,500 0,333
G 5,000
8,000 2,000
3,000 3,000
2,000 1,000
1,000 H
5,000 5,000
2,000 3,000
3,000 3,000
1,000 1,000
∑ 18,533 36,000 7,458 16,333 11,667 9,833 3,992 3,900
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya nilai eigen maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian
jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah:
Karena matriks berordo 8 yakni terdiri dari 8 kriteria, nilai indekskonsistensi yang diperoleh:
Untuk n = 8, RI = 1,410 tabel Saaty, maka:
KarenaRC 0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada matriks kriteria yang dinormalkan menunjukkan bahwa: kriteria permintaan pasar merupakan kriteria yang paling penting bagi petani dalam memilih
komoditas pertanian yang akan dikembangkan dengan bobot 0,241 atau 24,1, berikutnya adalah kriteria
harga jual dengan
bobot 0,239 atau 23,9, kriteria biaya
penanamanperawatan dengan bobot 0,149 atau 14,9, kriteria kuantitas hasil panen dengan bobot 0,108 atau 10,8, kriteria umur produktifitas dengan bobot 0,093 atau 9,3 , kriteria
sumber daya manusia dengan bobot 0,078 atau 7,8, kriteria daya tahan terhadap cuacapenyakit dengan bobot 0,064 atau 6,4 dan yang terakhir kriteria program pemerintah
dengan bobot 0,028 atau 2,8.
3.3 Perhitungan Faktor Evaluasi Untuk Kriteria Sumber Daya Manusia